DAIRI, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Kabupaten Dairi, Hendra CP Tambunan (PDIP), Batara Sinaga (PDIP), Lamasi Simamora (Golkar), Bona Tindaon (Demokrat), Jembal Putra Ginting (Nasdem) serta Juangga Silaban (Nasdem) mendatangi gudang logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di kompleks kantor Bupati Dairi, jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Kamis (25/6).
Kedatangan legislator untuk klarifikasi pemberitaan terkait inspeksi mendadak (Sidak) dilakukan anggota dewan beberapa waktu lalu, tentang bantuan telur di gudang logistik yang mengeluarkan bau busuk dibilang hoax oleh ketua Pokja logistik yang juga pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan Asset Daerah (BKAD) Dairi, Dekman Sitopu.
Kedatangann anggota dewan awalnya hanya disambut anggota logistik, Ferry Gorma Naibaho. Tetapi, wakil rakyat itu meminta agar ketua pokja logistik, Dekman Sitopu, bisa hadir. Tak lama kemudian, Wakil Sekretaris Gustu covid-19 yang juga Kepala BPBD Dairi, Sahala Tua Manik hadir menemui dewan.
Dewan kembali meminta kepada Sahala agar menghadirkan, Dekman. Dekman sempat mengelak hadir karena sedang mengikuti rapat Vitcon dengan pihak Kejaksaan. Namun, tak lama kemudian, Dekman Sitopu pun hadir menemui dewan. Di gudang logistik, Lamasi Simamora, Batara Sinaga Hendra Tambunan serta lainya, meminta Dekman mengklarifikasi pernyataanya yang menyebut, pernyataan anggota dewan bahwa telur di gudang logistik mengeluarkan bau busuk adalah tidak benar (hoax).
Menurut Lamasi diamini anggota dewan lainya, akibat pernyataan Ketua Pokja Logistik Gustu Covid-19, Dekman Sitopu di akun media sosial facebook milik pemerintah kabupaten Dairi, mereka jadi dibully masyarakat karena dewan dituding mengeluarkan berita bohong.
“Menurut, Lamasi, Hendra maupun Batara, mereka tidak pernah mengeluarkan statement ada sembako busuk seperti disampaikan Dekman, kata Hendra.
“Kami sidak ke gudang logistik, untuk melihat bantuan. Karena pas kami sidak, masih banyak bantuan belum disalurkan. Sementara terkait ada telur mengeluarkan bau busuk justru kami ketahui dari ketua pokja logistik, Dekman Sitopu. Dan saat sidak, telur yang dikatakan mengeluarkan bau busuk itupun sudah tidak kita dapati lagi,” ucap Hendra dan Lamasi.
“Sehingga, informasi yang beredar di medsos sangat merugikan dewan karena tidak pernah mengeluarkan pernyataan ada sembako busuk. Kedatangan kami kesini agar ketua pokja meluruskan pemberitaan itu supaya tidak blunder dan menjadi penilaian buruk dari masyarakat karena kita dituding mengeluarkan berita bohong,”sambungnya.
DPRD mengapresiasi Gustu covid-19 Dairi, karena setelah dilakukan sidak bantuan telah disalurkan. Lamasi juga mengaprrsiasi ketua pokja, Dekman Sitopu telah mengganti telur yang busuk. Dewan juga meminta data jumlah bantuan diterima Gustu covid-19 serta penerima bantuan.
Wakil Sekretaris Gustu covid-19, Sahala Tua Manik dan ketua pokja logistik, Dekman Sitopu mengaku, apa yang ada beredar di media sosial bukan pernyataan resmi dari Pemkab Dairi.
Dekman mengatakan, “Benar ada 2-3 butir telur bantuan itu pecah dan mengeluarkan bau busuk”. Dan untuk menghindari resiko, kami mengkonpersi ke uang. Kapan bantuan disalurkan, telur dimaksud telah tersedia. Dekman mengatakan, bantuan telur dikemas dalam plastik sebanyak 50 paket masing-masing berisi 10 butir telur.
Paket bantuan telur sebanyak 500 butir itu dari PT Inpola yang diterima gudang logistik pada, 9 Juni 2020. Dan pada, 12 Juni ada paket bantuan itu mwngeluarkan bau busuk sehingga cepat-cepat kita amankan, katanya. Sekretaris Gustu covid-19, Sahala Tua mengatakan, secara resmi dari Gustu covid-19 tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa sidak anggota dewan yang menyebutkan sembako digudang logistik busuk, tandasnya.(rud/han)