32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tim Evaluasi P2WKSS Sumut Lakukan Penilaian Desa Maju Dairi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Tim evaluasi pelaksanaan program terpadu peningkatan peran wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS) melakukan penilaian di Desa Maju, Kecamatan Siempat Nempu, Kamis (22/9).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Aryanto Tinambunan melalui Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik, Iswan Togatorop, Jumat (23/9) mengatakan, dalam sambutan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu dibacakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemdes), Bahagia Ginting mengatakan, melalui surat keputusan Bupati Dairi, telah menetapkan Desa Maju sebagai binaan program terpadu P2WKSS.

Bupati menyebut, sejak dicanangkan menjadi Desa binaan, walaupun belum sesuai harapan tim penilai tetapi Dispemdes telah melakukan pembinaan dan berkordinasi dengan Pemerintah Desa Maju.

Di bidang kesehatan, sebut Bupati, ada penurunan angka stunting. Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan sarana air bersih dengan jaringan distribusi sampai kerumah warga bersumber dari dana desa.

Di sektor ekonomi, dilakukan peningkatan pendapatan masyarakat melalui peluncuran program krediut usaha rakyat (KUR) klaster kopi dan jagung bagi petani hasil kerja sama Pemkab Dairi dengan PT Bank Sumut membantu permodalan sarana produksi pertanian.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Ny Romy Mariani Simarmata mengajak semua stakeholder bersama-sama mendukung program P2WKSS. Karena Desa Maju, sesuai kriteria ditetapkan masih rawan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. “Sehingga, peran setiap stakeholder sangat diharapkan menjadikan masyarakat Desa Maju sejahtera,” terang Romy.

Kepala Desa (Kades) Maju, Peronika Siregar menyampaikan, Desa Maju memiliki 3 Dusun dengan jumlah penduduk 251 KK. Ia menyebut, desa itu masih kesulitan sumber air bersih. “Untuk kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengambil air ke sungai menggunakan jerigen dengan jarak dari rumah lumayan jauh,” katanya.

Kades memohon, supaya persoalan sarana air bersih di desa itu mendapat perhatian pemerintah Dairi maupun Pemprovsu.

Hadir dalam kegiatan ini, Camat Siempat Nempu Marhaban Kudadiri, Angga Pramudia dari Dispemdes Sumut Henry Sianturi dari Dinkes Sumut, Sekretaris Pokja III PKK Sumut, Nina Purwandi serta Ketua Pokja II PKK Sumut Bidasari Daulay.(rud/azw)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Tim evaluasi pelaksanaan program terpadu peningkatan peran wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS) melakukan penilaian di Desa Maju, Kecamatan Siempat Nempu, Kamis (22/9).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Aryanto Tinambunan melalui Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik, Iswan Togatorop, Jumat (23/9) mengatakan, dalam sambutan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu dibacakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispemdes), Bahagia Ginting mengatakan, melalui surat keputusan Bupati Dairi, telah menetapkan Desa Maju sebagai binaan program terpadu P2WKSS.

Bupati menyebut, sejak dicanangkan menjadi Desa binaan, walaupun belum sesuai harapan tim penilai tetapi Dispemdes telah melakukan pembinaan dan berkordinasi dengan Pemerintah Desa Maju.

Di bidang kesehatan, sebut Bupati, ada penurunan angka stunting. Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan sarana air bersih dengan jaringan distribusi sampai kerumah warga bersumber dari dana desa.

Di sektor ekonomi, dilakukan peningkatan pendapatan masyarakat melalui peluncuran program krediut usaha rakyat (KUR) klaster kopi dan jagung bagi petani hasil kerja sama Pemkab Dairi dengan PT Bank Sumut membantu permodalan sarana produksi pertanian.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Ny Romy Mariani Simarmata mengajak semua stakeholder bersama-sama mendukung program P2WKSS. Karena Desa Maju, sesuai kriteria ditetapkan masih rawan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. “Sehingga, peran setiap stakeholder sangat diharapkan menjadikan masyarakat Desa Maju sejahtera,” terang Romy.

Kepala Desa (Kades) Maju, Peronika Siregar menyampaikan, Desa Maju memiliki 3 Dusun dengan jumlah penduduk 251 KK. Ia menyebut, desa itu masih kesulitan sumber air bersih. “Untuk kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengambil air ke sungai menggunakan jerigen dengan jarak dari rumah lumayan jauh,” katanya.

Kades memohon, supaya persoalan sarana air bersih di desa itu mendapat perhatian pemerintah Dairi maupun Pemprovsu.

Hadir dalam kegiatan ini, Camat Siempat Nempu Marhaban Kudadiri, Angga Pramudia dari Dispemdes Sumut Henry Sianturi dari Dinkes Sumut, Sekretaris Pokja III PKK Sumut, Nina Purwandi serta Ketua Pokja II PKK Sumut Bidasari Daulay.(rud/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/