SUMUTPOS.CO – Guna menanggulangi pengurangan kemiskinan penduduk pedesaan di Provinsi Sumatera Utara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menganggarkan Rp32,4 miliar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Alam, Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut Zonni Waldi mengatakan, dalam pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW) pada 2019 sudah tersebar di 22 provinsi, 206 kabupaten, dan 900 kecamatan, dengan total anggaran Rp540 miliar. Sementara untuk Provinsi Sumut tersebar di 10 kabupaten, 54 kecamatan dan 120 desa dengan total anggaran Rp32,4 miliar.
“Hal ini dalam rangka mendukung program padat karya. Tujuan kegiatan PISEW adalah menyediakan atau meningkatkan infrastruktur dengan pendekatan masyarakat dalam skala kawasan untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah,” katanya dalam acara Rapat Koordinasi Awal Serta Pelatihan Fasilitator Masyarakat pada Program PISEW Sumut 2019, di Raz Hotel Medan, Rabu (27/3).
Didampingi Tim Pelaksana Pusat PISEW Posma Partogi H Simanjuntak, Tim Pelaksana Provinsi Nazaruddin, Tim Pelaksana Kabupaten, Trainer PISEW Pusat Suharyanto, Yon Sugiono, dan Suyanto, ia mengatakan pengembangan kawasan pedesaan dalam rangka ekonomi wilayah merupakan terjemahan dari nawacita Presiden Joko Widodo.
“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga Indonesia dapat maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa lain, dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik,” jelasnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi yang juga hadir di acara itu mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di Sumut posisi September 2018 turun 0,28% dari Maret menjadi 1,291 juta jiwa. “Kalau di Maret 2018 angka kemiskinan masih 1,324 juta jiwa, maka di September tinggal 1,291 juta jiwa,” ujarnya.
Penurunan angka kemiskinan terjadi di perkotaan dan pedesaan yang didorong banyaknya proyek infrastruktur termasuk terkendalinya inflasi. Di perkotaan, angka kemiskinan posisi September tinggal 8,84 persen dari Maret 2019 yang 9,15 persen. Sedangkan di pedesaan turun menjadi 9,05 persen dari 9,30 persen di Maret 2019. “Dengan menurunnya jumlah penduduk miskin, maka persentase angka kemisikinan di Sumut menjadi 8,94 persen dari 9,22 persen sebelumnya,” ujarnya. (prn/han)