MADINA- Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) yang mengangkut 36 penumpang dari Medan menuju Bengkulu bertabrakan dengan truk bermuatan mie. Peristiwa yang terjadi Rabu (26/2) sekira pukul 05.30 WIB ini terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Akibatnya seorang anak baru gede (ABG), yang bersama keluarganya ke Medan untuk melayat, tewas di tempat.
Kematian ABG yang bernama Putra (12) ini dipastikan oleh pamannya Amri (38). Dia menyebutkan Putra dan keluarganya baru pulang melayat dari Kota Medan. Mereka berangkat dari Medan menuju Pasaman, pada Selasa (25/2) sore. Dan, Rabu (26/2) pagi, Amri menerima kabar bus ALS yang ditumpangi keluarganya kecelakaan di Madina. “Tadi pagi (kemarin, Red) kami menerima telepon yang bilang bus mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Madina dan sudah berada di Rumah Sakit Panyabungan. Saat itu juga kami berangkat ke Madina. Ternyata benar keponakanku, anak Rina, sudah tidak bernyawa lagi. Sungguh malang nasib keponakanku ini. Mereka yang berangkat itu ada delapan orang. Yang lain hanya luka ringan,” ungkap Amri.
Informasi dari lokasi kejadian, Putra tewas di tempat dengan kondisi kepala nyaris pecah karena terbentur dan terjepit di dalam bus. Murid kelas lima sekolah dasar (SD) ini, meninggal di dekat ibunya, Rina (35), yang mengalami luka serius di bagian kepala dan seluruh tubuh terkena serpihan kaca. Bersama ibu dan anak ini, ada paman Rina, Yaumi Asri (44), yang juga kritis akibat luka di bagian kepala. Ketiga korban ini tercatat sebagai warga Jalan Musus Nagari Gang Hilia, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Selain ketiganya, belasan penumpang lain juga mengalami luka-luka.
Pantauan di RSU Panyabungan sekira pukul 09.30 WIB, dua korban kritis masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat sedangkan jenazah Putra berada di kamar mayat. Kemudian, sekira pukul 12.00 WIB, kedua korban kritis dirujuk ke RS M Jamil Padang, sedangkan korban meninggal dibawa ke rumah duka di Pasaman.
Kasat Lantas Polres Madina AKP M Pasaribu melalui Kanit Laka Lantas Ipda Mubaddirin, menjelaskan penumpang di dalam bus berjumlah 36 orang. Satu meninggal, dua kritis, dan belasan orang luka ringan. Setelah kejadian, korban luka ringan langsung pulang sehingga tidak diketahui identitasnya.
Menurut perwira berpangkat satu balok di pundaknya itu, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), penyebab sementara kecelakaan adalah karena sopir bus mengantuk. “Dugaan kita sopir bus ALS ngantuk dan tidak bisa mengendalikan kemudi. Sebelum kejadian, sopir truk masih sempat berusaha menghindar dan menjatuhkan ban ke luar dari badan jalan. Namun, bus ALS tetap menggesek bodi truk sehingga setengah bagian dinding bus hancur dan terlepas. Dan, di situlah tempat duduk korban luka parah dan meninggal dunia itu,” kata Mubaddirin.
Sementara itu, Ilhamdi (39), supir truk mengaku, mengemudikan truk bermuatan mie dari Jakarta menuju Medan. Sebelum kejadian, ia masih sempat melihat bus ALS dalam kondisi oleng. Selanjutnya, Ilhamdi mengurangi kecepatan. Namun, bus semakin mendekat dan tak tentu arah. Akhirnya Ilhamdi ke luar dari badan jalan menjatuhkan ban ke beram jalan, tetapi usahanya tidak berhasil. Sebab, bus itu tetap menggesek bodi truk. Selanjutnya, bus itu masuk ke kebun di pinggir jalan dan kondisi dinding bus hancur.
“Saya yakin sopirnya sedang ngantuk itu. Lalu saya tekan pedal rem dan memperlambat laju. Namun, bus yang oleng semakin mendekat. Saya ke luar dari badan jalan menjatuhkan ban, tetap juga kena ke bodi truk ini,” ucap pria berkumis yang mengaku warga Padang Panjang Sumatera Barat itu. (wan/smg/rbb)