Petaka Pembersihan Sumur Tua
AJIBATA- Keluarga Manurung dan Boru Butar-butar diselimuti rasa sedih, meskipun Jumat (25/3) penduduk Desa Motung Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir ini akan menikahkan anaknya.
Kamis (24/3), sekira pukul 09.30 WIB, tiga warga setempat yang juga masih ada hubungan keluarga dengan Manurung dan Boru Butar-butar, tewas saat membersihkan sumur tua, milik keluarganya M Manurung.
Sumur itu berjarak 50 meter dari lokasi pesta. Ketiga warga yang tewas itu adalah Risno Samosir (44), Halomoan Sitinjak (50) dan Julifer Alando Sinaga (20).
Peristiwa naas ini bermula saat, ketiganya ingin membersihkan sumur tua milik M Manurung. Soalnya sumur itu akan digunakan untuk mengambil air saat pesta. Maklum di desa itu, sulit untuk mendapatkan air bersih.
Lalu ketiganya bermaksud membersihkan sumur sedalam 10 meter tersebut. Soalnya selama ini kualitas airnya, bau dan sudah lama tidak digunakan oleh M Manurung. Kemudian mereka meminjam alat penghisap air merek Robin dan mulai menguras sumur tersebut.
Alat penghisap diletakkan di kedalam 6 meter. Soalnya dari 10 meter kedalaman sumur, satu meter ada air. Pada kedalaman 6 meter itu dibuat penyangga untuk meletakkan alat penyedot. Sementara diameter sumur 60 cm. Tapi entah kenapa saat mesin dihidupkan, air tidak bisa tersedot. Lalu Risno Samosir turun melihat mesin tersebut dan memancing mesin itu agar mengeluarkan air. Tak lama kemudian air pun keluar, sementara Risno masih berada di dalam sumur.
Kemudian asap pun mulai mengepul dari knalpot mesin penyedot yang dipergunakan. Pada saat bersamaan orangtua Risno, Maruli Samosir memanggil anaknya itu untuk segera naik ke atas, karena takut kehabisan oksigen karena asap mesin terus mengepul. “Naik maho Amassurung…..nga boi bei, anon habis oksigen (Naikla kau Pak Surung, sudah bisa itu, nanti habis oksigen), ” katanya sambil menjerit agar kedengaran kedalam sumur tersebut.
Risno masih sempat menyahut. Tokkin nai jo asa langsung ias (Sebentar lagi, biar langsung bersih). Namun, tiba-tiba ada suara yang mendebarkan, seperti bunyi nangka yang jatuh. Bum…! Rupanya Risno sudah terjatuh diduga akibat kepulan asap kerena Risno masuk ke dalam sumur tanpa oksigen. Maruli Samosir kembali memanggil Risno, dan pada saat itu sudah tidak ada sahutan. Seketika itu pula, Risno menjerit minta tolong, termasuk kepada Halomoan dan Junifer yang kebetulan ada di sekitar sumur itu.
Lalu Halomoan Sitinjak masuk ke dalam sumur sekaligus membawa tangga dan secara tidak sengaja, mesin pompa terjatuh dan mesinnya pun mati. Dengan cekatan dan tanpa menghiraukan keselamatan sendiri, berbekal anak tangga dan seutas tali, dia pun turun dengan perlahan-lahan sambil memanggil Risno.
Seketika itu pula setelah hampir menempuh pertengahan sumur, Halomoan pun terjatuh dan menjadi korban ke dua. Kemudian Julifer Alando Sinaga, kembali memberikan pertolongan dan masuk ke dalam sumur tua tersebut, sekaligus mengikat tali kepinggangnya, agar dapat menolong para korban. Namun, naas Julifer, yang ditolongnya belum sempat tertolong dia pun tiba-tiba terjatuh ke dalam sumur.
Menyaksikan kondisi itu, warga pun menjadi ketakutan. Untungnya, Ronaldo Manuberani menolong ketiga korban. Lalu Ronaldo meminjam konferssor pengisi angin milik tambal ban dan sambil membawa ujung selangnya ke dasar sumur. Lalu dia membantu korban dengan mengikatkan tali ke badan para korban, dan diangkat dari dalam sumur. Lalu ketiganya dibawa ke RS Persiapan Ajibata, guna mendapatkan pertolongan. Namun saat diperiksa ketiganya tidak bernyawa lagi. Diduga penyebab meninggalnya ketiganya karena kehabisan oksigen. Kapolsek Lumbanjulu AKP GR Purba langsung meluncur ke TKP sekaligus melakukan olah TKP.(jst/smg)