26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Minyak Tanah di Pakpak Bharat Rp12 Ribu Perliter

PAKPAK BHARAT- Minyak tanah (minah) di Kabupaten Pakpak Bharat mahal dan sulit di dapat. Hal inilah yang membuat harga minah naik hingga Rp12 ribu per liter.

Seperti dikeluhkan seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Salak, Suria br Padang kepada Sumut Pos, Kamis (24/5). Warga sama sekali tidak mengetahui apa penyebab mahalnya minah di Pakpak Bharat.

Suria menyebutkan, pastinya sejak sebulan terakhir ini, harga minah menjadi Rp12 ribu per liter. Padahal, sebelumnya hanya Rp8 ribu per liter. “Kami tidak tahu apa penyebabnya,” ucapnya.

Dengan kenaikan harga minah itu, dia bersama ibu rumah tangga lainnya di Kecamatan Salak banyak beralih memasak dengan menggunakan kayu.
Padahal semula minyak tanah dibutuhkan untuk pemantik masak dan menghidupkan lampu ketika listrik padam. “Karena harga minah harganya semakin mencekik leher untuk mendapatkannya pun sudah semakin sulit, maka kami memasak pakai kayu bakar,” sebutnya.

Pedagang J Malau warga Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan membenarkan kenaikan harga minah semenjak dua bulan terakhir ini. (mag-14)
Tingginya harga minah dikarenakan minimnya pasokan dari distributor yang masuk ke Pakpak Bharat.

“Dalam dua minggu hanya satu tangki ukuran 5 ribu liter yang masuk ke Pakpak Bharat. Itupun, minyaknya didatangkan dari Sidikalang. 5 ribu liter itulah yang di bagi ke 8 kecamatan yang ada di Pakpak Bharat,” sebutnya. (mag-14)

PAKPAK BHARAT- Minyak tanah (minah) di Kabupaten Pakpak Bharat mahal dan sulit di dapat. Hal inilah yang membuat harga minah naik hingga Rp12 ribu per liter.

Seperti dikeluhkan seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Salak, Suria br Padang kepada Sumut Pos, Kamis (24/5). Warga sama sekali tidak mengetahui apa penyebab mahalnya minah di Pakpak Bharat.

Suria menyebutkan, pastinya sejak sebulan terakhir ini, harga minah menjadi Rp12 ribu per liter. Padahal, sebelumnya hanya Rp8 ribu per liter. “Kami tidak tahu apa penyebabnya,” ucapnya.

Dengan kenaikan harga minah itu, dia bersama ibu rumah tangga lainnya di Kecamatan Salak banyak beralih memasak dengan menggunakan kayu.
Padahal semula minyak tanah dibutuhkan untuk pemantik masak dan menghidupkan lampu ketika listrik padam. “Karena harga minah harganya semakin mencekik leher untuk mendapatkannya pun sudah semakin sulit, maka kami memasak pakai kayu bakar,” sebutnya.

Pedagang J Malau warga Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan membenarkan kenaikan harga minah semenjak dua bulan terakhir ini. (mag-14)
Tingginya harga minah dikarenakan minimnya pasokan dari distributor yang masuk ke Pakpak Bharat.

“Dalam dua minggu hanya satu tangki ukuran 5 ribu liter yang masuk ke Pakpak Bharat. Itupun, minyaknya didatangkan dari Sidikalang. 5 ribu liter itulah yang di bagi ke 8 kecamatan yang ada di Pakpak Bharat,” sebutnya. (mag-14)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/