25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Lakukan Penanaman Pohon Macadamia, Tirta Sibayakindo Raih Penghargaan Konservasi Air Danau Toba

ist
RAIH PENGHARGAAN: Stakeholder Relations Manager PT Tirta Sibayakindo Sahat Esron Siringoringo (kiri) menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI atas upaya konservasi yang dilakukan PT TSI di Kawasan Danau Toba dari Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Ir. Hudoyo, MM (kanan).

TAPUT, SUMUTPOS.CO – PT Tirta Sibayakindo (Pabrik AQUA Berastagi) meraih penghargaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada 27 Juni 2019 atas upaya konservasi di kawasan daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba, melalui penanaman pohon Macadamia.

Penghargaan tersebut diserahkan Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ir Hudoyo MM dan diterima oleh Sahat Esron Siringoringo, Stakeholder Relations Manager PT Tirta Sibayakindo.

Penyerahan penghargaan dilaksanakan bertepatan dengan peluncuran program Pengembangan Tanaman Macadamia bertempat di Persemaian Permanen Huta Ginjang, Kabupaten Tapanuli Utara oleh Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan Sedunia (World Day to Combat Desertification).

Acara dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Sumatera Utara Eddy Rachmayadi, semua bupati di Kawasan Danau Toba, tokoh-tokoh masyarakat, para pemerhati lingkungan hidup, dan masyarakat Tapanuli.

Danone-AQUA melalui Pabrik AQUA Berastagi (PT Tirta Sibayakindo) berpartisipasi untuk mengembangkan tanaman Macadamia di daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba guna mendukung program pemerintah dalam hal rehabilitasi hutan dan lahan di kawasan tersebut.

“Kami bekerja sama dengan Cipta Fondasi Komunitas telah melakukan konservasi di kawasan Danau Toba sejak tahun 2017 dengan menanam 31.500 pohon di atas lahan seluas 15 hektar. Kebanyakan yang ditanam adalah pohon kopi, sedangkan Macadamia itu merupakan tanaman pelindung untuk kopi. Setiap pohon yang kami tanam diberi identitas, sehingga memudahkan dalam pemantauan terhadap pertumbuhan dan perawatan pohon-pohon itu,” ujar Esron.

Program Konservasi Danau Toba yang dilakukan Danone-AQUA ini disesuaikan dengan kondisi alam sekitar Danau Toba dan berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Budidaya tanaman kopi ini sangat cocok untuk memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat. Untuk mendukung hal itu para petani yang terlibat dalam program konservasi Danone-AQUA ini juga beternak lebah madu untuk meningkatkan penghasilan mereka,” tambah Esron penuh semangat.

Budidaya kopi dan ternak lebah madu itu dilakukan secara terintegrasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pertanian dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Ditambah lagi dengan manfaat ekonomis yang dapat diperoleh dari pohon Macadamia.

Danone-AQUA yang memiliki visi One Planet One Health sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Berbagai upaya dijalankan untuk menjaga agar bumi sehat dan lestari. Untuk

Konservasi Danone-AQUA hingga saat ini telah melakukan penanaman lebih dari 3 juta pohon dengan sistem pemantauan pertumbuhan menggunakan MRV (monitoring – reporting – validation) system dan database online system, membuat 1351 buah sumur resapan air, membuat 57.749 biopori resapan air, membuat 53 buah fasilitas Panen Air Hujan,, membangun 25 buah waterpond untuk menampung dan meresapkan air ke dalam tanah, membangun 13.870 buah rorak kebun masyarakat untuk konservasi air dan tanah, pengembangan 325.150 pohon di persemaian sekolah bersama sama anak-anak sekolah sebagai sarana pendidikan lingkungan, membangun 4 sumur imbuhan dalam, dan 2 buah DAM Penahan air.

Semua itu diwujudkan melalui kemitraan dengan pemerintah, LSM, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, serta dilaksanakan secara berkelanjutan. (rel)

ist
RAIH PENGHARGAAN: Stakeholder Relations Manager PT Tirta Sibayakindo Sahat Esron Siringoringo (kiri) menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI atas upaya konservasi yang dilakukan PT TSI di Kawasan Danau Toba dari Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Ir. Hudoyo, MM (kanan).

TAPUT, SUMUTPOS.CO – PT Tirta Sibayakindo (Pabrik AQUA Berastagi) meraih penghargaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada 27 Juni 2019 atas upaya konservasi di kawasan daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba, melalui penanaman pohon Macadamia.

Penghargaan tersebut diserahkan Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ir Hudoyo MM dan diterima oleh Sahat Esron Siringoringo, Stakeholder Relations Manager PT Tirta Sibayakindo.

Penyerahan penghargaan dilaksanakan bertepatan dengan peluncuran program Pengembangan Tanaman Macadamia bertempat di Persemaian Permanen Huta Ginjang, Kabupaten Tapanuli Utara oleh Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan Sedunia (World Day to Combat Desertification).

Acara dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Sumatera Utara Eddy Rachmayadi, semua bupati di Kawasan Danau Toba, tokoh-tokoh masyarakat, para pemerhati lingkungan hidup, dan masyarakat Tapanuli.

Danone-AQUA melalui Pabrik AQUA Berastagi (PT Tirta Sibayakindo) berpartisipasi untuk mengembangkan tanaman Macadamia di daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba guna mendukung program pemerintah dalam hal rehabilitasi hutan dan lahan di kawasan tersebut.

“Kami bekerja sama dengan Cipta Fondasi Komunitas telah melakukan konservasi di kawasan Danau Toba sejak tahun 2017 dengan menanam 31.500 pohon di atas lahan seluas 15 hektar. Kebanyakan yang ditanam adalah pohon kopi, sedangkan Macadamia itu merupakan tanaman pelindung untuk kopi. Setiap pohon yang kami tanam diberi identitas, sehingga memudahkan dalam pemantauan terhadap pertumbuhan dan perawatan pohon-pohon itu,” ujar Esron.

Program Konservasi Danau Toba yang dilakukan Danone-AQUA ini disesuaikan dengan kondisi alam sekitar Danau Toba dan berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Budidaya tanaman kopi ini sangat cocok untuk memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat. Untuk mendukung hal itu para petani yang terlibat dalam program konservasi Danone-AQUA ini juga beternak lebah madu untuk meningkatkan penghasilan mereka,” tambah Esron penuh semangat.

Budidaya kopi dan ternak lebah madu itu dilakukan secara terintegrasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pertanian dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Ditambah lagi dengan manfaat ekonomis yang dapat diperoleh dari pohon Macadamia.

Danone-AQUA yang memiliki visi One Planet One Health sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Berbagai upaya dijalankan untuk menjaga agar bumi sehat dan lestari. Untuk

Konservasi Danone-AQUA hingga saat ini telah melakukan penanaman lebih dari 3 juta pohon dengan sistem pemantauan pertumbuhan menggunakan MRV (monitoring – reporting – validation) system dan database online system, membuat 1351 buah sumur resapan air, membuat 57.749 biopori resapan air, membuat 53 buah fasilitas Panen Air Hujan,, membangun 25 buah waterpond untuk menampung dan meresapkan air ke dalam tanah, membangun 13.870 buah rorak kebun masyarakat untuk konservasi air dan tanah, pengembangan 325.150 pohon di persemaian sekolah bersama sama anak-anak sekolah sebagai sarana pendidikan lingkungan, membangun 4 sumur imbuhan dalam, dan 2 buah DAM Penahan air.

Semua itu diwujudkan melalui kemitraan dengan pemerintah, LSM, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, serta dilaksanakan secara berkelanjutan. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/