BINJAI, SUMUTPOS.CO – Penyidik Unit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai masih melakukan penyelidikan terkait pelemparan batu terhadap mobil yang dipakai Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, baru-baru ini.
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizki Pratama menyatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari BBKSDA Sumut. “Ya, kita sedang melakukan penyelidikan. Dalam kejadian ini, kami telah memintai keterangan terhadap tiga orang saksi,” kata Yayang, Rabu (24/3).
Dia menegaskan, Polres Binjai fokus melakukan penyelidikan terhadap aksi teror tersebut. “Kalah pemilik hewan, itu BBKSDA yang menangani. Kita fokus menangani aksi pelemparan saja,” tambah dia.
Sementara, Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA Sumut, Teguh Setiawan menjelaskan, pihaknya melakukan evakuasi terhadap empat ekor satwa yang dilindungi. Adalah, seekor anak Orang Utan, dua ekor elang dan seekor beo.
“Sekarang sudah di karantina di salah satu fasilitas pusat penyelamatan satwa yang dimiliki BBKSDA Sumut,” tukas dia.
Disinggung mengenai apakah penyerangan ini terkait dengan pemilik hewan, Teguh menolak berkomentar panjang. Dia menyerahkan sepenuhnya soal tersebut kepada Polres Binjai.
Sebelumnya, rombongan BBKSDA Sumut bersama Balai Taman Nasional Gunung Leuser dan OIC SRA mendapat aksi teror ketika berusaha melakukan evakuasi terhadap satwa yang dilindungi dari rumah oknum ketua OKP berinisial PS di Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, Senin (22/3). Akibatnya, kaca pada mobil yang dipakai rombongan mengalami pecah kaca lantaran dilempar dengan batu.
Bahkan, rombongan BBKSDA Sumut sempat meminta perlindungan ke Markas Batalyon A Pelopor Satbrimobdasu di Jalan Soekarno-Hatta Km 19, Binjai Timur. Beruntung, peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka. (ted)