31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Bupati dan Wakil Ketua DPRD Dairi Sidak Pupuk Bersubsidi, 2.000 Ton Pupuk Tak Disalurkan

SIDAK: Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, Sekda, Sebastianus Tinambunan, Wakil Ketua DPRD Dairi, Benpa Nababan sidak ke gudang produsen pupuk bersubsidi di PT Petrokimia Gresik, di Jalan Pahlawan Sibura-bura.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Dairi hingga meresahkan para petani, membuat Eddy Keleng Ate Berutu, turun tangan. Hasilnya, sekitar 2.000 an ton pupuk bersubsidi ditemukan disimpan di gudang produsen.

Hal itu terungkap saat Bupati Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Sekdakab, Sebastianus Tinambunan, Assisten 2, Eddy Banurea, Staff Ahli, Kabag Perekonomian dan Wakil DPRD Dairi, Benpa Hisar Nababan melakukan sidak di gudang pupuk PT Petrokimia Gresik, di Jalan Pahlawan Panji Sibura-bura dan di Jalan Runding Kelurahan Sidiangkat, gudang Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Jalan Pakpak Sidikalang, Kamis (26/9).

Di dua gudang Petrokimia Gresik, terdapat pupuk bersubsidi jenis ZA sebanyak 196,8 ton, SP-36 sebanyak 604 ton, Phonska sebanyak 391 ton, Petroganik sebanyak 106,52 ton. Sementara di gudang Pupuk Iskandar Muda jenis pupuk Urea sebanyak 950 ton.

Wakil Ketua DPRD Dairi, Benpa Hisar Nababan menduga ada permainan, sehingga pupuk bersubsidi langka di Kabupaten Dairi. Buktinya, pupuk bersubsidi banyak ditimbun di gudang milik produsen. Jumlahnya mencapai 2.247, 92 ton, dari lima jenis pupuk. Artinya, bila pupuk itu sudah di Dairi, harusnya disalurkan ke petani lewat distributor dan kios.

Petani tidak bisa berhenti menanam dan memupuk, bila berhenti konsekuensinya tidak makan beberapa bulan ke depan. “Harusnya pupuk itu disalurkan. Dan petani bisa berkelanjutan bertanaman. Jika itu milik produsen, ngapain ditimbun hingga ribuan ton. Ada apa?,”ujar Benpa.

Benpa mengatakan, penyaluran pupuk dari distributor ke kios pengecer diduga sarat penyimpangan. Sesuai informasi, distributor menebus pupuk subsidi setiap bulan dari produsen. Namun, pupuk subsidi tetap sulit didapatkan petani/ langka.

Sementara itu, Eddy Keleng Ate Berutu menuturkan, tujuan sidak ke gudang memastikan pupuk subsidi tersalur ke petani. Dari tiga gudang yang dijalani, terdapat dua ribuan ton pupuk bersubsidi. Pengakuan penjaga gudang itu adalah milik produsen. “Kita senang stok pupuk subsidi ada di Dairi. Tetapi yang bikin galau, kenapa pupuk itu belum tersalur,” ucapnya.

Saat ditanya apakah terjadi penimbunan sehingga pupuk subsidi langka di Dairi, Eddy Keleng mengatakan, masih mencari fakta dan memastikan distributor menyalurkan ke kios pengecer. Kita memastikan pupuk yang ada sekarang di Dairi, apakah jatah petani.

Sesuai informasi, sebagian distributor kehabisan kuota sehingga tidak bisa menebus. “Kita tetap berupaya supaya pupuk itu bisa segera tersalur ke petani,” ucapnya.

Pada kunjungan itu, Kepala Gudang Petrokimia Gresik di Jalan Sidikalang- Medan Panji, Heri Sibarani tidak bersedia memberikatan data penebusan tiap distributor. Eddy Keleng mengatakan, usaha triliunan seperti ini, masak tidak memiliki data.

Kembali Heri mengatakan, ada pak. Tetapi terlalu ribet sekarang. “Ribet pak, dan terlalu lama kalau itu diminta,” ucap Heri. Lanjut Heri, Ini gudang produsen dan bukan penimbunan. Masyarakat jangan salah persepsi, pupuk yang di gudang bukan jatah Dairi, tetapi milik produsen. Alokasi pupuk ke Dairi berkurang, harusnya Dinas Pertanian Dairi getol melakukan pengusulan.

Sementara itu, Rizki Kepala Gudang PIM di Jalan Pakpak mengaku stok pupuk subsidi jenis Urea sekitar 950 ton. Ia juga mengaku, tidak mengetahui pupuk langka, tetapi informasinya Pemkab Dairi ada upaya realokasi.

Distributor setiap bulan menebus pupuk Urea, bahkan September gudang mengeluarkan pupuk Urea 114 ton, yang ditebus distributor PT Manik Pratama Jaya sebanyak 154 ton, PT Karya Gemilang sebanyak 60 ton. Bahkan beberapa hari yang lalu mereka menebus pupuk. Pupuk di gudang PIM, untuk stok Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat.(rud/han)

SIDAK: Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, Sekda, Sebastianus Tinambunan, Wakil Ketua DPRD Dairi, Benpa Nababan sidak ke gudang produsen pupuk bersubsidi di PT Petrokimia Gresik, di Jalan Pahlawan Sibura-bura.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Dairi hingga meresahkan para petani, membuat Eddy Keleng Ate Berutu, turun tangan. Hasilnya, sekitar 2.000 an ton pupuk bersubsidi ditemukan disimpan di gudang produsen.

Hal itu terungkap saat Bupati Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Sekdakab, Sebastianus Tinambunan, Assisten 2, Eddy Banurea, Staff Ahli, Kabag Perekonomian dan Wakil DPRD Dairi, Benpa Hisar Nababan melakukan sidak di gudang pupuk PT Petrokimia Gresik, di Jalan Pahlawan Panji Sibura-bura dan di Jalan Runding Kelurahan Sidiangkat, gudang Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Jalan Pakpak Sidikalang, Kamis (26/9).

Di dua gudang Petrokimia Gresik, terdapat pupuk bersubsidi jenis ZA sebanyak 196,8 ton, SP-36 sebanyak 604 ton, Phonska sebanyak 391 ton, Petroganik sebanyak 106,52 ton. Sementara di gudang Pupuk Iskandar Muda jenis pupuk Urea sebanyak 950 ton.

Wakil Ketua DPRD Dairi, Benpa Hisar Nababan menduga ada permainan, sehingga pupuk bersubsidi langka di Kabupaten Dairi. Buktinya, pupuk bersubsidi banyak ditimbun di gudang milik produsen. Jumlahnya mencapai 2.247, 92 ton, dari lima jenis pupuk. Artinya, bila pupuk itu sudah di Dairi, harusnya disalurkan ke petani lewat distributor dan kios.

Petani tidak bisa berhenti menanam dan memupuk, bila berhenti konsekuensinya tidak makan beberapa bulan ke depan. “Harusnya pupuk itu disalurkan. Dan petani bisa berkelanjutan bertanaman. Jika itu milik produsen, ngapain ditimbun hingga ribuan ton. Ada apa?,”ujar Benpa.

Benpa mengatakan, penyaluran pupuk dari distributor ke kios pengecer diduga sarat penyimpangan. Sesuai informasi, distributor menebus pupuk subsidi setiap bulan dari produsen. Namun, pupuk subsidi tetap sulit didapatkan petani/ langka.

Sementara itu, Eddy Keleng Ate Berutu menuturkan, tujuan sidak ke gudang memastikan pupuk subsidi tersalur ke petani. Dari tiga gudang yang dijalani, terdapat dua ribuan ton pupuk bersubsidi. Pengakuan penjaga gudang itu adalah milik produsen. “Kita senang stok pupuk subsidi ada di Dairi. Tetapi yang bikin galau, kenapa pupuk itu belum tersalur,” ucapnya.

Saat ditanya apakah terjadi penimbunan sehingga pupuk subsidi langka di Dairi, Eddy Keleng mengatakan, masih mencari fakta dan memastikan distributor menyalurkan ke kios pengecer. Kita memastikan pupuk yang ada sekarang di Dairi, apakah jatah petani.

Sesuai informasi, sebagian distributor kehabisan kuota sehingga tidak bisa menebus. “Kita tetap berupaya supaya pupuk itu bisa segera tersalur ke petani,” ucapnya.

Pada kunjungan itu, Kepala Gudang Petrokimia Gresik di Jalan Sidikalang- Medan Panji, Heri Sibarani tidak bersedia memberikatan data penebusan tiap distributor. Eddy Keleng mengatakan, usaha triliunan seperti ini, masak tidak memiliki data.

Kembali Heri mengatakan, ada pak. Tetapi terlalu ribet sekarang. “Ribet pak, dan terlalu lama kalau itu diminta,” ucap Heri. Lanjut Heri, Ini gudang produsen dan bukan penimbunan. Masyarakat jangan salah persepsi, pupuk yang di gudang bukan jatah Dairi, tetapi milik produsen. Alokasi pupuk ke Dairi berkurang, harusnya Dinas Pertanian Dairi getol melakukan pengusulan.

Sementara itu, Rizki Kepala Gudang PIM di Jalan Pakpak mengaku stok pupuk subsidi jenis Urea sekitar 950 ton. Ia juga mengaku, tidak mengetahui pupuk langka, tetapi informasinya Pemkab Dairi ada upaya realokasi.

Distributor setiap bulan menebus pupuk Urea, bahkan September gudang mengeluarkan pupuk Urea 114 ton, yang ditebus distributor PT Manik Pratama Jaya sebanyak 154 ton, PT Karya Gemilang sebanyak 60 ton. Bahkan beberapa hari yang lalu mereka menebus pupuk. Pupuk di gudang PIM, untuk stok Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat.(rud/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/