32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pelantikan 11 Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak, Gubsu Edy: Kenali Persoalan di Daerah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebelas kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2020 periode 2021-2024 di Sumatera Utara, sah dilantik Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (26/2). Gubsu Edy mengingatkan para kepala daerah yang baru dilantik, agar mengenali persoalan di daerah serta mengembangkan potensi wilayahnya masing-masing.

LANTIK: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melantik 11 kepala daerah masa jabatan 2021-2024 secara langsung dalam dua sesi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan,
Jumat (26/2).

“MISALNYA di Humbang Hasundutan yang memiliki potensi pertanian yang besar, perlu terus didorong untuk peningkatan produksinya.

Dan dalam pengembangan potensi wilayah, para kepala daerah harus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumut. Omong kosong kita bisa melaksanakannya tanpa kerjasama. Samakan visi dan misi untuk kesejahteraan rakyat. Di Binjai apa fokusnya? Di Medan apa? Kita harus bekerja sama,” tegas Gubsu Edy.

Gubsu juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum membaik di Sumut. Karenanya para kepala daerah yang juga nantinya akan menjadi ketua Satgas Penanganan Covid-19 daerah, memberi perhatian lebih kepada penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Selain itu, para kepala daerah juga diminta segera berkonsolidasi dan mengenali seluruh pimpinan OPD, sehingga bisa bekerjasama dengan tidak terlalu lama menyesuaikan diri. Konsolidasi juga mengenai visi dan misi yang disampaikan sejak awal pemilihan. “Namun visi dan misi kepala daerah tidak boleh bertolak belakang dengan visi dan misi presiden,” tegasnya.

Khusus untuk Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut, Gubsu mengungkapkan, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Di antaranya masalah infrastruktur dan sungai.

“Khusus untuk Kota Medan sebagai ibu kota provinsi, harus segera mempelajari permasalahan yang ada di Kota Medan. Karena Kota Medan adalah wajah Provinsi Sumut. Bukan berarti 32 kabupaten/kota lainnya tidak penting. Tetapi Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut harus menjadi prioritas, sehingga menjadi lebih baik,” pesan Gubsu.

Pelantikan kepala daerah dibagi dua sesi. Pukul 08.00 WIB, diikuti enam pasangan kepala daerah antara lain Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman (Kota Medan); Juliadi (alm)-Amir Hamzah (Kota Binjai); M Syahrial dan Waris Thalib (Kota Tanjungbalai); Darma Wijaya dan Adlin Umar Yusri Tambunan (Kabupaten Serdang Bedagai); Surya dan Taufik Zainal Abidin (Kabupaten Asahan); Dosmar Banjarnahor dan Oloan Paniaran Nababan (Kabupaten Humbang Hasundutan).

Khusus Kota Binjai, Gubsu hanya melantik Wakil Wali Kota saja, karena Wali Kota pemenang meninggal sebelum pelantikan. Oleh karenanya ada proses lanjutan yang akan dilakukan lagi dalam penetapan Wali Kota Binjai.

Pelantikan sesi II digelar pukul 14.00 WIB usai Salat Jumat, yakni Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan dan Wakil Walikota Sibolga Pantas Maruba Lumbantobing, Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus dan Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Samsul Tanjung, Bupati Tapanuli Selatan Dolly Putra Parlindungan Pasaribu dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran, Bupati Toba Poltak Sitorus dan Wakil Bupati Toba Tonny M Simanjuntak, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor dan Wakil Bupati Pakpak Bharat Mustyuhito Solin.

Pada pelantikan sesi II, Gubsu Edy mengingatkan bahwa kepala daerah bukan sekadar kekuasaan, melainkan tanggung jawab moral kepada rakyat, terlebih lagi kepada Tuhan YME.

“Untuk menjalankan itu, saudara-saudara tidak mungkin bekerja sendiri atau hanya berdua saja. Bangun kekuatan dengan memaksimalkan potensi yang ada, untuk menciptakan semangat kebersamaan. Jika Pilkada serentak 2020 yang lalu masih meninggalkan jejak polarisasi di masyarakat, saudara wajib merekatkan kembali jalinan komunikasi dan silaturahmi,” ujar Gubernur.

Selanjutnya kepada pejabat yang dilantik, Gubernur juga mengingatkan agar segera mengaktualisasikan janji-janji kampanye yang menjadi visi misi. “Saya inginkan saudara-saudara berpikir dan bekerja out of the box. Munculkan kreativitas, inovasi maupun terobosan baru yang sesuai aturan,” jelas Edy.

Sedangkan kepada para istri pejabat yang dilantik, dirinya minta untuk tetap menjadi penopang dan pendukung. Menyalurkan energi positif bagi para suami serta mengingatkan untuk selalu dalam jalur yang benar.

Pelantikan digelar secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakni membatasi jumlah orang yang memasuki ruangan pelantikan, serta wajib pakai masker. “Syukur kepada Allah SWT karena proses pelantikan berjalan dengan baik dan mengikuti protokol kesehatan. Saya selaku Gubsu minta maaf, karena semua kegiatan tidak bisa digelar secara normal. Kita harus tetap mengatur dan menjaga jarak akibat pandemi Covid-19,” kata Gubsu.

Bobby Fokus Atasi Pandemi

Wali Kota Medan yang baru, Muhammad Bobby Afif Nasution, SE, MM, mengatakan prioritas pertama yang akan dilakukan di Medan adalah penanganan pandemi Covid-19. Salahsatu cara mengatasinya yakni pelaksanaan vaksinasi.

“Prioritas pertama kita sama-sama dalam masa Covid-19, kita harapkan vaksinasi berjalan baik. Kita harus mencapai herd immunity di atas 70%, ini harus kita kejar dulu. Kalau ini tercapai, masalah perekonomian, UMKM, semua akan berjalan beriringan,” katanya didampingi istri Kahiyang Ayu serta Wakil Wali Kota dan istri Shaula Arindianti.

Guna memberhasilkan program vaksinasi tersebut, kata Bobby, Pemko Medan akan terus melakukan sosialisasi sehingga masyarakat dapat mengetahui cara mendapatkan vaksin, serta proses pendaftaran. Ia menilai, selama ini masih banyak masyarakat yang bingung cara mendapatkan vaksin.

“Mungkin selama ini masyarakat banyak yang belum tahu bagaimana cara mendapatkan vaksin. Sosialisasi akan dilakukan dalam waktu dekat. Tidak cukup hanya Pemko Medan saja yang melakukan, namun harus seluruh Forkopimda dan seluruh stakeholder harus terlibat. Kita harus bersama-sama mendukung program vaksinasi ini agar berhasil dan berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Selain program vaksinasi, masalah infrastruktur, perekonomian, dan UMKM juga termasuk dalam program prioritas yang akan ditangani, termasuk pendidikan.

Khusus masalah pendidikan, Wali Kota menjelaskan, erat kaitannya dengan keberhasilan program vaksinasi. Kata dia, vaksinasi akan dimulai dari tenaga pendidik. “Setelah tenaga pendidik kita vaksin mencapai minimal 40 persen, baru bisa kita buka perlahan-lahan kelas. Kita awali membuka kelas 25 persen dulu. Begitu semakin besar presentasi vaksin yang dilakukan, pembukaan kelas akan bertambah lagi,” terangnya.

Di kesempatan itu Wali Kota juga, menyampaikan keinginannya untuk membenahi birokrasi sehingga tidak ada lagi ego sektoral dan ego kedinasan. “Kita akan buang semua ego itu agar kita dapat berkolaborasi,” jelasnya.

Sementara Bupati Serdang Bedagai yang baru, Darma Wijaya, mengatakan pada tahap awal dirinya akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Tahap awal kami akan meningkatkan pelayanan, karena kita harus membuat rakyat nyaman. Misalnya pelayanan KTP dan KK,” katanya.

Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Hendriyanto Sitorus, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin pemerintahan pada periode 2021-2024. Terkait persoalan yang sempat menimpa pejabat sebelumnya, ia berkomitmen akan mengembalikan keyakinan rakyat terhadap hadirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan kepemimpinan yang baru.

“Segera kita akan rapatkan bersama Bappeda dalam menyusun RPJMD. Untuk persoalan hukum yang lalu, kita akan bersihkan, agar pemerintah berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, turut dilaksanakan penandatanganan pakta integritas oleh masing-masing kepala daerah. Turut hadir dalam pelantikan Wagubsu Musa Rajekshah, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, Wakil Ketua I TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, Pangdam I/BB Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Wakapolda Sumut Dadang Hartanto, dan Sekdaprovsu R Sabrina.

Terpisah, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Asahan terpilih, Surya, B.Sc dan Taufik Zainal Abidin, disiarkan secara virtual ke seluruh kecamatan di Asahan. Termasuk pelantikan Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) sekaligus Ketua TP. PKK Asahan, Ny. Hj. Titiek Sugiharti Surya oleh Ketua Dekranasda sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Sumut, Hj. Nawal Lubis Edy Rahmayadi.

Acara pelantikan turut disaksikan Forkopimda Asahan bersama OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, TP PKK dan Dharma Wanita secara virtual, di Aula Melati Kantor Bupati Asahan dan Pendopo Rumah Dinas Kantor Bupati.

“Masyarakat Asahan juga dapat menyaksikan prosesi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Asahan yang disiarkan secara virtual hingga ke seluruh kecamatan se-Kabupaten Asahan. Hal itu sebagai langkah menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 di Asahan,” kata Sekretaris Daerah Asahan, Jhon Hardi Nasution.

Gubsu Singgung Isu Keretakan

Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi buka suara ihwal isu-isu keretakan hubungan dengan Wakil Gubernur, Musa Rajekshah (Ijeck), selama hampir tiga tahun mereka memimpin Provinsi Sumut.

Hal itu disampaikan saat memberi sambutan terkait loyalitas kepala daerah dalam pelantikan bupati/wali kota sesi pertama di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (26/2).

“Di Sumut, (biasanya) loyalitas antara bupati dan wakilnya hanya akan berjalan baik dalam satu tahun. Habis itu sudah mulai ada keributan-keributan antara wali kota dan wakil wali kota, bupati dan wakil bupati. Saya minta maaf, saya nggak menutup-tutupi ini,” ujarnya di hadapan Ijeck dan bupati/wali lota yang dilantik.

Terkait loyalitas itu, Edy mengungkapkan munculnya isu yang menyebutkan hubungan dirinya dan Ijeck bermasalah.

“Tak ribut pun saya sama wakil gubernur, orang berteriak-teriak semua. Katanya, saya ribut sama wakil gubernur. Pastinya, wakil gubernur tak akan berani ngeributin saya,” tegasnya.

Mantan Pangkostrad lantas berpesan kepada bupati/wali kota yang dilantik untuk bersifat loyal dalam menjalankan tugas sesuai dengan tuntunan dan tatanan yang ada. Wakil bupati/wakil wali kota, kata Edy, tidak boleh mempunyai tuntunan yang berbeda dengan pimpinannya.

“Gosokan- gosokan, saya tidak mau dengar itu saudara-saudara. Amanah kita cukup berat. Rakyat kita dalam kondisi kesulitan. Ini yang saya cerita loyal (setia). Begitu juga dengan loyal kepada gubernur. Tidak ada alasan menentang gubernur,” katanya.

Iaa menambahkan, sejauh ini presiden telah mengeluarkan dana cukup besar untuk sampai ke tingkat desa. Karenanya para kepala daerah di Sumut untuk loyal terhadap presiden. “Kenapa ada dana desa yang hanya 37 sampai 42 persen dilaksanakan? Karena kita kurang loyal,” pungkasnya. (prn/map/mag-09)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebelas kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2020 periode 2021-2024 di Sumatera Utara, sah dilantik Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (26/2). Gubsu Edy mengingatkan para kepala daerah yang baru dilantik, agar mengenali persoalan di daerah serta mengembangkan potensi wilayahnya masing-masing.

LANTIK: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melantik 11 kepala daerah masa jabatan 2021-2024 secara langsung dalam dua sesi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan,
Jumat (26/2).

“MISALNYA di Humbang Hasundutan yang memiliki potensi pertanian yang besar, perlu terus didorong untuk peningkatan produksinya.

Dan dalam pengembangan potensi wilayah, para kepala daerah harus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumut. Omong kosong kita bisa melaksanakannya tanpa kerjasama. Samakan visi dan misi untuk kesejahteraan rakyat. Di Binjai apa fokusnya? Di Medan apa? Kita harus bekerja sama,” tegas Gubsu Edy.

Gubsu juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum membaik di Sumut. Karenanya para kepala daerah yang juga nantinya akan menjadi ketua Satgas Penanganan Covid-19 daerah, memberi perhatian lebih kepada penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Selain itu, para kepala daerah juga diminta segera berkonsolidasi dan mengenali seluruh pimpinan OPD, sehingga bisa bekerjasama dengan tidak terlalu lama menyesuaikan diri. Konsolidasi juga mengenai visi dan misi yang disampaikan sejak awal pemilihan. “Namun visi dan misi kepala daerah tidak boleh bertolak belakang dengan visi dan misi presiden,” tegasnya.

Khusus untuk Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut, Gubsu mengungkapkan, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Di antaranya masalah infrastruktur dan sungai.

“Khusus untuk Kota Medan sebagai ibu kota provinsi, harus segera mempelajari permasalahan yang ada di Kota Medan. Karena Kota Medan adalah wajah Provinsi Sumut. Bukan berarti 32 kabupaten/kota lainnya tidak penting. Tetapi Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut harus menjadi prioritas, sehingga menjadi lebih baik,” pesan Gubsu.

Pelantikan kepala daerah dibagi dua sesi. Pukul 08.00 WIB, diikuti enam pasangan kepala daerah antara lain Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman (Kota Medan); Juliadi (alm)-Amir Hamzah (Kota Binjai); M Syahrial dan Waris Thalib (Kota Tanjungbalai); Darma Wijaya dan Adlin Umar Yusri Tambunan (Kabupaten Serdang Bedagai); Surya dan Taufik Zainal Abidin (Kabupaten Asahan); Dosmar Banjarnahor dan Oloan Paniaran Nababan (Kabupaten Humbang Hasundutan).

Khusus Kota Binjai, Gubsu hanya melantik Wakil Wali Kota saja, karena Wali Kota pemenang meninggal sebelum pelantikan. Oleh karenanya ada proses lanjutan yang akan dilakukan lagi dalam penetapan Wali Kota Binjai.

Pelantikan sesi II digelar pukul 14.00 WIB usai Salat Jumat, yakni Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan dan Wakil Walikota Sibolga Pantas Maruba Lumbantobing, Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus dan Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Samsul Tanjung, Bupati Tapanuli Selatan Dolly Putra Parlindungan Pasaribu dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran, Bupati Toba Poltak Sitorus dan Wakil Bupati Toba Tonny M Simanjuntak, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor dan Wakil Bupati Pakpak Bharat Mustyuhito Solin.

Pada pelantikan sesi II, Gubsu Edy mengingatkan bahwa kepala daerah bukan sekadar kekuasaan, melainkan tanggung jawab moral kepada rakyat, terlebih lagi kepada Tuhan YME.

“Untuk menjalankan itu, saudara-saudara tidak mungkin bekerja sendiri atau hanya berdua saja. Bangun kekuatan dengan memaksimalkan potensi yang ada, untuk menciptakan semangat kebersamaan. Jika Pilkada serentak 2020 yang lalu masih meninggalkan jejak polarisasi di masyarakat, saudara wajib merekatkan kembali jalinan komunikasi dan silaturahmi,” ujar Gubernur.

Selanjutnya kepada pejabat yang dilantik, Gubernur juga mengingatkan agar segera mengaktualisasikan janji-janji kampanye yang menjadi visi misi. “Saya inginkan saudara-saudara berpikir dan bekerja out of the box. Munculkan kreativitas, inovasi maupun terobosan baru yang sesuai aturan,” jelas Edy.

Sedangkan kepada para istri pejabat yang dilantik, dirinya minta untuk tetap menjadi penopang dan pendukung. Menyalurkan energi positif bagi para suami serta mengingatkan untuk selalu dalam jalur yang benar.

Pelantikan digelar secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakni membatasi jumlah orang yang memasuki ruangan pelantikan, serta wajib pakai masker. “Syukur kepada Allah SWT karena proses pelantikan berjalan dengan baik dan mengikuti protokol kesehatan. Saya selaku Gubsu minta maaf, karena semua kegiatan tidak bisa digelar secara normal. Kita harus tetap mengatur dan menjaga jarak akibat pandemi Covid-19,” kata Gubsu.

Bobby Fokus Atasi Pandemi

Wali Kota Medan yang baru, Muhammad Bobby Afif Nasution, SE, MM, mengatakan prioritas pertama yang akan dilakukan di Medan adalah penanganan pandemi Covid-19. Salahsatu cara mengatasinya yakni pelaksanaan vaksinasi.

“Prioritas pertama kita sama-sama dalam masa Covid-19, kita harapkan vaksinasi berjalan baik. Kita harus mencapai herd immunity di atas 70%, ini harus kita kejar dulu. Kalau ini tercapai, masalah perekonomian, UMKM, semua akan berjalan beriringan,” katanya didampingi istri Kahiyang Ayu serta Wakil Wali Kota dan istri Shaula Arindianti.

Guna memberhasilkan program vaksinasi tersebut, kata Bobby, Pemko Medan akan terus melakukan sosialisasi sehingga masyarakat dapat mengetahui cara mendapatkan vaksin, serta proses pendaftaran. Ia menilai, selama ini masih banyak masyarakat yang bingung cara mendapatkan vaksin.

“Mungkin selama ini masyarakat banyak yang belum tahu bagaimana cara mendapatkan vaksin. Sosialisasi akan dilakukan dalam waktu dekat. Tidak cukup hanya Pemko Medan saja yang melakukan, namun harus seluruh Forkopimda dan seluruh stakeholder harus terlibat. Kita harus bersama-sama mendukung program vaksinasi ini agar berhasil dan berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Selain program vaksinasi, masalah infrastruktur, perekonomian, dan UMKM juga termasuk dalam program prioritas yang akan ditangani, termasuk pendidikan.

Khusus masalah pendidikan, Wali Kota menjelaskan, erat kaitannya dengan keberhasilan program vaksinasi. Kata dia, vaksinasi akan dimulai dari tenaga pendidik. “Setelah tenaga pendidik kita vaksin mencapai minimal 40 persen, baru bisa kita buka perlahan-lahan kelas. Kita awali membuka kelas 25 persen dulu. Begitu semakin besar presentasi vaksin yang dilakukan, pembukaan kelas akan bertambah lagi,” terangnya.

Di kesempatan itu Wali Kota juga, menyampaikan keinginannya untuk membenahi birokrasi sehingga tidak ada lagi ego sektoral dan ego kedinasan. “Kita akan buang semua ego itu agar kita dapat berkolaborasi,” jelasnya.

Sementara Bupati Serdang Bedagai yang baru, Darma Wijaya, mengatakan pada tahap awal dirinya akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Tahap awal kami akan meningkatkan pelayanan, karena kita harus membuat rakyat nyaman. Misalnya pelayanan KTP dan KK,” katanya.

Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Hendriyanto Sitorus, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin pemerintahan pada periode 2021-2024. Terkait persoalan yang sempat menimpa pejabat sebelumnya, ia berkomitmen akan mengembalikan keyakinan rakyat terhadap hadirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan kepemimpinan yang baru.

“Segera kita akan rapatkan bersama Bappeda dalam menyusun RPJMD. Untuk persoalan hukum yang lalu, kita akan bersihkan, agar pemerintah berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, turut dilaksanakan penandatanganan pakta integritas oleh masing-masing kepala daerah. Turut hadir dalam pelantikan Wagubsu Musa Rajekshah, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, Wakil Ketua I TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, Pangdam I/BB Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Wakapolda Sumut Dadang Hartanto, dan Sekdaprovsu R Sabrina.

Terpisah, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Asahan terpilih, Surya, B.Sc dan Taufik Zainal Abidin, disiarkan secara virtual ke seluruh kecamatan di Asahan. Termasuk pelantikan Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) sekaligus Ketua TP. PKK Asahan, Ny. Hj. Titiek Sugiharti Surya oleh Ketua Dekranasda sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Sumut, Hj. Nawal Lubis Edy Rahmayadi.

Acara pelantikan turut disaksikan Forkopimda Asahan bersama OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, TP PKK dan Dharma Wanita secara virtual, di Aula Melati Kantor Bupati Asahan dan Pendopo Rumah Dinas Kantor Bupati.

“Masyarakat Asahan juga dapat menyaksikan prosesi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Asahan yang disiarkan secara virtual hingga ke seluruh kecamatan se-Kabupaten Asahan. Hal itu sebagai langkah menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 di Asahan,” kata Sekretaris Daerah Asahan, Jhon Hardi Nasution.

Gubsu Singgung Isu Keretakan

Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi buka suara ihwal isu-isu keretakan hubungan dengan Wakil Gubernur, Musa Rajekshah (Ijeck), selama hampir tiga tahun mereka memimpin Provinsi Sumut.

Hal itu disampaikan saat memberi sambutan terkait loyalitas kepala daerah dalam pelantikan bupati/wali kota sesi pertama di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (26/2).

“Di Sumut, (biasanya) loyalitas antara bupati dan wakilnya hanya akan berjalan baik dalam satu tahun. Habis itu sudah mulai ada keributan-keributan antara wali kota dan wakil wali kota, bupati dan wakil bupati. Saya minta maaf, saya nggak menutup-tutupi ini,” ujarnya di hadapan Ijeck dan bupati/wali lota yang dilantik.

Terkait loyalitas itu, Edy mengungkapkan munculnya isu yang menyebutkan hubungan dirinya dan Ijeck bermasalah.

“Tak ribut pun saya sama wakil gubernur, orang berteriak-teriak semua. Katanya, saya ribut sama wakil gubernur. Pastinya, wakil gubernur tak akan berani ngeributin saya,” tegasnya.

Mantan Pangkostrad lantas berpesan kepada bupati/wali kota yang dilantik untuk bersifat loyal dalam menjalankan tugas sesuai dengan tuntunan dan tatanan yang ada. Wakil bupati/wakil wali kota, kata Edy, tidak boleh mempunyai tuntunan yang berbeda dengan pimpinannya.

“Gosokan- gosokan, saya tidak mau dengar itu saudara-saudara. Amanah kita cukup berat. Rakyat kita dalam kondisi kesulitan. Ini yang saya cerita loyal (setia). Begitu juga dengan loyal kepada gubernur. Tidak ada alasan menentang gubernur,” katanya.

Iaa menambahkan, sejauh ini presiden telah mengeluarkan dana cukup besar untuk sampai ke tingkat desa. Karenanya para kepala daerah di Sumut untuk loyal terhadap presiden. “Kenapa ada dana desa yang hanya 37 sampai 42 persen dilaksanakan? Karena kita kurang loyal,” pungkasnya. (prn/map/mag-09)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/