31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kereta Api Bandara Mogok

DELISERDANG- Sedikitnya delapan orang calon penumpang pesawat Garuda Indonesia yang akan berangkat dari Bandara Internasional Kualanamu pukul 09.20 WIB harus membatalkan keberangkatannya, Selasa (26/11). Mereka ditinggal pesawat karena kehadiran mereka di bandara tersebut terlambat. Sebagian dari mereka ada yang ditunda jadwal keberangkatannya dan sebagian lagi tiketnya yang dinyatakan hangus oleh Garuda diganti dengan uang. Penyebabnya bukan kesalahan delapan calon penumpang tersebut. Mereka juga bukan datang terlambat. Hanya saja, kereta api yang membawa mereka dari Medan menuju Bandara Kualanamu rusak di perlintasan kereta api Bandar Kllipa, Tembung.

Informasi yang dihimpun, kedelapan calon penumpang Garuda Indonesia tersebut berangkat dari terminal Kereta Api Medan, sekira pukul 08.20 WIB. Naas, karena ada gangguan teknis kereta api yang mengangkut mereka terhenti di Bandar Klippa.

Susi, Supervisor Operasional Stasiun Kereta Api Bandara Kualanamu membenarkan ada salah satu kereta api milik mereka yang rusak, saat mengangkut penumpang pesawat Garuda. “Ya, ada salah satu armada kita yang rusak di daerah Bandar Klippa. Rodanya tidak bisa bergerak. Jadi penumpang diangkut oleh kereta api pengganti,” ujarnya.

Dikatakan Susi, atas kerusakan tersebut pihak kereta api bandara membayarkan kompensasi kepada delapan penumpang yang ada di dalamnya. “Karena telat, pesawatnya diganti. Bagi yang masih terkejar, mereka langsung berangkat. Tapi semunya sudah clear kok,” ungkapnya.

Meski tidak membeberkan secara detail berapa orang dari 8 penumpang yang diberikan kompensasi, Susi bilang sebagian penumpang diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda pukul 17.00 WIB.

“Yang seharusnya mereka berangkat pukul 09.20 WIB, diganti dengan pesawat yang berangkat pukul 17.00 WIB,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Susi, akibat kesalahn teknis tersebut, mereka juga mengembalikan uang ganti rugi kepada calon penumpang. “Tiketnya kami ganti, lalu penumpang tidak dikenakan biaya untuk berangkat ke Aceh,” tukasnya.

Ilaluddin, station manager Garuda Indonesia Bandara Internasional Kualanamu bungkam, saat dikonfirmasi terkait nasib kedelapan penumpang mereka, hanya karena kereta api yang mengangkut penumpang mereka rusak.

Djamal Amri, Manager On Duty Bandara Internasional Kualanamu yang dikonfirmasi juga mengaku belum menerima laporan, baika dari pihaka Garuda dan pihak Kereta Api Bandara.

“Saya lagi rapat, nanti saya cek,” katanya.

Public Relation And Media Communicator PT Railink Dedi Supriatna ketika dikonfirmasi mengenai keterlambatan perjalanan selama lebih kurang setengah jam mengatakan, hal itu dikarenakan gangguan operasional pada rangkaian KA U8A.

“Atas terjadinya gangguan pelayanan itu, pihak Railink minta maaf. Akibat gangguan tersebut, penumpang kita alihkan ke KA U10A yg diberangkatkan dari Medan pkl 09.10 WIB,”jelasnya ketika dihubungi Sumut Pos, Selasa (26/11).

Dibenarkan Dedi jika memang ada beberapa penumpang yang terlambat penerbangannya. Untuk solusinya, Dedi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai terkait untuk mengganti dengan penerbangan lain, serta membantu proses check-in untuk meminimalisasi risiko keterlambatan.

“Ada penumpang yang terlambat sebanyak 4 penumpang dengan tujuan Aceh dan seorang penumpang tujuan Singapura . Mereka kita berikan insentif dengan memberikan jadwal penerbangan lain,”ujarnya.

Sementara, trainset bandara  yang mengalami gangguan sedang dalam penanganan. Untuk jadwal perjalanan KA Bandara selanjutnya, baik untuk hari ini maupun besok, tetap normal sesuai jadwal sehingga penumpang tidak perlu merasa khawatir.

“Gangguan tak mempengaruhi jadwal. Intensitas perjalanan 36 kali dapat tercover. Jadi, nggak akan ada masalah sama pelayanan penumpang. Kedatangan dan keberangkatan masih bisa on schedule sesuai jadwal normal,”jelasnya. (mag-1/tri)

DELISERDANG- Sedikitnya delapan orang calon penumpang pesawat Garuda Indonesia yang akan berangkat dari Bandara Internasional Kualanamu pukul 09.20 WIB harus membatalkan keberangkatannya, Selasa (26/11). Mereka ditinggal pesawat karena kehadiran mereka di bandara tersebut terlambat. Sebagian dari mereka ada yang ditunda jadwal keberangkatannya dan sebagian lagi tiketnya yang dinyatakan hangus oleh Garuda diganti dengan uang. Penyebabnya bukan kesalahan delapan calon penumpang tersebut. Mereka juga bukan datang terlambat. Hanya saja, kereta api yang membawa mereka dari Medan menuju Bandara Kualanamu rusak di perlintasan kereta api Bandar Kllipa, Tembung.

Informasi yang dihimpun, kedelapan calon penumpang Garuda Indonesia tersebut berangkat dari terminal Kereta Api Medan, sekira pukul 08.20 WIB. Naas, karena ada gangguan teknis kereta api yang mengangkut mereka terhenti di Bandar Klippa.

Susi, Supervisor Operasional Stasiun Kereta Api Bandara Kualanamu membenarkan ada salah satu kereta api milik mereka yang rusak, saat mengangkut penumpang pesawat Garuda. “Ya, ada salah satu armada kita yang rusak di daerah Bandar Klippa. Rodanya tidak bisa bergerak. Jadi penumpang diangkut oleh kereta api pengganti,” ujarnya.

Dikatakan Susi, atas kerusakan tersebut pihak kereta api bandara membayarkan kompensasi kepada delapan penumpang yang ada di dalamnya. “Karena telat, pesawatnya diganti. Bagi yang masih terkejar, mereka langsung berangkat. Tapi semunya sudah clear kok,” ungkapnya.

Meski tidak membeberkan secara detail berapa orang dari 8 penumpang yang diberikan kompensasi, Susi bilang sebagian penumpang diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda pukul 17.00 WIB.

“Yang seharusnya mereka berangkat pukul 09.20 WIB, diganti dengan pesawat yang berangkat pukul 17.00 WIB,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Susi, akibat kesalahn teknis tersebut, mereka juga mengembalikan uang ganti rugi kepada calon penumpang. “Tiketnya kami ganti, lalu penumpang tidak dikenakan biaya untuk berangkat ke Aceh,” tukasnya.

Ilaluddin, station manager Garuda Indonesia Bandara Internasional Kualanamu bungkam, saat dikonfirmasi terkait nasib kedelapan penumpang mereka, hanya karena kereta api yang mengangkut penumpang mereka rusak.

Djamal Amri, Manager On Duty Bandara Internasional Kualanamu yang dikonfirmasi juga mengaku belum menerima laporan, baika dari pihaka Garuda dan pihak Kereta Api Bandara.

“Saya lagi rapat, nanti saya cek,” katanya.

Public Relation And Media Communicator PT Railink Dedi Supriatna ketika dikonfirmasi mengenai keterlambatan perjalanan selama lebih kurang setengah jam mengatakan, hal itu dikarenakan gangguan operasional pada rangkaian KA U8A.

“Atas terjadinya gangguan pelayanan itu, pihak Railink minta maaf. Akibat gangguan tersebut, penumpang kita alihkan ke KA U10A yg diberangkatkan dari Medan pkl 09.10 WIB,”jelasnya ketika dihubungi Sumut Pos, Selasa (26/11).

Dibenarkan Dedi jika memang ada beberapa penumpang yang terlambat penerbangannya. Untuk solusinya, Dedi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai terkait untuk mengganti dengan penerbangan lain, serta membantu proses check-in untuk meminimalisasi risiko keterlambatan.

“Ada penumpang yang terlambat sebanyak 4 penumpang dengan tujuan Aceh dan seorang penumpang tujuan Singapura . Mereka kita berikan insentif dengan memberikan jadwal penerbangan lain,”ujarnya.

Sementara, trainset bandara  yang mengalami gangguan sedang dalam penanganan. Untuk jadwal perjalanan KA Bandara selanjutnya, baik untuk hari ini maupun besok, tetap normal sesuai jadwal sehingga penumpang tidak perlu merasa khawatir.

“Gangguan tak mempengaruhi jadwal. Intensitas perjalanan 36 kali dapat tercover. Jadi, nggak akan ada masalah sama pelayanan penumpang. Kedatangan dan keberangkatan masih bisa on schedule sesuai jadwal normal,”jelasnya. (mag-1/tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/