30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lestarikan Warisan Budaya, Bupati Samosir Buka Pameran Tenun dan Ulos

Edwin Simbolon/Sumut Pos
SERAHKAN:Bupati Samosir, Drs Rapidin Simbolon MM menyerahkan akta notaris kepada perwakilan sanggar di Samosir.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Bupati Samosir, Drs Rapidin Simbolon MM membuka Pameran Tenun dan Ulos di Aula Paroki St Mikael Pangururan, Selasa (23/4). Even ini merupakan rangkaian Gebyar Budaya yang digelar BPNB Wilayah Aceh-Sumut bersama Pemkab Samosir pada 23-26 April 2019.

Dalam sambutannya, Rapidin Simbolon mengatakan, pameran ini merupakan wujud untuk menumbuhkembangkan kecintaan dan kebanggaan generasi muda terhadap tenun dan ulos. “Ulos merupakan mahakarya leluhur yang telah diwariskan kepada Bangso Batak, Indonesia dan Dunia,” ujarnya.

Bupati berharap pameran ini bisa meningkatkan minat masyarakat terhadap tenun dan ulos. Kemudian, mereka akan aktif melestarikan, mengelola, mengembangkan dan memanfaatkan tenun dan ulos sebagai warisan budaya, sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Mari kita lestarikan budaya ini. Jangan sampai luntur oleh budaya asing,” ajaknya di hadapan Sekdakab Samosir, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Aceh dan Sumut dan undangan lainnya.

Untuk itu, Rapidin meminta kepada guru sekolah di Samosir untuk mengajarkan tentang budaya dan tradisi Batak kepada muridnya, sehingga tidak mudah terpengaruh budaya luar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Samosir Drs Gomgom Naibaho MM melaporkan, pameran digelar untuk pengembangan, pengelolaan dan pelestarian keragaman seni budaya lokal, khususnya ulos.

Pada pembukaan ini, turut diberikan akta notaris kepada komunitas sanggar budaya di Samosir, yakni Sang gar Gentium Sinondang Art (GSA), Sanggar Sipir ni Tondi, Sanggar Dua Sada, Sanggar Partukkoan, Sanggar Sitolu Ragi, Sanggar Na Vistar Creative, Sanggar Attialu, Sanggar Vinaar Shinta dan Komunitas Batak Nauli.

Acara dimeriahkan dengan penampilan tarian kolosal Hapeahan Ni Ulos yang dipandu oleh Guru Seni SMAN 2 Pangururan Perri Sagala SPd. Tarian kolosal ini dilakukan 150 penari dari sanggar Jolo New, Sibunga Jambu, Enjel Elkanean, Arturnung, Tunas Kelapa, Marsioloan, Sipirni Tondi, Satahi Saoloan dan lainnya.(mag-8/dek)

Edwin Simbolon/Sumut Pos
SERAHKAN:Bupati Samosir, Drs Rapidin Simbolon MM menyerahkan akta notaris kepada perwakilan sanggar di Samosir.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Bupati Samosir, Drs Rapidin Simbolon MM membuka Pameran Tenun dan Ulos di Aula Paroki St Mikael Pangururan, Selasa (23/4). Even ini merupakan rangkaian Gebyar Budaya yang digelar BPNB Wilayah Aceh-Sumut bersama Pemkab Samosir pada 23-26 April 2019.

Dalam sambutannya, Rapidin Simbolon mengatakan, pameran ini merupakan wujud untuk menumbuhkembangkan kecintaan dan kebanggaan generasi muda terhadap tenun dan ulos. “Ulos merupakan mahakarya leluhur yang telah diwariskan kepada Bangso Batak, Indonesia dan Dunia,” ujarnya.

Bupati berharap pameran ini bisa meningkatkan minat masyarakat terhadap tenun dan ulos. Kemudian, mereka akan aktif melestarikan, mengelola, mengembangkan dan memanfaatkan tenun dan ulos sebagai warisan budaya, sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Mari kita lestarikan budaya ini. Jangan sampai luntur oleh budaya asing,” ajaknya di hadapan Sekdakab Samosir, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Aceh dan Sumut dan undangan lainnya.

Untuk itu, Rapidin meminta kepada guru sekolah di Samosir untuk mengajarkan tentang budaya dan tradisi Batak kepada muridnya, sehingga tidak mudah terpengaruh budaya luar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Samosir Drs Gomgom Naibaho MM melaporkan, pameran digelar untuk pengembangan, pengelolaan dan pelestarian keragaman seni budaya lokal, khususnya ulos.

Pada pembukaan ini, turut diberikan akta notaris kepada komunitas sanggar budaya di Samosir, yakni Sang gar Gentium Sinondang Art (GSA), Sanggar Sipir ni Tondi, Sanggar Dua Sada, Sanggar Partukkoan, Sanggar Sitolu Ragi, Sanggar Na Vistar Creative, Sanggar Attialu, Sanggar Vinaar Shinta dan Komunitas Batak Nauli.

Acara dimeriahkan dengan penampilan tarian kolosal Hapeahan Ni Ulos yang dipandu oleh Guru Seni SMAN 2 Pangururan Perri Sagala SPd. Tarian kolosal ini dilakukan 150 penari dari sanggar Jolo New, Sibunga Jambu, Enjel Elkanean, Arturnung, Tunas Kelapa, Marsioloan, Sipirni Tondi, Satahi Saoloan dan lainnya.(mag-8/dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/