31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

50 Siswi SMAN 2 Lubuk Pakam Kesurupan

LUBUK PAKAM– Sekira 50 orang siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lubuk Pakam kesurupan, ketika mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas, Senin (26/9) sekira pukul 10.00 WIB.

Semula, peristiwa yang disebut-sebut sudah beberapa kali terjadi ini, mendapat larangan dari pihak sekolah untuk diliput media massa. Sorang petugas keamanan sekolah W. Goeltom, sempat beradu argument dengan sejumlah wartawan media elektronik yang meminta izin masuk ke areal sekolah. Selain itu, sejumlah wali serta orang tua siswa, keberatan anaknya difoto saat dipapah lemah keluar dari gerbang sekolah.

“Hapus itu, hapus. Awas kalian, kalau sempat ada foto anak saya di media ya,” bilang pria berseragam TNI, sembari mengancam wartawan.  Awak media sendiri, sempat menunggu sekitar 1 jam untuk mendapatkan izin meliput oleh pihak sekolah.

Berdasarkan informasi dari salah seorang guru SMAN 2 Lubuk Pakam, yang tidak ingin menyebutkan nama, kesurupan pertama sekali dialami seorang siswi yang duduk di bangku kelas 10 ruang 6 Devina Br Siregar.
Tidak lama kemudian, ada 3 orang sekaligus tidak sadarkan diri di kelas yang sama. Kemudian disusul di kelas 11. Disana, siswa berjatuhan pingsan tak sadarkan diri sembari menjerit kerasukan.

Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Lubuk Pakam Wagino SH, yang sempat ditemui dilokasi mengatakan, peristiwa ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi dalam kurun waktu setahun terakhir, dan merupakan korban terbanyak. ”Kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru lainnya, bagaimana menanggulangi persoalan ini agar tidak terjadi lagi di kemudian hari,” sebut Wagino.

Untuk menjaga hal-hal tak diinginkan, para siswa yang kesurupan juga diboyong ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang berada tidak jauh dari ruang kelas 10 dan 11. Disana sebagian siswa kesurupan mendapat perawatan dengandiberikan air putih kewajahnya oleh sejumlah guru.(btr)

LUBUK PAKAM– Sekira 50 orang siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lubuk Pakam kesurupan, ketika mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas, Senin (26/9) sekira pukul 10.00 WIB.

Semula, peristiwa yang disebut-sebut sudah beberapa kali terjadi ini, mendapat larangan dari pihak sekolah untuk diliput media massa. Sorang petugas keamanan sekolah W. Goeltom, sempat beradu argument dengan sejumlah wartawan media elektronik yang meminta izin masuk ke areal sekolah. Selain itu, sejumlah wali serta orang tua siswa, keberatan anaknya difoto saat dipapah lemah keluar dari gerbang sekolah.

“Hapus itu, hapus. Awas kalian, kalau sempat ada foto anak saya di media ya,” bilang pria berseragam TNI, sembari mengancam wartawan.  Awak media sendiri, sempat menunggu sekitar 1 jam untuk mendapatkan izin meliput oleh pihak sekolah.

Berdasarkan informasi dari salah seorang guru SMAN 2 Lubuk Pakam, yang tidak ingin menyebutkan nama, kesurupan pertama sekali dialami seorang siswi yang duduk di bangku kelas 10 ruang 6 Devina Br Siregar.
Tidak lama kemudian, ada 3 orang sekaligus tidak sadarkan diri di kelas yang sama. Kemudian disusul di kelas 11. Disana, siswa berjatuhan pingsan tak sadarkan diri sembari menjerit kerasukan.

Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Lubuk Pakam Wagino SH, yang sempat ditemui dilokasi mengatakan, peristiwa ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi dalam kurun waktu setahun terakhir, dan merupakan korban terbanyak. ”Kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru lainnya, bagaimana menanggulangi persoalan ini agar tidak terjadi lagi di kemudian hari,” sebut Wagino.

Untuk menjaga hal-hal tak diinginkan, para siswa yang kesurupan juga diboyong ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang berada tidak jauh dari ruang kelas 10 dan 11. Disana sebagian siswa kesurupan mendapat perawatan dengandiberikan air putih kewajahnya oleh sejumlah guru.(btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/