25 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Jelang Natal dan Tahun Baru, TPID Langkat Tinjau Stok Sembako

SIDAK: Kadis Perdagangan dan Perindustrian Drs.Sukhyar Mulyamin melakukan sidak pasar tradisional. 
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
SIDAK: Kadis Perdagangan dan Perindustrian Drs.Sukhyar Mulyamin melakukan sidak pasar tradisional. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat melakukan peninjauan ke tiga pasar Tradisional di Kabupaten Langkat, Senin (23/12).

Peninjauan pasar tersebut dilaksanakan oleh Kadis Perdagangan dan Perindustrian Drs.Sukhyar Mulyamin, Kadis Pertanian dan ketahanan Pangan Nasiruddin SP, Plt.Kadis Kelautan Hendri Tarigan, dan Kabag Perekonomian H.Sutriswanto.

Dijelaskan Sukhyar, peninjauan dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan produksi ketersediaan pasokan dan kelancaran kebutuhan bahan pangan pokok, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.

Lebih dari itu, sambung Sukyar, untuk mengetahui perkembangan pasokan dan mengantisipasi kenaikan harga yang melonjak tinggi, juga untuk mengecek kandungan bahan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya dikonsumsi.

“Jika ditemukan stok tidak mencukupi atau harga mengalami kenaikan melambung. Kami akan segera mencari solusinya. Serta mencari penyebabnya, guna mengambil ketepatan cara penyelesaiannya, “ ungkapnya.

Sedangkan untuk mengetahui keseterilannya, kata Sukhyar, pihaknya mengambil beberapa sampel makanan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam, sous, kecap dan lainnya. Untuk dilakukan pengujian di laboratorium oleh Dinas Kesehatan.

“Jika ditemukan mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya, akan segera mengintruksikan barang dikembalikan, dan tidak boleh dijual agar peredarannya berhenti,” tegasnya.

Sementara itu , Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Nasiriddin memaparkan, dari hasil pantauan pihaknya, stok ketersedian bahan pokok dinilai cukup untuk menyambut Nataru, sedang harganya dinilai relatif stabil.

Menurut Nasiruddin, jika ada kenaikan harga, jumlah masih dianggap lumrah, sebab hanya berkisar Rp1.000- Rp2.000 dari harga sebelumnya.

“Untuk harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli masyarakat/konsumen, stok ketersediannya pun masih cukup, “ ungkapnya.

Sedangkan untuk hasil uji laboratorium, sebut Nasiruddin menyambung, belum diketahui, karena masih dalam proses pemeriksaan, kemungkinan esok harinya akan diketahui.

“Di semua pasar, kita harapkan semua makanannya aman, namun jika nantinya masyarakat ada menemukan makanan yang tidak seteril, laporkan saja, kita pasti akan langsung bertindak sesuai aturan yang berlaku, “ ujarnya. (yas/han)

SIDAK: Kadis Perdagangan dan Perindustrian Drs.Sukhyar Mulyamin melakukan sidak pasar tradisional. 
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
SIDAK: Kadis Perdagangan dan Perindustrian Drs.Sukhyar Mulyamin melakukan sidak pasar tradisional. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat melakukan peninjauan ke tiga pasar Tradisional di Kabupaten Langkat, Senin (23/12).

Peninjauan pasar tersebut dilaksanakan oleh Kadis Perdagangan dan Perindustrian Drs.Sukhyar Mulyamin, Kadis Pertanian dan ketahanan Pangan Nasiruddin SP, Plt.Kadis Kelautan Hendri Tarigan, dan Kabag Perekonomian H.Sutriswanto.

Dijelaskan Sukhyar, peninjauan dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan produksi ketersediaan pasokan dan kelancaran kebutuhan bahan pangan pokok, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.

Lebih dari itu, sambung Sukyar, untuk mengetahui perkembangan pasokan dan mengantisipasi kenaikan harga yang melonjak tinggi, juga untuk mengecek kandungan bahan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya dikonsumsi.

“Jika ditemukan stok tidak mencukupi atau harga mengalami kenaikan melambung. Kami akan segera mencari solusinya. Serta mencari penyebabnya, guna mengambil ketepatan cara penyelesaiannya, “ ungkapnya.

Sedangkan untuk mengetahui keseterilannya, kata Sukhyar, pihaknya mengambil beberapa sampel makanan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam, sous, kecap dan lainnya. Untuk dilakukan pengujian di laboratorium oleh Dinas Kesehatan.

“Jika ditemukan mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya, akan segera mengintruksikan barang dikembalikan, dan tidak boleh dijual agar peredarannya berhenti,” tegasnya.

Sementara itu , Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Nasiriddin memaparkan, dari hasil pantauan pihaknya, stok ketersedian bahan pokok dinilai cukup untuk menyambut Nataru, sedang harganya dinilai relatif stabil.

Menurut Nasiruddin, jika ada kenaikan harga, jumlah masih dianggap lumrah, sebab hanya berkisar Rp1.000- Rp2.000 dari harga sebelumnya.

“Untuk harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli masyarakat/konsumen, stok ketersediannya pun masih cukup, “ ungkapnya.

Sedangkan untuk hasil uji laboratorium, sebut Nasiruddin menyambung, belum diketahui, karena masih dalam proses pemeriksaan, kemungkinan esok harinya akan diketahui.

“Di semua pasar, kita harapkan semua makanannya aman, namun jika nantinya masyarakat ada menemukan makanan yang tidak seteril, laporkan saja, kita pasti akan langsung bertindak sesuai aturan yang berlaku, “ ujarnya. (yas/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/