Pelaku Sempat Tantang Petugas
SIANTAR–Orang tak dikenal (OTK) berjumlah berkisar enam orang merusak pos polisi Lalu-lintas di Jalan Merdeka tepatnya di depan Suzuya, Selasa (23/10) pukul 09.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam aksi amuk OTK itu. Diperkirakan pelakunya aparat.
Informasi yang dihimpun Metro Siantar (Group Sumut Pos) dari sejumlah saksi mengatakan, saat itu pos polisi kosong. Muncul enam pria berboncengan mengendarai tiga sepeda motor. Beberapa orang di antaranya masuk ke dalam pos polisi Satlantas lalu mengobrak-abrik isinya. Akibatnya, kaca pecah berserakan di lantai dan kursi berserakan.
Menurut yang seorang saksi mata mengatakan bahwa kejadian itu tidak berlangsung lama. “Lima menitpun tidak sampai bang,” kata, saksi mata berinisial De (19). Selesai merusak pos polisi, ke enam pria tersebut langsung pergi menuju arah Jalan Sudirman, Siantar.
Dikatakan bahwa ke enam orang itu mengenakan pakaian traning sehingga sulit mengidentifikasi. Selain itu mereka juga menggunakan helm.
“Pakai motor yang besar itu orang itu bang. Tapi walau banyak orang yang lihat tidak ada yang berani dekat,” ujar, De saat itu merasa ketakutan. Usai mengobrak-abrik, sejumlah polisi datang. Seorang pelaku datang menghampiri polisi sembari mengatakan,” apa kau,” kata De, menirukan ucapan pelaku kepada polisi itu.
Saksi lainnya, SI mengatakan, sekitar 30 menit sebelum kejadian, seorang polisi di pos itu menilang seorang pengendara sepeda motor yang hendak motong dari Jalan Diponegoro ke arah Suzuya. Keduanya sempat perang mulut, setelah itu polisi itu pergi meninggalkan pengendara itu.
“Setelah itu aku gak tau lagi,” bebernya. Mengetahui adanya informasi perusakan tersebut, sejumlah petugas kepolisian dari Polres Siantar turun ke lokasi. Sejumlah polisi meminta keterangan dari sejumlah saksi mata di sekitar lokasi.
Puluhan personel tersebut mengundang perhatian warga apalagi melihat kaca pos polisi yang hancur itu. Selain polisi, seorang anggota TNI-AD berpakaian dinas olahraga turut datang di tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa warga curiga dan menduga bahwa pelakunya adalah oknum TNI.
Sementara itu Hardi dan Samuel, anggota Satlantas Polres Siantar yang bertugas di pos polisi itu mengatakan bahwa saat kejadian mereka tidak berada di lokasi. “Kejadian tadi kami tidak di tempat karena pergi ke Polres antar barang bukti kendraan yang kena tilang,” ujar Hardi.
Kemudian Metro Siantar pun menannyakan kepada petugas lantas tersebut apakah ada melakukan penilangan terhadap pengendara tadi pagi? Menanggapi hal itu petugas lantas tersebut enggan memberikan keterangan. “Kalau soal itu gak bisa kami ceritakan,” katanya.
Terkait beredarnya informasi bahwa pelakunya diduga oknum TNI, selanjutnya Metro Siantar mengkonfirmasikannya ke Polisi Militer di Jalan Dipenogoro, Siantar.
Koamndan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Letkol CPM Dedi Suryana SH mengatakan bahwa soal perusakan pos polisi tersebut pelakunya belum diketahui pasti, apakah oknum TNI atau orang lain. “Hingga saat ini belum ada kita dapatkan kejelasan apakah pelakunya TNI atau tidak,” katanya. (pra/smg)