MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dijadwalkan akan melantik Muhammad Dimiyathi sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtinggi dan Yetti Sembiring sebagai pejabat Bupati Tapteng. Pelatikan tersebut, akan berlangsung di Rumah Dinas Gubernur hari ini, Selasa (24/5).
Gladi resik pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Pj Wali Kota Tebing Tinggi, digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, kemarin (23/5) sore.
Terlihat Yetti Sembiring yang merupakan Sekda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Muhammad Dimiyathi yang merupakan Sekda Kota Tebingtinggi, mengikuti gladi resik tersebut.
Gladi resik berjalan lancar. Yetti dan Dimiyathi sudah hadir lebih dulu di aula sebelum gladi dimulai pukul 16.30 WIB. Kedua Pj pilihan Mendagri itu, tampak bersemangat. Satu persatu rangkaian gladi resik, mereka ikuti dengan antusias. Adapun Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut, M Fitriyus, memimpin gladi resik. Ia betindak sebagai gubernur di gladi itu.
Semua rangkaian gladi berjalan lancar. Hanya saja usai gladi, Fitriyus mengingatkan Yetti dan Dimiyathi untuk memberi salam hormat kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
“Kepada Ibu Yetti dan Pak Dimiyathi, agar besok saat dipangggil maju ke depan, untuk memberi salam hormat kepada pak gubernur,” ujar Fitriyus.
Mendengar hal tersebut, baik Yetti Sembiring maupun Dimiyathi sama-sama menganggukkan kepala pertanda menerima arahan Fitriyus. Fitriyus, mantan Sekda Kota Medan itu, ingin agar pelantikan hari ini, berjalan tertib dan lancar. Karenanya ia memberi catatan kepada petugas pelantikan, agar mempersiapkan dengan baik.
Bahkan suaranya meninggi kepada para petugas pelantikan. “Jangan ada besok kata ulangi, jangan!” tegasnya. Bahkan salah satu ajudan, terpaksa tugasnya diminta digantikan karena dinilai kurang cakap.
Sementara itu, baik Yetti dan Dimiyathi, tampak sedikit canggung di awal gladi. Namun setelah diarahkan para petugas pelantikan, akhirnya keduanya tuntas dan lancar mengikuti gladi.
Dijadwalkan gladi bersih pelantikan, masih akan dilangsungkan Selasa pagi sebelum pelantikan dimulai. Hadir pada gladi itu, di antaranya Kabiro Pemerintahan dan Otda Setdaprov Sumut, Zubaidi dan Kabid Otda, Achmad Rasyid Ritonga.
Bangun Komunikasi
Sementara, Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Sumatera Utara, menyoroti penetapan dua Penjabat (Pj) Kepala Daerah (KDh) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di Sumut. Pasalnya, nama-nama yang ditetapkan Mendagri sebagai Pj kepala daerah, tidak sesuai dengan yang diusulkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Ketua LPKAN Sumut, Rafriandi Nasution malah menyarankan Mendagri yang seharusnya membangun komunikasi kepada Gubernur Edy Rahmayadi atas perubahan nama calon Pj yang telah diusulkan sebelumnya. “Jadi sikap saling menghormati satu sama lain dalam hal batasan kewenangan masing-masing perlu dijadikan pegangan hukum administrasi,” kata Rafriandi kepada wartawan di Medan, Senin (23/5).
Sebelumnya, nama calon Pj yang diusulkan adalah Afifi Lubis, Asren Nasution dan Kaiman Turnip (Tapteng) dan Baharuddin Siagian, Abdul Harris Lubis dan Aprilla Siregar (Tebing Tinggi). “Jangan sampai publik meraba-raba pejabat yang ditunjuk akan beraviliasi kepada kepentingan politik A atau B, kalau itu terjadi dan terbentuk opini liar begini, maka akan kurang kondusif dan terjadi bangunan kekuatan pengaruh nantinya,” ujarnya.
Karena itu, Rafriandi menyarankan Gubernur Sumut, untuk bersikap tegas kepada aturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan pemerintah yang sudah ada untuk dipedomani. “Gubsu perlu membentuk tim khusus untuk mengantisipasi dan mengawasi kebijakan kebijakan ASN yang diangkat jadi pejabat bupati/wali kota di tahun 2022 dan 2023 nantinya. Misalnya timnya Sekda, Inspektorat dan Kabag anggaran,” pungkasnya. (gus/mbc)