32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Polres Pakpak Bharat Sita Puluhan Ton Kayu tak Bertuan

AMANKAN KAYU: Wakapolres Pakpak Bharat, Kompol Drs Soepriyatmono (pakai topi) didamping personel Polres saat berada  lokasi penemuan puluhan ton kayu tak bertuan  berada  Desa Binangaboang Kecamatan Salak, Rabu (25/7).//Tamba Tinendung/sumut pos
AMANKAN KAYU: Wakapolres Pakpak Bharat, Kompol Drs Soepriyatmono (pakai topi) didamping personel Polres saat berada di lokasi penemuan puluhan ton kayu tak bertuan yang berada di Desa Binangaboang Kecamatan Salak, Rabu (25/7).//Tamba Tinendung/sumut pos

PAKPAK BHARAT- Kerusakan hutan yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Pakpak Bharat, telah diminimalisir. Pasalnya, beberapa hari berturut-turut Polres Pakpak Bharat menemukan kumpulan kayu jadi dan kayu bulat di hutan yang tidak jauh dari lokasi perkantoran Pemkab Pakpak Bharat.

Setelah menemukan kayu di Hutan Desa Jambueea, Kecamatan Siempatrube, tadi sore Rabu (25/7) sekira pukul 17.30, polisi kembali menemukan kayu yag sudah diolah (balok tim) di Desa Binangaboang, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat. Jumlah kayu tersebut tidak sedikit. Puluhan ton kayu yang sudah diolah tersebut terdiri dari berbagai ukuran mulai dari 15X30 hingga 20X30 centimeter.

Kapolres Pakpak Bharat AKBP Guessepe Rainhard Gultom Sik melalui Wakapolres Pakpak Bharat Kompol Drs Soepriatmono MPsi kepada Sumut Pos mengaku, bahwa keberadaan kayu tersebut berasal laporan warga setempat. Menurutnya, bahwa kayu tersebut sudah diolah dan beberapa sudah diangkut dengan diam-diam oleh pelaku yang belum diketahui keberadaannya.
“Informasi dari masyarakat. Oleh masyarakat, kita diberi informasi, setelah mendapat informasi, kita meluncur menuju tempat yang dimaksud, dan benar kita menemukan puluhan ton kayu yag terdiri dari meranti batu,” ujar Wakapolres.

Ketika disinggung mengenai adanya isu yang berkembang tentang keterlibatan oknum anggota Polres Pakpak Bharat, Soepriatmono mengaku belum mengetahui sepenuhnya. Namun, mengaku bahwa pimpinan punya komitmen yang tinggi tentang 10 prioritas Kapolri yang diantaranya menyangkut illegal logging (pembalakan hutan).

“Sampai saat ini, tim intelijen Polres Pakpak Bharat tetap melakukan penyelidikan. Bilamana nanti terbukti ada oknum anggota yang terlibat, pimpinan pasti melakukan tindakan dengan tegas,” tandasnya.

Pantauan Sumut Pos mulai dari lokasi penemuan kayu tak bertuan yakni Desa Binangaboang Kecamatan Salak hingga di Markas Komando (Mako) Polres Pakpak Bharat, personel Polres setempat menjadi lembur untuk melakukan pengangkutan kayu tersebut hingga membongkarnya di halaman Mako Polres. (mag-14)

AMANKAN KAYU: Wakapolres Pakpak Bharat, Kompol Drs Soepriyatmono (pakai topi) didamping personel Polres saat berada  lokasi penemuan puluhan ton kayu tak bertuan  berada  Desa Binangaboang Kecamatan Salak, Rabu (25/7).//Tamba Tinendung/sumut pos
AMANKAN KAYU: Wakapolres Pakpak Bharat, Kompol Drs Soepriyatmono (pakai topi) didamping personel Polres saat berada di lokasi penemuan puluhan ton kayu tak bertuan yang berada di Desa Binangaboang Kecamatan Salak, Rabu (25/7).//Tamba Tinendung/sumut pos

PAKPAK BHARAT- Kerusakan hutan yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Pakpak Bharat, telah diminimalisir. Pasalnya, beberapa hari berturut-turut Polres Pakpak Bharat menemukan kumpulan kayu jadi dan kayu bulat di hutan yang tidak jauh dari lokasi perkantoran Pemkab Pakpak Bharat.

Setelah menemukan kayu di Hutan Desa Jambueea, Kecamatan Siempatrube, tadi sore Rabu (25/7) sekira pukul 17.30, polisi kembali menemukan kayu yag sudah diolah (balok tim) di Desa Binangaboang, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat. Jumlah kayu tersebut tidak sedikit. Puluhan ton kayu yang sudah diolah tersebut terdiri dari berbagai ukuran mulai dari 15X30 hingga 20X30 centimeter.

Kapolres Pakpak Bharat AKBP Guessepe Rainhard Gultom Sik melalui Wakapolres Pakpak Bharat Kompol Drs Soepriatmono MPsi kepada Sumut Pos mengaku, bahwa keberadaan kayu tersebut berasal laporan warga setempat. Menurutnya, bahwa kayu tersebut sudah diolah dan beberapa sudah diangkut dengan diam-diam oleh pelaku yang belum diketahui keberadaannya.
“Informasi dari masyarakat. Oleh masyarakat, kita diberi informasi, setelah mendapat informasi, kita meluncur menuju tempat yang dimaksud, dan benar kita menemukan puluhan ton kayu yag terdiri dari meranti batu,” ujar Wakapolres.

Ketika disinggung mengenai adanya isu yang berkembang tentang keterlibatan oknum anggota Polres Pakpak Bharat, Soepriatmono mengaku belum mengetahui sepenuhnya. Namun, mengaku bahwa pimpinan punya komitmen yang tinggi tentang 10 prioritas Kapolri yang diantaranya menyangkut illegal logging (pembalakan hutan).

“Sampai saat ini, tim intelijen Polres Pakpak Bharat tetap melakukan penyelidikan. Bilamana nanti terbukti ada oknum anggota yang terlibat, pimpinan pasti melakukan tindakan dengan tegas,” tandasnya.

Pantauan Sumut Pos mulai dari lokasi penemuan kayu tak bertuan yakni Desa Binangaboang Kecamatan Salak hingga di Markas Komando (Mako) Polres Pakpak Bharat, personel Polres setempat menjadi lembur untuk melakukan pengangkutan kayu tersebut hingga membongkarnya di halaman Mako Polres. (mag-14)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/