25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Program Sejuta Gambir, Distan Pakpak Bharat Buka 300 Hektar PIR

PAKPAK BHARAT- Untuk mewujudkan program satu juta gambir di Kabupaten Pakpak Bharat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, berencana membuka sedikitnya 300 hektar lahan pertanaman komoditi.

Program yang akan dilaksanakan ini diberi nama Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dengan melakukan penanaman, sejuta pohon gambir yang telah menjadi agenda Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pakpak Bharat, yang selama ini menjadi primadona dan icon kabupaten ini .

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pakpak Bharat Ir. Mukhtar AW, pada Wartawan, Jumat (21/6) mengatakan, PIR merupakan salah satu unit usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Program ini resmi terbentuk pada tahun anggaan (TA) 2012 ini.

‘’Pembetukan PIR merupakan upaya pemerintah kabupaten untuk menjaga kestabilan harga gambir di daerah ini. Teknis pelaksanaannya akan dikelola BUMD. Lokasi kegiatan dipusatkan di Desa Binanga Boang dan Kuta Tinggi, Kecamatan Salak,’’ ucapnya. Lanjut Kadis bahwa masyarakat dan aparatur kedua desa telah sepakat untuk meminjam pakai kan. Tim konsultan tengah melakukan survey untuk menentukan taksasi biaya pematangan lahan, pertanaman hingga pembuatan gudang. “Seluruh perencanaan diprediksi finis Juni ini dan Juli sudah bisa ‘action’,” tegasnya.

Sumber bahan baku daun segar, nantinya akan turut dipasok dari ladang petani yang diperkirakan hingga kini telah mencapai 1200 hektar dan menyebar di beberapa wilayah Kecamatan. Gambir komoditi utama dalam program PIR, karena tanaman perkebunan itu mudah dirawat. Selain tidak akan tergagnggu oleh hama, juga relatif gampang tumbuh pada berbagai topografi kontur tanah.

Peluang pangsa pasar akan terus terbuka lebar, mengingat kebutuhan produk dari bahan tepung gambir semakin meningkat, seperti bahan baku obat-obatan, zat pewarna cat dan kosmetik bahkan ditargetkan akan dijadikan sebagai bahan pewarna alami di dunia petenunan yang kini sedang digalakkan oleh para desiner nasional.

Menteri PDT Bantu Pakpak Bharat Sebesar Rp4,3 miliar.

Sementara itu ditempat terpisah Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Ir H A Helmy Faishal Zaini, menyerahkan bantuan pada Kabupaten Pakpak Bharat sebesar Rp4.363.470.000. Penyerahan bantuan ini digelar di Gedung Serbaguna Salak, Kabupaten Pakpak Bharat.
Bantuan menteri PDT pada masyarakat Pakpak Bharat diperuntukkan peningkatan infrastruktur diantaranya pembangunan jalan desa Rp1,5 miliar, Irigasi Rp500 juta dan hand traktor Rp700 juta, untuk kelembagaan Kemandirian Kelembagaan KPPD (5 Kelompok ) Rp75 Juta dan Pengembangan Kemitraan Antar Kelembagaan Sosbud Rp. 50 juta, untuk Penanggulangan Bencana Rp200 juta dan Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) SPDT Rp1,3 miliar lebih.

Helmy Faishal Zaini mengatakan, bahwa Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah tertinggal yang ada di Indonesia sejumlah 183 kabupaten/kota dan 34 daerah merupakan daerah yang baru pemekaran.

“Pemerintah telah mengambil beberapa langkah-langkah atau upaya-upaya untuk melakukan akselerasi percepatan agar percepatan daerah tetingal ini dapat diukur secara lebih pasti”, terang Helmy.

Lebih Jauh Menteri PDT mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi nasional tergantung dari pertumbuhan ekonomi daerah, jika ekonomi daerahnya semua tertinggal maka bangsanya juga tertinggal. (mag-14)

PAKPAK BHARAT- Untuk mewujudkan program satu juta gambir di Kabupaten Pakpak Bharat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, berencana membuka sedikitnya 300 hektar lahan pertanaman komoditi.

Program yang akan dilaksanakan ini diberi nama Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dengan melakukan penanaman, sejuta pohon gambir yang telah menjadi agenda Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pakpak Bharat, yang selama ini menjadi primadona dan icon kabupaten ini .

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pakpak Bharat Ir. Mukhtar AW, pada Wartawan, Jumat (21/6) mengatakan, PIR merupakan salah satu unit usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Program ini resmi terbentuk pada tahun anggaan (TA) 2012 ini.

‘’Pembetukan PIR merupakan upaya pemerintah kabupaten untuk menjaga kestabilan harga gambir di daerah ini. Teknis pelaksanaannya akan dikelola BUMD. Lokasi kegiatan dipusatkan di Desa Binanga Boang dan Kuta Tinggi, Kecamatan Salak,’’ ucapnya. Lanjut Kadis bahwa masyarakat dan aparatur kedua desa telah sepakat untuk meminjam pakai kan. Tim konsultan tengah melakukan survey untuk menentukan taksasi biaya pematangan lahan, pertanaman hingga pembuatan gudang. “Seluruh perencanaan diprediksi finis Juni ini dan Juli sudah bisa ‘action’,” tegasnya.

Sumber bahan baku daun segar, nantinya akan turut dipasok dari ladang petani yang diperkirakan hingga kini telah mencapai 1200 hektar dan menyebar di beberapa wilayah Kecamatan. Gambir komoditi utama dalam program PIR, karena tanaman perkebunan itu mudah dirawat. Selain tidak akan tergagnggu oleh hama, juga relatif gampang tumbuh pada berbagai topografi kontur tanah.

Peluang pangsa pasar akan terus terbuka lebar, mengingat kebutuhan produk dari bahan tepung gambir semakin meningkat, seperti bahan baku obat-obatan, zat pewarna cat dan kosmetik bahkan ditargetkan akan dijadikan sebagai bahan pewarna alami di dunia petenunan yang kini sedang digalakkan oleh para desiner nasional.

Menteri PDT Bantu Pakpak Bharat Sebesar Rp4,3 miliar.

Sementara itu ditempat terpisah Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Ir H A Helmy Faishal Zaini, menyerahkan bantuan pada Kabupaten Pakpak Bharat sebesar Rp4.363.470.000. Penyerahan bantuan ini digelar di Gedung Serbaguna Salak, Kabupaten Pakpak Bharat.
Bantuan menteri PDT pada masyarakat Pakpak Bharat diperuntukkan peningkatan infrastruktur diantaranya pembangunan jalan desa Rp1,5 miliar, Irigasi Rp500 juta dan hand traktor Rp700 juta, untuk kelembagaan Kemandirian Kelembagaan KPPD (5 Kelompok ) Rp75 Juta dan Pengembangan Kemitraan Antar Kelembagaan Sosbud Rp. 50 juta, untuk Penanggulangan Bencana Rp200 juta dan Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) SPDT Rp1,3 miliar lebih.

Helmy Faishal Zaini mengatakan, bahwa Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah tertinggal yang ada di Indonesia sejumlah 183 kabupaten/kota dan 34 daerah merupakan daerah yang baru pemekaran.

“Pemerintah telah mengambil beberapa langkah-langkah atau upaya-upaya untuk melakukan akselerasi percepatan agar percepatan daerah tetingal ini dapat diukur secara lebih pasti”, terang Helmy.

Lebih Jauh Menteri PDT mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi nasional tergantung dari pertumbuhan ekonomi daerah, jika ekonomi daerahnya semua tertinggal maka bangsanya juga tertinggal. (mag-14)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/