26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jelang Lebaran, Penembak Jitu Disiapkan

TEBING TINGGI- Dalam mengantisipasi tingginya angka kriminlitas menjelang Idul Fitri tahun ini, Polres Tebing Tinggi akan menempatkan penembak jitu (sniper) di sejumlah titik rawan kriminalitas untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sedang melakukan mudik.

“Kita akan siagakan dan tempatkan penembak jitu dari gabungan Reskrim dan Intelkam Polres Tebing Tinggi dibantu anggota Brimob Detasmen B Kota Tebing Tinggi di titik rawan kriminalitas,” kata Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan, kepada Sumut Pos usai memimpin rapat kerja dengan jajaran Polres Tebing Tinggi, Kamis (25/8) siang.

Dijelaskannya, setiap hari besar keagamaan, angka kriminalitas akan meningkat. Untuk itu, Polri meminta agar masyarakat membantu memberikan informasi kepada aparat kepolisian setempat, apabila melihat pendatang baru yang mencurigakan.

Sementara, arus pemudik di Stasiun Kereta Api (KA) Medan mengalami di H-5, Kamis (25/8), mengalami kenaikan 20-25 persen, begitu juga di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Polonia Medan, mengalami kenaikan 40-50 persen.

Di Stasiun KA Medan, Jalan Stasiun, terlihat dipenuhi pemudik yang ingin mudik ke kampung halamannya. Ratusan pemudik juga memadati loket pembelian tiket.

Humas Angkas Pura Bandara Polonia Medan Firdaus mengatakan, jumlah penumpang yang tiba hari ini sekitar 4000-an. “Kenaikan pemudik atau penumpang sudah mulai terlihat,” ujarnya.

Hal senada juga diucapkan Humas PT KAI Medan Irwan. Menurutnya, petugas keamanan sudah disiagakan penuh mengahadapi lonjakan penumpang menjelang mudik lebaran. “Untuk saat ini, lonjakan penumpang sekitar 20-25 persen. Tiket yang tinggal hanya kelas Ekonomi. Untuk tiket Kelas Eksekutif dan Bisnis sudah dipesan sejak 1 Agustus lalu.

Terpisah, Kabid Data dan Informasi BMKG Balai Besar Wilayah I (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri) Hendra Suwarta menerangkan, Agustus hingga September 2011 mendatang, intensitas curah hujan sangat tinggi. “Maka di berbagai daerah akan terjadi rawan banjir serta longsor,” terang Hendra, Kamis (25/8) siang.(mag-3/jon/saz/ari)
Curah hujan saat ini mencapai 150 mm per bulan dan hingga September mendatang bisa mencapai 450 mm per bulan,” katanya, Kamis (25/8).

Yang perlu diwaspadai sambungnya, saat mudik ini adalah angin kencang, petir dan ombak. “Ketiga gangguan ini perlu diwaspadai seluruh masyarakat Sumut. Karena ini akan terjadi di seluruh daerah di Sumut, seperti di pantai barat Sumatera ombak laut bisa mencapai 3,5 meter,” ungkap Hendra.

Hendra mengimbau, jika melakukan perjalanan jauh disarankan untuk tak bepergian secara sendiri-sendiri dengan menggunakan kendaraan pribadi. “Lebih baik menggunakan transportasi angkutan umum. Karena jika bepergian sendiri kita belum tentu mendapatkan bantuan orang lain saat kita mengalami gangguan,” ujarnya.
Sedangkan, dua hari Operasi Ketupat berjalan, tercatat empat nyawa melayang dalam insiden kecelakaan lalu lintas(Laka Lantas), di empat daerah berbeda.

Untuk keseluruhan jumlah laka lantas yang terjadi di Sumatera Utara, berjumlah 12 kecelakaan. Untuk luka berat berjumlah 12 orang, sementara kerugian materi mencapai Rp22,3 juta.(mag-3/jon/saz/ari)

TEBING TINGGI- Dalam mengantisipasi tingginya angka kriminlitas menjelang Idul Fitri tahun ini, Polres Tebing Tinggi akan menempatkan penembak jitu (sniper) di sejumlah titik rawan kriminalitas untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sedang melakukan mudik.

“Kita akan siagakan dan tempatkan penembak jitu dari gabungan Reskrim dan Intelkam Polres Tebing Tinggi dibantu anggota Brimob Detasmen B Kota Tebing Tinggi di titik rawan kriminalitas,” kata Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan, kepada Sumut Pos usai memimpin rapat kerja dengan jajaran Polres Tebing Tinggi, Kamis (25/8) siang.

Dijelaskannya, setiap hari besar keagamaan, angka kriminalitas akan meningkat. Untuk itu, Polri meminta agar masyarakat membantu memberikan informasi kepada aparat kepolisian setempat, apabila melihat pendatang baru yang mencurigakan.

Sementara, arus pemudik di Stasiun Kereta Api (KA) Medan mengalami di H-5, Kamis (25/8), mengalami kenaikan 20-25 persen, begitu juga di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Polonia Medan, mengalami kenaikan 40-50 persen.

Di Stasiun KA Medan, Jalan Stasiun, terlihat dipenuhi pemudik yang ingin mudik ke kampung halamannya. Ratusan pemudik juga memadati loket pembelian tiket.

Humas Angkas Pura Bandara Polonia Medan Firdaus mengatakan, jumlah penumpang yang tiba hari ini sekitar 4000-an. “Kenaikan pemudik atau penumpang sudah mulai terlihat,” ujarnya.

Hal senada juga diucapkan Humas PT KAI Medan Irwan. Menurutnya, petugas keamanan sudah disiagakan penuh mengahadapi lonjakan penumpang menjelang mudik lebaran. “Untuk saat ini, lonjakan penumpang sekitar 20-25 persen. Tiket yang tinggal hanya kelas Ekonomi. Untuk tiket Kelas Eksekutif dan Bisnis sudah dipesan sejak 1 Agustus lalu.

Terpisah, Kabid Data dan Informasi BMKG Balai Besar Wilayah I (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri) Hendra Suwarta menerangkan, Agustus hingga September 2011 mendatang, intensitas curah hujan sangat tinggi. “Maka di berbagai daerah akan terjadi rawan banjir serta longsor,” terang Hendra, Kamis (25/8) siang.(mag-3/jon/saz/ari)
Curah hujan saat ini mencapai 150 mm per bulan dan hingga September mendatang bisa mencapai 450 mm per bulan,” katanya, Kamis (25/8).

Yang perlu diwaspadai sambungnya, saat mudik ini adalah angin kencang, petir dan ombak. “Ketiga gangguan ini perlu diwaspadai seluruh masyarakat Sumut. Karena ini akan terjadi di seluruh daerah di Sumut, seperti di pantai barat Sumatera ombak laut bisa mencapai 3,5 meter,” ungkap Hendra.

Hendra mengimbau, jika melakukan perjalanan jauh disarankan untuk tak bepergian secara sendiri-sendiri dengan menggunakan kendaraan pribadi. “Lebih baik menggunakan transportasi angkutan umum. Karena jika bepergian sendiri kita belum tentu mendapatkan bantuan orang lain saat kita mengalami gangguan,” ujarnya.
Sedangkan, dua hari Operasi Ketupat berjalan, tercatat empat nyawa melayang dalam insiden kecelakaan lalu lintas(Laka Lantas), di empat daerah berbeda.

Untuk keseluruhan jumlah laka lantas yang terjadi di Sumatera Utara, berjumlah 12 kecelakaan. Untuk luka berat berjumlah 12 orang, sementara kerugian materi mencapai Rp22,3 juta.(mag-3/jon/saz/ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/