25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Warga Kotabangun Kembali Diteror Sekelompok Pria

Diduga Ingin Menguasai Tanah

BERKUMPUL: Puluhan warga Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Labuhan Deli, berkumpul untuk mengantisipasi kembali masuknya sekelompok pria.//fachrul rozi/Sumut Pos
BERKUMPUL: Puluhan warga Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Labuhan Deli, berkumpul untuk mengantisipasi kembali masuknya sekelompok pria.//fachrul rozi/Sumut Pos

MEDAN DELI- Ratusan warga bermukim di Jalan Suasa Kelurahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli kembali diteror sejumlah pria tak dikenal. Bahkan warga yang kesal nyaris terlibat bentrokan fisik dengan sekelompok pria diduga orang suruhan pihak tertentu tersebut.

Keributan para warga itu dipicu pada saat sekelompok pria tak dikenal melakukan pengukuran lahan permukiman warga seluas 50 hektar, Selasa (24/7) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Keterangan dihimpun Sumut Pos di lokasi, keributan berujung nyaris terjadinya adu fisik tersebut berawal ketika beberapa pria dengan menumpangi mobil avanza warna hitam bernopol BK 1685 melakukan pengukuran di sekitar lahan yang saat ini telah dihuni sekitar ratusan warga yang bermukim di dua lingkungan yakni Lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli.

Mengetahui hal itu, warga setempat mayoritas turunan Tionghoa itu lalu menghadang sekelompok pria dimaksud. “Tadinya ada seorang warga di lingkungan ini curiga begitu melihat ada beberapa pria melakukan pengukuran sekitar jam 2 pagi, dan saat ditanya mereka mengaku dari petugas PGN (Perusahaan Gas Negara) yang akan mengukur lokasi pipa gas,” ung kap, Sugito alias Awi (38) warga setempat.

Tidak percaya dengan apa yang dikatakan pria tak dikenalnya itu, Sugito lantas memberitahukan kejadian tersebut kepada beberapa warga lainnya. Bersama warga, Sugito kembali menghampiri para pria dimaksud.
“Yang keluar dari mobil ada tiga orang, dua melakukan pengukuran sedangkan yang seorang lagi mencatat. Sedangkan di dalam mobil ada sekitar tiga pria lagi,” ungkapnya.

Kali ini, warga yang ingin mengetahui identitas pria tak dikenal itu terlibat adu mulut, pasalnya warga sempat mengenali salah seorang diantaranya diduga merupakan orang suruhan dari PT Alam Tamindo Jaya Lestari. “Ada warga di sini yang kenal sama salah seorang dari mereka dan katanya orang suruhan PT Alam Tamindo Jaya Lestari,” ujar dia.
Melihat situasi kian memanas, para pria yang melakukan pengukuran tersebut kemudian melarikan diri menggunakan mobil ke arah Jalan Veteran Kecematan Labuhan Deli.

“Kami tak sempat menahannya, karena mereka langsung kabur begitu terjadi keributan,” ucapnya.
Kepala Lingkungan VIII Kelurahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli, Rosita Nasution mengatakan dirinya baru mengetahui keributan antarwarga dan sekelompok pria itu setelah menerima laporan dari masyarakat.

Sebelumnya ratusan warga bermukim di dua lingkungan di Kelirahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli, sering mendapat teror dari sekelompok pria diduga orang suruhan dari PT Alam Tamindo Jaya Lestari disinyalir ingin menguasai lahan permukiman yang ditempati masyarakat sejak dari tahun 1917 lalu.(mag-17)

Diduga Ingin Menguasai Tanah

BERKUMPUL: Puluhan warga Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Labuhan Deli, berkumpul untuk mengantisipasi kembali masuknya sekelompok pria.//fachrul rozi/Sumut Pos
BERKUMPUL: Puluhan warga Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Labuhan Deli, berkumpul untuk mengantisipasi kembali masuknya sekelompok pria.//fachrul rozi/Sumut Pos

MEDAN DELI- Ratusan warga bermukim di Jalan Suasa Kelurahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli kembali diteror sejumlah pria tak dikenal. Bahkan warga yang kesal nyaris terlibat bentrokan fisik dengan sekelompok pria diduga orang suruhan pihak tertentu tersebut.

Keributan para warga itu dipicu pada saat sekelompok pria tak dikenal melakukan pengukuran lahan permukiman warga seluas 50 hektar, Selasa (24/7) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Keterangan dihimpun Sumut Pos di lokasi, keributan berujung nyaris terjadinya adu fisik tersebut berawal ketika beberapa pria dengan menumpangi mobil avanza warna hitam bernopol BK 1685 melakukan pengukuran di sekitar lahan yang saat ini telah dihuni sekitar ratusan warga yang bermukim di dua lingkungan yakni Lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli.

Mengetahui hal itu, warga setempat mayoritas turunan Tionghoa itu lalu menghadang sekelompok pria dimaksud. “Tadinya ada seorang warga di lingkungan ini curiga begitu melihat ada beberapa pria melakukan pengukuran sekitar jam 2 pagi, dan saat ditanya mereka mengaku dari petugas PGN (Perusahaan Gas Negara) yang akan mengukur lokasi pipa gas,” ung kap, Sugito alias Awi (38) warga setempat.

Tidak percaya dengan apa yang dikatakan pria tak dikenalnya itu, Sugito lantas memberitahukan kejadian tersebut kepada beberapa warga lainnya. Bersama warga, Sugito kembali menghampiri para pria dimaksud.
“Yang keluar dari mobil ada tiga orang, dua melakukan pengukuran sedangkan yang seorang lagi mencatat. Sedangkan di dalam mobil ada sekitar tiga pria lagi,” ungkapnya.

Kali ini, warga yang ingin mengetahui identitas pria tak dikenal itu terlibat adu mulut, pasalnya warga sempat mengenali salah seorang diantaranya diduga merupakan orang suruhan dari PT Alam Tamindo Jaya Lestari. “Ada warga di sini yang kenal sama salah seorang dari mereka dan katanya orang suruhan PT Alam Tamindo Jaya Lestari,” ujar dia.
Melihat situasi kian memanas, para pria yang melakukan pengukuran tersebut kemudian melarikan diri menggunakan mobil ke arah Jalan Veteran Kecematan Labuhan Deli.

“Kami tak sempat menahannya, karena mereka langsung kabur begitu terjadi keributan,” ucapnya.
Kepala Lingkungan VIII Kelurahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli, Rosita Nasution mengatakan dirinya baru mengetahui keributan antarwarga dan sekelompok pria itu setelah menerima laporan dari masyarakat.

Sebelumnya ratusan warga bermukim di dua lingkungan di Kelirahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli, sering mendapat teror dari sekelompok pria diduga orang suruhan dari PT Alam Tamindo Jaya Lestari disinyalir ingin menguasai lahan permukiman yang ditempati masyarakat sejak dari tahun 1917 lalu.(mag-17)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/