NISEL, SUMUTPOS.CO – Preservasi Jalan Nasional Telukdalam-Lolowau di Nias Selatan (Nisel), yang dikerjakan di beberapa titik, pengerjaannya terkesan asal-asalan alias tidak bermutu.
Seorang mantan aktivis, Sekedar W, mengaku kecewa kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Wilayah PPK 36 Kabupaten Nisel, atas kurangnya pengawasan preservasi Jalan Nasional Telukdalam-Lolowau di berbagai titik.
“Kami meminta BBPJN Wilayah II PPK 36 Nisel, agar melakukan pengawasan lebih ketat terhadap proyek preservasi atau perawatan atas jalan nasional di berbagai titik,” ungkap Sekedar.
Hal itu merujuk kepada jalan nasional di Km 3, tepatnya di dekat jembatan, yang sudah kesekian kali dilakukan preservasi tapi tetap terkupas, begitu juga di berbagai titik lainnya. Bahkan menurut Sekedar, preservasi di berbagai titik Jalan Nasional Telukdalam-Lolowau tersebut, terkesan asal jadi, sehingga jalan menjadi rusak dan tidak rata alias bergelombang.
“Kami tidak tahu siapa yang menangani proyek preservasi jalan nasional tersebut, dan berapa dana pengerjaannya. Karena di lokasi proyek, sama sekali tidak ada papan plang proyek,” katanya lagi. Menanggapi hal tersebut, BBPJN Wilayah II PPK 36 Kabupaten Nisel, Faber P Panjaitan mengatakan, untuk preservasi jalan tersebut tidak dikerjakan asal-asalan.
“Itu kami tangani dulu subgrade (tanah dasar) dan pondasinya, setelah itu baru diaspal,” tuturnya, Selasa (22/6). Dia juga menjelaskan, terkait alat yang digunakan untuk pemadatan preservasi jalan tersebut, digunakan dengan alat vibro (penggetar). “Terkait papan plang proyek, kami sudah beberapa kali memasang di sekitar rumah warga, namun hilang,” pungkas Faber. (mag-10/saz)