LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Jembatan Namukur yang menghubungkan Namukur Utara dengan Namukur Selatan terancam amblas, dikarenakan tanah longsor. Bahkan, Masjid Jami’ di Desa Namukur Utara, Kecamatan Sei Bingai, tak jauh dari jembatan, juga terancam roboh jika tak dilakukan perbaikan, Senin (26/4).
Tanah ataupun bebatuan yang longsor sebagai pondasi masjid tersebut tak kunjung diperbaiki. Pemerintah Kabupaten Langkat masih belum menaruh perhatian, meski kondisinya mengancam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Langkat, Irwan Syahri menjelaskan, Pemkab hanya boleh berharap sekaligus menunggu suntikan dana segar dari pemerintah pusat. Kata dia, anggaran yang dibutuhkan senilai Rp4 miliar.
Dia menambahkan, pihaknya sudah mengusulkan ke pusat agar dilakukan penanggulangan terhadap longsor tersebut. “Sampai sekarang memang belum ada perkembangan. Karena ketepatan ada bencana di NTT, yang pasti sudah kita usulkan,” kata dia, baru-baru ini.
Untuk penanggulangan longsor, dia bilang, estimasi anggaran yang dibutuhkan senilai Rp4 miliar. “Anggaran ini sudah termasuk penanggulangan longsor di Kecamatan Salapian,”bebernya.
“Kalau kami hanya upaya pengusulan, itu pun hanya penambalan dan penguatan pondasi. Mungkin PUPR lah yang bisa menanggulangi secara permanen,”tambahnya.
Irwan mengakui, kondisi masjid dan jembatan sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, Jembatan Namukur sudah dipasang portal. Disinyalir langkah ini diambil, agar truk yang bertonase lebih tidak dapat melintas di jembatan yang nyaris amblas itu. Ditambah lagi saat ini intensitas curah hujan cukup tinggi. “Kami tahu itu sangat rawan. Upaya kita sudah sampai ke pusat. Jadi bagaimana lagi, kita tunggulah,” tukasnya. (ted/han)