MEDAN-Berdirinya SPBU 16.228.022 di Kecamatan Gido, Kabupaten Nias serta melakukan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga oleh Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, dinilai berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
โKalau BBM satu harga berlaku dan harganya menjadi lebih murah dari biasanya, maka jelas yang diuntungkan itu masyarakat di sana,โ ujar pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Gunawan Benjamin kepada Sumut Pos, Jumat (24/8) pagi.
Gunawan menilai, BBM satu harga membuat Cost economy menjadi lebih murah. Kemudian, dipastikan akan memperbaiki daya beli masyarakat di Kabupaten Nias. Ditambah lagi dengan multiplier efectnya sangat baik.
โKebijakan BBM satu harga tersebut jelas akan mengurangi biaya transportasi, dan bisa membuat sejumlah harga barang menurun,โterang Gunawan.
Menurutnya, peluang terciptanya deflasi juga besar. Ekonomi akan lebih mudah untuk diakselerasi, setelah harga BBM satu harga.
โSelanjutnya optimalisasi ekonomi dengan mengutamakan keunggulan komperatif wilayah tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada,โterangnya.
Walaupun kebijakan ini sangat mempengaruhi biaya distribusi BBM, menurut Gunawan, akan menguras pengeluaran pemerintah, terlebih Pertamina.
โTetapi kebijakan sudah dibuat dan sangat berpihak pada masayarkat di wilayah pedalaman Nias,โ tandasnya.
Untuk diketahui, MOR I menyebutkan realisasi rata-rata BBM satu harga di Nias pada Juli 2018 dengan perincian Premium 8.662 Liter Perhari dan Biosolar 4.746 Liter Perhari. Sudah ada 1 SPBU yang sudah beroperasi dari 6 titik yang ditargetkan untuk realisasi pembangunan SPBU di Kabupaten Nias dan sekitarnya.(gus/han)