32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Rakoetta, Bupati Pertama Kabupaten Karo Diusulkan Jadi Nama Jalan

13 Meret 1946, merupakan sejarah yang penting bagi Pemerintahan Kabupaten Karo. Dimana saat itu, seorang pria kelahiran Desa Limang, Rakoetta Sembiring Berahmana, diangkat oleh Komite Nasional Indonesia Tanah Karo, menjadi Bupati Pertama pasca perang kemerdekaan.

Untuk mengenang pria kelahiran 4 Agustus 1914 itu, sekaligus mengabadikan sebagai hari bersejarah dalam pelantikannya sebagai Bupati Karo, keluarga mengusulkan penabalan nama jalan. Bukan itu saja Pemkab Karo juga berencana menjadikan pelantikan Rakoetta sebagai hari lahirnya Pemerintahan Kabupaten Karo.

Pembahasan penabalan nama dan penentuan hari Kabupaten Karo dibahas dalam seminar sehari yang berthemakan “Peran Rakoetta S Berahmana Pembentukan Kabupaten Karo dan Penetapan Hari Jadi Pemerintahan Kabupaten Karo,” yang digelar, Kamis (27/9) di gedung PPWG Zentrum Jalan Nabung Surbakti Kabanjahe.

Nensi Meinintha Berahmana, cucu Rakoetta S Berahmana dari anak lelaki tertua keturunan Bupati Karo pertama itu, di sela-sela seminar pada Sumut Pos menjelaskan, seminar merupakan partisipasi seluruh tokoh-tokoh masyarakat Karo yang berkeinginan meluruskan sejarah.

Dimana, pembentukan Pemkab Karo sebagai hasil perjuangan para pejuang-pejuang Karo. Oleh karenannya lanjut Nensi, keluarga dan panitia mengharapkan kerja sama, dukungan serta bantuan segenap pihak dalam percepatan perwujudan, realisasi nama jalan serta penetapan hari lahirnya Pemkab Karo, sekaligus menjadikan nama aula kantor Bupati Karo menjadi Aula Rakoetta S Berahmana.

Sementara itu ketua panitia seminar, Sastra Sinulingga menjelaskan, secara De Facto, penabalan naman jalan Rakoetta S Berahmana, telah dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2012 lalu. Namun secara yuridis, ada beberapa persyaratan lain yang harus dilengkapi panitia.
“Jalan Kota Cane Kabanjahe hingga Lau pakam (perbatasan NAD ) merupakan jalan Negara. Jadi ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi diantaranya seminar ini,” ujar Sastra.

Dalam seminar kemarin sejumlah narasumber menguraikan makalahnya masing-masing, mantan guru besar USU, Prof. Hiras ML Tobing Phd yang saat ini juga sebagai ketua Litbang CM Jakarta, dengan materi “Dinamika dan Muara Pergerakan Kebangsaan Nasionalisme dan Patriotisme Menuju kemrdekaan’’.
Drs Wara Sinuhaji, M.Hum dengan makalah “Sejarah Perkembangan Kabupaten Karo,” Juara R Ginting melalui telekonfrence dengan materi “Peran Rakoetta S Berahmana dalam pembentukan Kabupaten Karo”, dan Rahmat Purba SE, MS dengan makalah Perjuangan Rakoetta S Berahmana menentukan Pemerintahan Kabupaten Karo Berdiri Sendiri.

Walikota Tanjungbalai, Thamrin Munthe MHum, dalam kata sambutannya menyatakan terharu atas kegiatan yang diselenggarakan.
“Rakoetta, adalah bupati ke-2 Asahan yang saat itu meliputi Kotamadya Tanjungbalai. Selama ini kami telah mencari keturunannya tetapi tidak jumpa. Ketika ada undangan seminar ini, kami sangat antusias menyambutnya,” ujar Thamrin sambil menguraikan sejarah singkat, Rakoetta memimpin Kabupaten Asahan. (wan)

13 Meret 1946, merupakan sejarah yang penting bagi Pemerintahan Kabupaten Karo. Dimana saat itu, seorang pria kelahiran Desa Limang, Rakoetta Sembiring Berahmana, diangkat oleh Komite Nasional Indonesia Tanah Karo, menjadi Bupati Pertama pasca perang kemerdekaan.

Untuk mengenang pria kelahiran 4 Agustus 1914 itu, sekaligus mengabadikan sebagai hari bersejarah dalam pelantikannya sebagai Bupati Karo, keluarga mengusulkan penabalan nama jalan. Bukan itu saja Pemkab Karo juga berencana menjadikan pelantikan Rakoetta sebagai hari lahirnya Pemerintahan Kabupaten Karo.

Pembahasan penabalan nama dan penentuan hari Kabupaten Karo dibahas dalam seminar sehari yang berthemakan “Peran Rakoetta S Berahmana Pembentukan Kabupaten Karo dan Penetapan Hari Jadi Pemerintahan Kabupaten Karo,” yang digelar, Kamis (27/9) di gedung PPWG Zentrum Jalan Nabung Surbakti Kabanjahe.

Nensi Meinintha Berahmana, cucu Rakoetta S Berahmana dari anak lelaki tertua keturunan Bupati Karo pertama itu, di sela-sela seminar pada Sumut Pos menjelaskan, seminar merupakan partisipasi seluruh tokoh-tokoh masyarakat Karo yang berkeinginan meluruskan sejarah.

Dimana, pembentukan Pemkab Karo sebagai hasil perjuangan para pejuang-pejuang Karo. Oleh karenannya lanjut Nensi, keluarga dan panitia mengharapkan kerja sama, dukungan serta bantuan segenap pihak dalam percepatan perwujudan, realisasi nama jalan serta penetapan hari lahirnya Pemkab Karo, sekaligus menjadikan nama aula kantor Bupati Karo menjadi Aula Rakoetta S Berahmana.

Sementara itu ketua panitia seminar, Sastra Sinulingga menjelaskan, secara De Facto, penabalan naman jalan Rakoetta S Berahmana, telah dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2012 lalu. Namun secara yuridis, ada beberapa persyaratan lain yang harus dilengkapi panitia.
“Jalan Kota Cane Kabanjahe hingga Lau pakam (perbatasan NAD ) merupakan jalan Negara. Jadi ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi diantaranya seminar ini,” ujar Sastra.

Dalam seminar kemarin sejumlah narasumber menguraikan makalahnya masing-masing, mantan guru besar USU, Prof. Hiras ML Tobing Phd yang saat ini juga sebagai ketua Litbang CM Jakarta, dengan materi “Dinamika dan Muara Pergerakan Kebangsaan Nasionalisme dan Patriotisme Menuju kemrdekaan’’.
Drs Wara Sinuhaji, M.Hum dengan makalah “Sejarah Perkembangan Kabupaten Karo,” Juara R Ginting melalui telekonfrence dengan materi “Peran Rakoetta S Berahmana dalam pembentukan Kabupaten Karo”, dan Rahmat Purba SE, MS dengan makalah Perjuangan Rakoetta S Berahmana menentukan Pemerintahan Kabupaten Karo Berdiri Sendiri.

Walikota Tanjungbalai, Thamrin Munthe MHum, dalam kata sambutannya menyatakan terharu atas kegiatan yang diselenggarakan.
“Rakoetta, adalah bupati ke-2 Asahan yang saat itu meliputi Kotamadya Tanjungbalai. Selama ini kami telah mencari keturunannya tetapi tidak jumpa. Ketika ada undangan seminar ini, kami sangat antusias menyambutnya,” ujar Thamrin sambil menguraikan sejarah singkat, Rakoetta memimpin Kabupaten Asahan. (wan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/