25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Deliserdang Zona Resiko Tinggi Covid-19

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, pada Rabu (24/6) sore, jumlah penderita positif meningkat sebanyak 55 orang.

“Jumlah penderita positif Covid-19 metode PCR kembali meningkat menjadi 1.287 kasus atau naik 55 dari sebelumnya 1.232 kasus,” ujar Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah dalam keterangan persnya melalui video streaming Youtube, Rabu.

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 866 orang. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 199 orang. Sedangkan untuk pasien sembuh 273 orang dan meninggal dunia 80 orang.

Kabupaten Deliserdang menduduki posisi kedua dengan jumlah positif Covid-19 terbanyak di Sumut setelah Kota Medan. Data terbaru, jumlah kasus positif di Deliserdang mencapai 162 orang, PDP 25 orang, sembuh 41 orang, dan meninggal 13.

Sehari sebelumnya, per Selasa (23/6), kenaikan kasus di kabupaten ini bertambah 17 orang. Sehingga yang dirawat berjumlah 103 orang. “Saya melihat, sudah mulai ada kluster-kluster atau kelompok-kelompok penyebaran Covid-19 di daerah ini. Berdasarkan data, Kabupaten Deliserdang sudah masuk zona resiko sangat tinggi dalam kasus Corona,” kata Petugas Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Deliserdang, dr Ade Budi Krista, Rabu (24/6).

Ade Budi menyebut, dalam aplikasi Gugus Tugas Pusat disebutkan, Deliserdang sudah sama dengan Medan dan Binjai soal kasus Covid-19. Indeksnya sudah 1,78, yang artinya zona beresiko sangat tinggi dalam penyebaran Covid-19.

Imbauan kepada masyarakat Deliserdang tinggal ada dua pilihan. Pilihan pertama, selalu berada di rumah dan tidak ke mana-mana. Pilihan kedua, seandainya harus keluar rumah harus disiplin ketat soal penggunaan masker.

“Jadi jangan pakai masker tapi tak disiplin. Misal kita harus tutupi hidung, bukan mulut saja ditutupi. Masker harus ketat, jangan longgar. Saat dipakai, masker jangan dipegang-pegang. Dan kalau harus memegang masker atau wajah karena mungkin gatal, cucilah tangan terlebih dahulu menggunakan sabun,” terang Kadis Deliserdang ini.

Soal penerapan new normal di Deliserdang, ia menyebut Deliserdang masih menunggu keputusan dari Gubernur Sumut. Draf pedoman untuk perkantoran, instansi, pusat perbelanjaan kalau sudah diterapkan new normal semua pihak harus mengikuti ketentuan yang akan dilakukan.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, mengakui penyebaran virus corona atau covid-19 di Medan semakin mengkhatirkan.

“Maret hingga Mei, grafik peningkatan jumlah warga yang positif covid-19 masih liniear. Tetapi mulai Juni ini, grafik peningkatannya sudah eksponensial. Saat ini jumlah warga yang positif sebanyak 802 orang, sedangkan yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 551 orang. Untuk kemarin, warga yang positif terbanyak di Kecamatan Medan Area dan Medan Amplas, masing-masing 52 orang,” kata Akhyar, di Medan, Rabu (24/6).

Politikus PDIP itu menyebut sebagian besar warga yang meninggal masih dalam perawatan dan berstatus pasien dalam perawatan (PDP). Setelah yang bersangkutan meninggal, barulah diketahui positif terinfeksi covid-19 setelah hasil tes swab dilakukan.

Dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19, lanjut dia, Pemko Medan telah menerbitkan Perwal 11/2020 tentang Karantina Kesehatan. Selain itu pihaknya juga kini tengah agresif melakukan screening melalui rapid test untuk mendeteksi apakah warga reaktif.(*)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, pada Rabu (24/6) sore, jumlah penderita positif meningkat sebanyak 55 orang.

“Jumlah penderita positif Covid-19 metode PCR kembali meningkat menjadi 1.287 kasus atau naik 55 dari sebelumnya 1.232 kasus,” ujar Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah dalam keterangan persnya melalui video streaming Youtube, Rabu.

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 866 orang. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 199 orang. Sedangkan untuk pasien sembuh 273 orang dan meninggal dunia 80 orang.

Kabupaten Deliserdang menduduki posisi kedua dengan jumlah positif Covid-19 terbanyak di Sumut setelah Kota Medan. Data terbaru, jumlah kasus positif di Deliserdang mencapai 162 orang, PDP 25 orang, sembuh 41 orang, dan meninggal 13.

Sehari sebelumnya, per Selasa (23/6), kenaikan kasus di kabupaten ini bertambah 17 orang. Sehingga yang dirawat berjumlah 103 orang. “Saya melihat, sudah mulai ada kluster-kluster atau kelompok-kelompok penyebaran Covid-19 di daerah ini. Berdasarkan data, Kabupaten Deliserdang sudah masuk zona resiko sangat tinggi dalam kasus Corona,” kata Petugas Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Deliserdang, dr Ade Budi Krista, Rabu (24/6).

Ade Budi menyebut, dalam aplikasi Gugus Tugas Pusat disebutkan, Deliserdang sudah sama dengan Medan dan Binjai soal kasus Covid-19. Indeksnya sudah 1,78, yang artinya zona beresiko sangat tinggi dalam penyebaran Covid-19.

Imbauan kepada masyarakat Deliserdang tinggal ada dua pilihan. Pilihan pertama, selalu berada di rumah dan tidak ke mana-mana. Pilihan kedua, seandainya harus keluar rumah harus disiplin ketat soal penggunaan masker.

“Jadi jangan pakai masker tapi tak disiplin. Misal kita harus tutupi hidung, bukan mulut saja ditutupi. Masker harus ketat, jangan longgar. Saat dipakai, masker jangan dipegang-pegang. Dan kalau harus memegang masker atau wajah karena mungkin gatal, cucilah tangan terlebih dahulu menggunakan sabun,” terang Kadis Deliserdang ini.

Soal penerapan new normal di Deliserdang, ia menyebut Deliserdang masih menunggu keputusan dari Gubernur Sumut. Draf pedoman untuk perkantoran, instansi, pusat perbelanjaan kalau sudah diterapkan new normal semua pihak harus mengikuti ketentuan yang akan dilakukan.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, mengakui penyebaran virus corona atau covid-19 di Medan semakin mengkhatirkan.

“Maret hingga Mei, grafik peningkatan jumlah warga yang positif covid-19 masih liniear. Tetapi mulai Juni ini, grafik peningkatannya sudah eksponensial. Saat ini jumlah warga yang positif sebanyak 802 orang, sedangkan yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 551 orang. Untuk kemarin, warga yang positif terbanyak di Kecamatan Medan Area dan Medan Amplas, masing-masing 52 orang,” kata Akhyar, di Medan, Rabu (24/6).

Politikus PDIP itu menyebut sebagian besar warga yang meninggal masih dalam perawatan dan berstatus pasien dalam perawatan (PDP). Setelah yang bersangkutan meninggal, barulah diketahui positif terinfeksi covid-19 setelah hasil tes swab dilakukan.

Dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19, lanjut dia, Pemko Medan telah menerbitkan Perwal 11/2020 tentang Karantina Kesehatan. Selain itu pihaknya juga kini tengah agresif melakukan screening melalui rapid test untuk mendeteksi apakah warga reaktif.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/