SAMOSIR- Kecewa terhadap ketidakseriusan pemerintah dalam melindungi hutan dan lingkungan, membuat Wilmar Simanjorang, mantan penjabat Bupati Samosir yang juga merupakan pahlawan lingkungan dari Kabupaten Samosir Sumatera Utara (Sumut) berencana mengembalikan penghargaan yang diterimanya Agustus mendatang.
Beberapa tahun belakangan, Wilmar mengabdikan diri dengan menanam pohon di kawasan Taman Tangkapan Air Danau Toba. Hutan gundul dia tanami dengan upaya sendiri.
“Kita dengar gerakan satu miliar pohon dari Presiden. Ada Pangdam dengan Toba Go Green dan program penghijauan yang lain. Untuk lingkungan Samoir, dari diri sendiri, kami menanami lahan kosong di sekita tempat kami tinggal,” jelas Wilmar yang kini menetap di Desa Huta Ginjang Kecamatan Sianjur Mula-mula.
Bupati memberikan izin lokasi kepada PT GDS di hutan sekitar 800 hektar. Mereka mulai menebang Mei 2013, dengan menutup sungai dan membabat pohon-pohon di lahan dengan kemiringan yang seharusnya tak boleh ditebang. Anehnya, izin lingkungan, izin usaha sampai hak guna usaha belum ada, tetapi hutan sudah ditebangi.
Lebih lanjut Wilmar mengatakan, investasi yang dikatakan oleh PT GDS hanya kedok. Tujuan hanya mengambil kayu. Kadis Kehutanan Samosir, sudah mengeluarkan pemberhentian sementara kepada PT GDS. Dari Badan Lingkungan Hidup Sumut, pun sudah mengirimkan surat minta menghentikan penebangan hutan dan mengurus izin lingkungan sejak Juni 2013. Namun penebangan tetap dilakukan oleh perusahaan milik Wakil Ketua DPRD Samosir.
Simanjorang telah mengadu ke Kapolda, Gubernur, Kemenhut, Mabes Polri, tetapi tak ada tanggapan dan mempertanyakan masalah yang sebenarnya. Perjuangannya menjaga hutan bukan tanpa ancaman. Bahkan pada Mei lalu, Wilmar mendapat ancaman dan prosesnya sedang di tangani Poldasu dan sudah masuk tahap penyidikan.
“Buka lahan susah, rawat susah. Ini yang sudah ada ditebang. Menjaga hutan yang sudah ada saja tak bisa. Buat apa piagam-piagam ini. Mereka memberi penghargaan tetapi tidak menghargai penghargaan itu sendiri. Penghargaan Wanalestari dari Menhut, Danau Toba Award dari Gubernur, mau aku kembalikan semua ini,”kesal Wilmar. (mag-20)