27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Warga Keluhkan Beras Tak Layak Konsumsi, Bulog Sumut Langsung Mengganti

AKTIVITAS: Pekerja sedang mengangkat beradsmilik Bulog Sumut di Medan, beberapa waktu lalu. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
AKTIVITAS: Pekerja sedang mengangkat beradsmilik Bulog Sumut di Medan, beberapa waktu lalu.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Utara (Sumut) langsung merespon keluhan masyarakat terhadap beras tak layak konsumsi dikeluhkan warga atas bantuan berupa sembako yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi.

Humas Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sumut, Karni Lubis saat mengungkapkan laporan atas ditemukan beras tidak layak dimakan itu, langsung direspon oleh Perum Bulog Medan selaku pihak penyaluran bantuan Pemko Tebing Tinggi berupa beras ukuran 5 kilogram.

“Terimaksh kabar infonya, telah dikoordinasikan ke Kantor Cabang Bulog Medan dan telah dilakukan penggantian terhadap beras tersebut,” ungkap Karni saat dikonfirmasi Sumut Pos melalui pesan Whatsapp, Rabu (24/4).

Karni mengatakan belum mengetahui apa penyebab beras tersebut, rusak dan tidak bisa dikonsumsi. Tapi, ia mengungkapkan pihak Bulog menyediakan beras berkualitas kepada masyarakat. “Karena, terdapat sekitar 20-30 karung di 1 Kelurahan Kota Tebing Tinggi. Kita Bulog tetap komitmen salur beras yang terbaik,” kata Karni.

Karni mengungkapkan dari kerjasama antara Pemkab/Pemko dalam penyaluran bantuan tersebut. Bantuan beras yang terbesar disalurkan ke Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai.”Bantuan tersebut, sekitar 700 sampai dengan 1.200 ton,” kata Karni.

Karni menambahkan bahwa kebutuhan beras saat pandemi Covid-19 ini, akan meningkat dengan penyaluran bantuan tersebut. Dengan kondisi itu, Bulog Sumut sudah menyiapkan tambahan pasokan dari Bulog dari luar Sumut.

“Insya Allah untuk persediaan stok kita mencukupi. Karena dalam masa penyaluran tersebut. Stok/persediaan Kita juga akan dikirim dari Bulog wilayah lain dari Sumut. Informasi dari teman-teman, sekitar 300 ton sampai 500 ton per bulan (beras disalurkan untuk bantuan tersebut),” pungkas Karni.(gus/azw)

AKTIVITAS: Pekerja sedang mengangkat beradsmilik Bulog Sumut di Medan, beberapa waktu lalu. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
AKTIVITAS: Pekerja sedang mengangkat beradsmilik Bulog Sumut di Medan, beberapa waktu lalu.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Utara (Sumut) langsung merespon keluhan masyarakat terhadap beras tak layak konsumsi dikeluhkan warga atas bantuan berupa sembako yang diberikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi.

Humas Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sumut, Karni Lubis saat mengungkapkan laporan atas ditemukan beras tidak layak dimakan itu, langsung direspon oleh Perum Bulog Medan selaku pihak penyaluran bantuan Pemko Tebing Tinggi berupa beras ukuran 5 kilogram.

“Terimaksh kabar infonya, telah dikoordinasikan ke Kantor Cabang Bulog Medan dan telah dilakukan penggantian terhadap beras tersebut,” ungkap Karni saat dikonfirmasi Sumut Pos melalui pesan Whatsapp, Rabu (24/4).

Karni mengatakan belum mengetahui apa penyebab beras tersebut, rusak dan tidak bisa dikonsumsi. Tapi, ia mengungkapkan pihak Bulog menyediakan beras berkualitas kepada masyarakat. “Karena, terdapat sekitar 20-30 karung di 1 Kelurahan Kota Tebing Tinggi. Kita Bulog tetap komitmen salur beras yang terbaik,” kata Karni.

Karni mengungkapkan dari kerjasama antara Pemkab/Pemko dalam penyaluran bantuan tersebut. Bantuan beras yang terbesar disalurkan ke Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai.”Bantuan tersebut, sekitar 700 sampai dengan 1.200 ton,” kata Karni.

Karni menambahkan bahwa kebutuhan beras saat pandemi Covid-19 ini, akan meningkat dengan penyaluran bantuan tersebut. Dengan kondisi itu, Bulog Sumut sudah menyiapkan tambahan pasokan dari Bulog dari luar Sumut.

“Insya Allah untuk persediaan stok kita mencukupi. Karena dalam masa penyaluran tersebut. Stok/persediaan Kita juga akan dikirim dari Bulog wilayah lain dari Sumut. Informasi dari teman-teman, sekitar 300 ton sampai 500 ton per bulan (beras disalurkan untuk bantuan tersebut),” pungkas Karni.(gus/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/