25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Ombak Tinggi, Sejarah Batal Terukir di Danau Toba

TOBA, SUMUTPOS.CO – DANAU Toba yang menjadi lokasi putaran pembuka Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) 2023 batal mencetak sejarah, menggelar dua balapan sekaligus. Ombak yang mencapai ketinggian 1,5 meter, memaksa race kedua dihentikan, Minggu (26/2) sore. Pasalnya, jika tetap dilanjutkan dapat membahayakan para pembalap motor perahu itu.

Sebelumnya, Direktur Marketing F1H2O, Raimondo Di San Germano mengungkapkan, pihaknya menambah satu balapan lagi pada pukul 12.00 WIB. Dengan begitu, F1 Powerboat 2023 seri Indonesia akan mencatat sejarah baru. Pertama kali balapan jet air paling bergengsi itu digelar dua kali dalam satu hari. Sayangnya, rencana itu batal terwujud, disebabkan faktor cuaca.

Dari pantauan, pada race kedua ini, pembalap hanya melaksanakan beberapa putaran saja. Beberapa racer memilih untuk menghentikan atau ‘menyerah’ dalam perlombaan, dan kembali ke titik start.

Kemudian, disusul satu per satu racer menuju titik start, hingga akhirnya semua pembalap tak melanjutkan balapan. Para pembalap juga menghentikan perlombaan tersebut, demi keselamatan mereka.

Dihentikannya race kedua F1 Powerboat Danau Toba 2023 itu, disampaikan langsung Direktur Union Internationale Mo-tonautique (UIM), Raimondo Sanmartino. Dengan alasan angin kencang di danau terbesar di Asia Tenggara, sehingga lomba tidak dapat dilanjutkan.

Hasil pengamatan dari Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin melampaui ambang batas ditentukan. Sehingga dapat membahayakan jalannya perlombaan final kejuaraan dunia balapan perahu motor itu.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono menjelaskan, keputusan menghentikan jalannya pertandingan dunia itu, setelah hasil musyawarah antar tim dengan panitia. Dengan pertimbangan faktor cuaca. Dimana, ombak di kawasan Danau Toba mencapai 1,5 meter. “Karena alasan cuaca, ombak itu bisa mencapai 1,5 meter sehingga sangat sulit pada racer melihat dan kita sangat mengutamakan safety,” sebut Maya Watono, didampingi Raimondo Sanmartino dalam jumpa pers, di venue F1H2O Danau Toba, di Balige, Minggu (26/2) petang.

Untuk pemenang dan juara dalam grand prix F1 Powerboat Danau Toba 2023 ini. Maya mengungkapkan, diambil dari hasil sesi kualifikasi yang telah dilaksanakan Minggu siang. “Dan dari URM World Federatian PowerBoat menyatakan tidak safe untuk kita lanjut,” sebut Maya.

Dimana race pertama, keluar sebagai pembalap Bartek Marszalek dari Tim Stromoy Racing Polandia, keluar sebagai Juara I, disusul Sami Selio dari Sharjah Uji Emirat Arab sebagai Juara II dan Erik Strak dari Tim Victory Swedia Juara III.

Dengan begitu, Maya mengungkapkan, juara pada di race pertama ini diambil keputusan sebagai juara di Grand Prix F1H2O Indonesia Danau Toba 2023 ini. “Namun tadi siang kita sudah melakukan race jam 12 siang dan sudah ada winner dan kami akan meng-announce winner dari Grand Prix Indonesia PowerBoat Champions,” kata Maya.

Penyerahan piala langsung diberikan Presiden Joko Widodo, yang hadir dan nonton langsung. Kemudian, mantan Gubernur DKI lanjut tolak ke Bandara Silangit untuk pulang ke Jakarta.

Tampak ribuan penonton di venue, kecewa dengan race kedua F1 Powerboat harus dihentikan. Para penonton harus membubarkan diri dengan rasa kecewa.

Sementara itu, Bartek Marszalek memenangi laga perdana F1H2O 2023 Danau Toba. Ia mengungkapkan, ini adalah kemenangan pertama bagi Bartek selama debutnya di balapan perahu cepat itu sejak 2011. “Penonton memberikan atmosfir yang membuat semangat saya meningkat,” ucap Bartek dalam sesi jumpa pers.

Dimana dalam catatan, bahwa Bartek mencatatkan kemenangan dengan perolehan waktu 01:02.23. Dia menjadi juara setelah pembalap Shaun Torrente terkena penalti satu lap.

Bartek menjelaskan, bermain di Danau Toba memiliki pengalaman tersendiri. Karena trak air ini, berbeda dengan trak lainnya, dengan kondisi air laut. Sedangkan, ini air tawar. “Sangat-sangat tricky,” tutur Bartek sembari tersenyum.

Bartek mengatakan, bermain di danau terbesar di Asia Tenggara sangat dikagumi. Apa lagi, lomba dengan alam yang indah dimiliki oleh Danau Toba ini. Sehingga balapan perahu motor kali ini, menjadi sirkuit favorit bagi dirinya. “Karekteristik sirkuit air yang saya favorit kan di dunia adalah Danau Toba,” kata pembalap kelahiran Warsawa 9 September 1983 itu. (gus/adz)

TOBA, SUMUTPOS.CO – DANAU Toba yang menjadi lokasi putaran pembuka Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) 2023 batal mencetak sejarah, menggelar dua balapan sekaligus. Ombak yang mencapai ketinggian 1,5 meter, memaksa race kedua dihentikan, Minggu (26/2) sore. Pasalnya, jika tetap dilanjutkan dapat membahayakan para pembalap motor perahu itu.

Sebelumnya, Direktur Marketing F1H2O, Raimondo Di San Germano mengungkapkan, pihaknya menambah satu balapan lagi pada pukul 12.00 WIB. Dengan begitu, F1 Powerboat 2023 seri Indonesia akan mencatat sejarah baru. Pertama kali balapan jet air paling bergengsi itu digelar dua kali dalam satu hari. Sayangnya, rencana itu batal terwujud, disebabkan faktor cuaca.

Dari pantauan, pada race kedua ini, pembalap hanya melaksanakan beberapa putaran saja. Beberapa racer memilih untuk menghentikan atau ‘menyerah’ dalam perlombaan, dan kembali ke titik start.

Kemudian, disusul satu per satu racer menuju titik start, hingga akhirnya semua pembalap tak melanjutkan balapan. Para pembalap juga menghentikan perlombaan tersebut, demi keselamatan mereka.

Dihentikannya race kedua F1 Powerboat Danau Toba 2023 itu, disampaikan langsung Direktur Union Internationale Mo-tonautique (UIM), Raimondo Sanmartino. Dengan alasan angin kencang di danau terbesar di Asia Tenggara, sehingga lomba tidak dapat dilanjutkan.

Hasil pengamatan dari Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin melampaui ambang batas ditentukan. Sehingga dapat membahayakan jalannya perlombaan final kejuaraan dunia balapan perahu motor itu.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono menjelaskan, keputusan menghentikan jalannya pertandingan dunia itu, setelah hasil musyawarah antar tim dengan panitia. Dengan pertimbangan faktor cuaca. Dimana, ombak di kawasan Danau Toba mencapai 1,5 meter. “Karena alasan cuaca, ombak itu bisa mencapai 1,5 meter sehingga sangat sulit pada racer melihat dan kita sangat mengutamakan safety,” sebut Maya Watono, didampingi Raimondo Sanmartino dalam jumpa pers, di venue F1H2O Danau Toba, di Balige, Minggu (26/2) petang.

Untuk pemenang dan juara dalam grand prix F1 Powerboat Danau Toba 2023 ini. Maya mengungkapkan, diambil dari hasil sesi kualifikasi yang telah dilaksanakan Minggu siang. “Dan dari URM World Federatian PowerBoat menyatakan tidak safe untuk kita lanjut,” sebut Maya.

Dimana race pertama, keluar sebagai pembalap Bartek Marszalek dari Tim Stromoy Racing Polandia, keluar sebagai Juara I, disusul Sami Selio dari Sharjah Uji Emirat Arab sebagai Juara II dan Erik Strak dari Tim Victory Swedia Juara III.

Dengan begitu, Maya mengungkapkan, juara pada di race pertama ini diambil keputusan sebagai juara di Grand Prix F1H2O Indonesia Danau Toba 2023 ini. “Namun tadi siang kita sudah melakukan race jam 12 siang dan sudah ada winner dan kami akan meng-announce winner dari Grand Prix Indonesia PowerBoat Champions,” kata Maya.

Penyerahan piala langsung diberikan Presiden Joko Widodo, yang hadir dan nonton langsung. Kemudian, mantan Gubernur DKI lanjut tolak ke Bandara Silangit untuk pulang ke Jakarta.

Tampak ribuan penonton di venue, kecewa dengan race kedua F1 Powerboat harus dihentikan. Para penonton harus membubarkan diri dengan rasa kecewa.

Sementara itu, Bartek Marszalek memenangi laga perdana F1H2O 2023 Danau Toba. Ia mengungkapkan, ini adalah kemenangan pertama bagi Bartek selama debutnya di balapan perahu cepat itu sejak 2011. “Penonton memberikan atmosfir yang membuat semangat saya meningkat,” ucap Bartek dalam sesi jumpa pers.

Dimana dalam catatan, bahwa Bartek mencatatkan kemenangan dengan perolehan waktu 01:02.23. Dia menjadi juara setelah pembalap Shaun Torrente terkena penalti satu lap.

Bartek menjelaskan, bermain di Danau Toba memiliki pengalaman tersendiri. Karena trak air ini, berbeda dengan trak lainnya, dengan kondisi air laut. Sedangkan, ini air tawar. “Sangat-sangat tricky,” tutur Bartek sembari tersenyum.

Bartek mengatakan, bermain di danau terbesar di Asia Tenggara sangat dikagumi. Apa lagi, lomba dengan alam yang indah dimiliki oleh Danau Toba ini. Sehingga balapan perahu motor kali ini, menjadi sirkuit favorit bagi dirinya. “Karekteristik sirkuit air yang saya favorit kan di dunia adalah Danau Toba,” kata pembalap kelahiran Warsawa 9 September 1983 itu. (gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/