TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 3.386 rumah warga terendam banjir luapan dari Bahilang dan Sungai Padang. Meski genangan air sudah surut, banjir yang terparah tahun 2021 di Kota Tebingtinggi inipun banyak menimbulkan kerusakan fasilitas infrastruktur jalan.
Kepala Badan Penananggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus menyatakan, banjir yang ditimbulkan luapan Sungai Bahilang dan Sungai Padang Kota Tebingtinggi merendam ribuan rumah di lima kecamatan, terhitung Minggu pagi hingga malam hari sebanyak 3.386 Kepala Keluarga (KK).
Dengan rincian di Kecamatan Rambutan Kelurahan Sri Padang 70 KK, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kelurahan Tebingtinggi lama 220 KK, Badak bejuang 90 KK, Bandar Utama 240 KK, Mandailing 320 KK dan Kelurahan Pasar Baru 270 KK. Kecamatan Bajenis, Kelurahan brohol 16 KK dan Kelurahan Bandar Sakti 56 KK. Kecamatan Padang Hilir, Kelurahan Satria 29 KK dan Kelurahan Tambangan Hulu 17 KK dan Kecamatan Padang Hulu, Kelurahan Pabatu 12 KK, Kelurahan Tualang 1.126 KK dan Kelurahan Persiakan 1.220 KK.
Wahid Sitorus mengungkapkan, terjadinya banjir di Kota Tebingtinggi disebabkan tingginya curah hujan di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar. Alhasil, Sungai Padang dan Sungai Bahilang yang melintas di tengah Kota Tebngtinggi meluap dan menggenangi rumah warga sejak pukul 04.00 WIB, dan mengakibatkan di wilayah 5 Kecamatan dan 13 Kelurahan di Kota Tebingtinggi dengan ketinggian air rata-rata 20-100 centimeter masuk ke rumah warga.
“Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui instansi terkait perangkat Kecamatan dan kelurahan, BPBD, Dinas Sosial, Damkar, Satpol PP, TNI, Polri dan Brimob B Detasmen B Tebingtinggi mendirikan tenda hunian sementara dan mendirikan posko dan dapur umum di Kelurahan masing masing serta lingkungan,” bilangnya.
Ungkap Wahid, kondisi air saat ini masih tetap membanjiri wilayah Kota Tebingtinggi dan semakin meluas pada malam harinya, tetapi menjelang siang, kondisi aair Sungai Padang dan Sungai Bahilang mulai surut dan warga sudah banyak kembali kerumahnya untuk melakukan bersih bersih. “Tidak ada korban jiwa dan kerusakan rumah warga, untuk pasokan bahan makanan sudah dilakukan oleh pihak pihak terkait,” jelasnya.
Sedangkan untuk kendala dan hambatan petugas Tim Sar di lapangan adalah terbatasnya personel dari BPBD Tebingtinggi, sehingga dalam hal melakukan evakuasi cepat menemui sejumlah keterlambatan. Namun peran serta masyarakat dan TNI serta Polri, Tagana maka evakuasi warga khususnya para lansia dapat dilaksanakan di lapangan.
Banjir kiriman yang di timbulkan Sungai Padang dan Sungai Bahilang mulai berdampak kepada masyarakat, selain menyebabkan lumpur yang terbawa arus sungai harus dibersihkan, dimana kegiatan masyarakat semangkin bertambah.
“Datangnya air dengan tiba tiba, ini semua mengagetkan warga sehingga tidak ada persiapan dari warga, warga banyak menyelamatkan diri ketika air mulai masuk kedalam pekarangan rumah. Banjir kiriman Sungai Bahilang ini merupakan banjir terparah setelah 10 tahun yang lalu. Untuk ketinggian air mencapai satu meter lebih,”ungkap salah seorang warga, Pardianto (61).
Musibah banjir besar inipun berdampak pada kerusakan sejumlah jalan umum di Kota Tebingtinggi. Pantauan di lokasi, genangan banjir telah merusak badan jalan seperti di Jalan SM Raja, Jalan Senangin, Jalan Arsihab, Jalan Suprapto, Jalan Thamrin, Jalan Rao dan sejumlah jalan di wilayah Kecamatan Padang Hilir.
Sementara itu, Kabid Limjamsos Dinas Sosial Kota Tebingtinggi Jelita, mengatakan pihaknya langsung menurunkan personel untuk membuat dapur umum untuk dibagikan kepada warga berdampak banjir kiriman tersebut, seperti beras, mie instan, air mineral dan telur langsung di distribusikan ke lokasi lokasi tenda penampungan.
Masyarakat Diimbau
Tetap Waspada
Camat Padang Hulu Kota Tebingtinggi Deni Handika Siregar, meminta kepada seluruh masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Bahilang untuk selalu tetap wasapada dan terus memantau kondisi banjir di lingkungannya masing masing. Terlebih khususnya dua Kelurahan terparah, Kelurahan Tualang dan Kelurahan Persiakan untuk tetap kordinasi dengan pihak terkait dalam memantau terus kondisi banjir kiriman.
“Alhamdulillah, kondisi banjir sudah surut dan tinggal hanya menggenangi beberapa jalan atau halaman rumah warga yang memang kondisinya rendah, di harapkan sore ini, air sudah kembali masuk kedalam sungai semua dan warga sudah bisa melakukan aktivitas biasa sehari hari pasca banjir,” tutur Deni.
Sedangkan terkait bantuan, yang terdaftar rumahnya terendam banjir sejak malam tadi sudah menerima bantuan seperti nasi bungkus dan sembako, sembako sudah tersalurkan kepada warga berdampak banjir untuk dimamfaatkan sebagai keperluan pasca banjir. Bantuan sembako terdiri dari beras, mie instan, air mineral dan roti.
Sementara pasca banjir dampak penyakit yang akan timbul, Deni Handika menjelaskan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi pasca banjir untuk melakukan pengobatan gratis kepada masyarakat berdampak banjir.
Terpisah, Sekdako Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi didampingi Camat Padang Hulu Kota Tebingtinggi Deni Handika Siregar dan BWS Wilayah I Sumut meninjau kondisi banjir di Kecamatan Padang Hulu dampak meluapnya Sungai Bahilang, Minggu (21/11). Muhammad Dimiyathi meminta kepada Camat dan Lurah untuk tangggap melakukan penanganan pasca banjir.
“Kita minta Camat dan Lurah se Kota Tebingtinggi untuk tanggap dengan banjir kiriman,” bilang Dimiyathi. (ian/han)