30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

11 Tahun Jalan Rusak, Ini Tuntutan Warga

Suasana unjuk rasa oleh masyarakat Jorlang Hataran yang dikawal kepolisian.
Arianto Girsang/metrosiantar

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Kecamatan Jorlang Hataran yang terdiri dua Nagori Jorlang Hataran dan Nagori Banua Toru melakukan unjuk rasa (unras) di depan kantor Bupati Simalungun, Selasa (23/7) sekira pukul 14.00 WIB.

Unras dipandu Kritianus Naibaho dan massa mayoritas orangtua serta pemuda setempat. Para ibu-ibu yang ikut aksi mengatakan, jalan Jorlang Hataran, Panombeian Huta Urung sudah belasan tahun belum pernah diperbaiki. Kondisinya rusak total hingga sampai memakan korban.

“Tuntutan kami cuma perbaikan jalan. Karena sudah belasan tahun jalan itu rusak total. Ada sekitar 10 Km. Tak pernah diperbaiki sampai ada korban jiwa. Bahkan ada yang meninggal gara-gara jatuh di situ. Jalannya sudah berlubang-lubang,” ujar Boru Simanjuntak, Boru Saragih dan Sijabat.

Kristianus Naibaho melalui pengeras suara menuntut terutama tentang perbaikan jalan dan perbaikan bangunan akibat dampak tanaman sawit.

“Tuntutan kami paling utama adalah perbaikan jalan dari Nagori Banua Toru menuju Tiga Balata dan termasuk saluran dranaisenya,” sebutnya.

Kristianus Naibaho berseru bahwa sebenarnya masih ada tuntutan mereka kepada pihak PTPN IV yaitu meminta PTPN IV melalui Bupati Simalungun agar tanaman sawit dikembalikan menjadi tanaman teh serta dampak lingkungan oleh tanaman sawit PTPN IV.

Menyikapi tuntutan massa, Asisten I Pemkab Simalungun Rizal Saragih saat diwawancarai mengatakan, pihaknya akan mengundang pihak PTPN IV dikarenakan mayoritas pengguna jalan adalah PTPN IV.

“Artinya yang mempergunakan jalan itu kan banyak dari kebun, jadi segera kita undang PTPN IV untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Rizal Saragih mengaku selama ini pihaknya sudah koordinasi kepada pihak PTPN IV untuk perbaikan jalan.

“Kita akui bahwa itu jalan kabupaten menjadi tanggungjawab kita dan segera kita bicarakan dengan pihak PTPN IV,” ucapnya. (mag05)

Suasana unjuk rasa oleh masyarakat Jorlang Hataran yang dikawal kepolisian.
Arianto Girsang/metrosiantar

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Kecamatan Jorlang Hataran yang terdiri dua Nagori Jorlang Hataran dan Nagori Banua Toru melakukan unjuk rasa (unras) di depan kantor Bupati Simalungun, Selasa (23/7) sekira pukul 14.00 WIB.

Unras dipandu Kritianus Naibaho dan massa mayoritas orangtua serta pemuda setempat. Para ibu-ibu yang ikut aksi mengatakan, jalan Jorlang Hataran, Panombeian Huta Urung sudah belasan tahun belum pernah diperbaiki. Kondisinya rusak total hingga sampai memakan korban.

“Tuntutan kami cuma perbaikan jalan. Karena sudah belasan tahun jalan itu rusak total. Ada sekitar 10 Km. Tak pernah diperbaiki sampai ada korban jiwa. Bahkan ada yang meninggal gara-gara jatuh di situ. Jalannya sudah berlubang-lubang,” ujar Boru Simanjuntak, Boru Saragih dan Sijabat.

Kristianus Naibaho melalui pengeras suara menuntut terutama tentang perbaikan jalan dan perbaikan bangunan akibat dampak tanaman sawit.

“Tuntutan kami paling utama adalah perbaikan jalan dari Nagori Banua Toru menuju Tiga Balata dan termasuk saluran dranaisenya,” sebutnya.

Kristianus Naibaho berseru bahwa sebenarnya masih ada tuntutan mereka kepada pihak PTPN IV yaitu meminta PTPN IV melalui Bupati Simalungun agar tanaman sawit dikembalikan menjadi tanaman teh serta dampak lingkungan oleh tanaman sawit PTPN IV.

Menyikapi tuntutan massa, Asisten I Pemkab Simalungun Rizal Saragih saat diwawancarai mengatakan, pihaknya akan mengundang pihak PTPN IV dikarenakan mayoritas pengguna jalan adalah PTPN IV.

“Artinya yang mempergunakan jalan itu kan banyak dari kebun, jadi segera kita undang PTPN IV untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Rizal Saragih mengaku selama ini pihaknya sudah koordinasi kepada pihak PTPN IV untuk perbaikan jalan.

“Kita akui bahwa itu jalan kabupaten menjadi tanggungjawab kita dan segera kita bicarakan dengan pihak PTPN IV,” ucapnya. (mag05)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/