SUMUTPOS.CO – Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumut, Asren Nasution mengatakan, penyelenggaraan STQH kali ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sebab Sumut masih dilanda pandemi Covid-19.
“Untuk yang hadir besok (hari ini, red) di acara pembukaan saja misalnya, itu hanya Pak Gubernur, Wakil Gubernur, Kepala Kanwil Kemenag Sumut, dewan hakim satu orang, dan qori,” ungkap Asren di Aula Cemara Gedung BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko Medan, Rabu (26/5) sore. Kompetisi ini akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Antara lain yang boleh hadir selain peserta/kafilah, hanya official satu orang. Pun di arena lomba, hanya boleh masuk yakni dewan hakim, dewan pengawas, dan panitia.
“Khusus peserta, mesti membawa surat keterangan hasil rapid test antigen (sehat) dari daerahnya, sebagai persyaratan wajib untuk mendaftar dalam STQH kali ini. Dewan hakim, dewan pengawas juga demikian. Ketika mereka sampai di hotel sudah ada petugas yang akan melakukan tes antigen,” tutur Asren, didampingi Ketua Harian LPTQ Sumut Ikhwan Lubis, dan Ketua Panitia Teknis Pelaksanaan STQH XVII Palit Muda Harahap.
Meski taati prokes, STQH kali ini tetap dapat dinikmati masyarakat Sumut melalui siaran langsung atau live streaming Youtube, bekerja sama dengan Dinas Kominfo Sumut.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat karena tidak bisa melaksanakan kegiatan ini secara terbuka seperti sebelumnya. Ini demi kepentingan kesehatan dan keselamatan kita semua, sehingga acara ini juga tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” katanya.
Ikhwan Lubis menyebutkan, pihaknya sudah siapkan sasana untuk kelancaran kegiatan. Yakni telah berkoordinasi dengan Satgas Covid Sumut, Dinkes Sumut, Satpol PP, BPBD, dan RS Haji Medan, guna antisipasi jika ada sesuatu yang tidak diinginkan selama kegiatan berlangsung.
“Sehingga kami harapkan bisa terkoordinasi secara sistematis,” jelasnya.
Palit Muda Harahap menekankan, prokes akan menjadi pedoman utama dalam penyelenggaraan STQH kali ini. Artinya seluruh orang yang terlibat wajib menjalani antigen sebelum acara dimulai. Bahkan jika ada peserta atau official dinyatakan positif, dimintakan supaya diganti sebagai peserta.
“Itu pun jika disanggupi, jika tidak, otomatis gugur. Selain itu kami telah persiapkan surat pernyataan yang diteken pimpinan kafilah masing-masing, antigen di daerahnya dilakukan secara benar. Official harus bertanggung jawab dan konsisten semua kafilah menerapkan prokes, termasuk saat berada di penginapan mereka masing-masing,” harapnya.
Pihaknya juga meminta bantuan Satpol PP dan BPBD untuk ikut serta di 5 arena lomba, jika tidak menggunakan APD akan diingatkan. Pada waktu lomba pun, sarung mic akan diganti setiap kali peserta tampil. “Ini untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh orang yang terlibat dalam acara ini. Kita sudah coba waktu MTQ Nasional di Padang, dan Alhamdulillah tidak ada peserta kita yang terjangkit,” beber Palit.
Pun mengenai kasus cadar saat MTQ di Tebingtinggi 2020, pihaknya sudah antisipasi agar tidak terulang kembali dengan menyiapkan satu tempat guna memastikan peserta yang akan tampil sesuai antara orang dan data di pendaftaran.
Adapun tema STQH XVII Sumut, yakni ‘Alquran dan Hadits Sumber Inspirasi Pembangunan Masyarakat Bermartabat’. Untuk lokasi pelaksanaan, mengambil 5 ruangan di komplek Kantor BPSDM Sumut Jalan Ngalengko Nomor 1 Medan.
Sementara untuk cabang yang diperlombakan, yakni tilawah anak-anak, tilawah dewasa, hifzil Quran 1 juz dan tilawah, 5 Juz dan tilawah, hifzhil Quran 10 juz, 20 juz, 30 juz, tafsir Quran bahasa Arab, 100 hadits Rasul dengan sanad, serta 500 hadits Rasul tanpa sanad. Sejauh ini, peserta yang mendaftar sudah ada 462 orang dari 32 kabupaten kota. Sedangkan satu kabupaten lagi, yakni Nias, masih ditunggu mendaftar hingga masa pendaftaran pada Rabu (26/5). (prn/saz)