30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Santri Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

SOPIAN/SUMUT POS
HADIRI: Wali kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan ketika menghadiri peringatan Hari Santri tahun 2018 di Pesantren Al Hasyimiyah.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtingi H Umar Zunaidi Hasibuan hadiri peringatan Hari Santri tahun 2018 di Pesantren Al Hasyimiyah, Selasa (23/10) sore.

Upacara peringatan yang seharusnya di halaman pesantren, terpaksa dilakukan di aula karena hujan deras mengguyur Kora Tebingtinggi.

Dalam arahan dan bimbingannya kepada ratusan santri, Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan diberikan cuma-Cuma, peranan para ulama dan santri juga turut berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan.

Untuk itu, pemerintah berharap jiwa dan semangat ulama santri tahun 1945 dapat dilanjutkan anak-anak santri sekarang, yang perjuangannya lebih hebat lagi.

Peringatan yang juga dihadiri Kepala Kemenag Tebingtinggi Drs Saparudin, Wali Kota mengatakan, bawa anak-anak harus tahu Islam itu menghendaki umatnya selamat di dunia akhirat dan harus direbut untuk persiapan di akhirat.

“Islam itu menghendaki kita jadi pemimpin yang bisa merubah segala sesuatunya diupayakan menjadi lebih baik dan maju, tentunya tidak mudah untuk dilakukan tanpa kemampuan,”terangnya.

Oleh karenanya, lanjut Umar Zunaidi, anak-anak pesantren harus siap menghadapi tantangan di era digitalisasi dan revolusi teknologi 4.0. Dimana tenaga manusia digantikan dengan teknologi.

“Menjadi santri harus punya kemampuan berkreatifitas, berkomunikasi dengan baik, sanggup menjawab segala tantangan dimanapun berada,”ujarnya. Sebab, sambung Umar, Santri itu pintar, cerdas, berakhlakrimah dan mempunyai dasar akidah yang sangat kuat. (ian/han)

SOPIAN/SUMUT POS
HADIRI: Wali kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan ketika menghadiri peringatan Hari Santri tahun 2018 di Pesantren Al Hasyimiyah.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtingi H Umar Zunaidi Hasibuan hadiri peringatan Hari Santri tahun 2018 di Pesantren Al Hasyimiyah, Selasa (23/10) sore.

Upacara peringatan yang seharusnya di halaman pesantren, terpaksa dilakukan di aula karena hujan deras mengguyur Kora Tebingtinggi.

Dalam arahan dan bimbingannya kepada ratusan santri, Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan diberikan cuma-Cuma, peranan para ulama dan santri juga turut berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan.

Untuk itu, pemerintah berharap jiwa dan semangat ulama santri tahun 1945 dapat dilanjutkan anak-anak santri sekarang, yang perjuangannya lebih hebat lagi.

Peringatan yang juga dihadiri Kepala Kemenag Tebingtinggi Drs Saparudin, Wali Kota mengatakan, bawa anak-anak harus tahu Islam itu menghendaki umatnya selamat di dunia akhirat dan harus direbut untuk persiapan di akhirat.

“Islam itu menghendaki kita jadi pemimpin yang bisa merubah segala sesuatunya diupayakan menjadi lebih baik dan maju, tentunya tidak mudah untuk dilakukan tanpa kemampuan,”terangnya.

Oleh karenanya, lanjut Umar Zunaidi, anak-anak pesantren harus siap menghadapi tantangan di era digitalisasi dan revolusi teknologi 4.0. Dimana tenaga manusia digantikan dengan teknologi.

“Menjadi santri harus punya kemampuan berkreatifitas, berkomunikasi dengan baik, sanggup menjawab segala tantangan dimanapun berada,”ujarnya. Sebab, sambung Umar, Santri itu pintar, cerdas, berakhlakrimah dan mempunyai dasar akidah yang sangat kuat. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/