30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Banjir Rendam Kota Tebingtinggi, 3.538 Rumah Terendam Luapan Sungai Padang

TEBIGNTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari belakangan ini, menyebabkan Sungai Padang meluap. Akibatnya, sebanyak 3.538 rumah yang dihuni 13.774 jiwa di 34 lingkungan, 16 kelurahan di 5 kecamatan yang ada di Kota Tebingtinggi terendam banjir, Jumat (27/11) dini hari.

Banjir yang merendam rumah warga kali ini dengan kedalaman 1,5 meter sampai dengan 40 centimeter. Banjir terparah terjadi di wilayah Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi dan Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi.

Belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian dikarenakan banjir tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Selain merendam rumah warga, banjir merendam sejumlah tempat pelayanan masyarakat seperti Kantor Lurah Bulian, Pasar Impres, Pasar Induk AMD Kecamatan Bajenis, dan sekolah, seperti SMK Dipanegara di Jalan KF Tandean, SMP Negeri 6 dan SMA Negeri 4 di Kelurahan Kelurahan Pabatu, Kecamatan Padang Hulu, dan beberapa sekolah lagi seperti MTS Negeri Jalan AMD Tebingtinggi serta sekolah dasar.

Bukan fasilitas umum dan sekolah, pihak Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Bulian juga menghentikan sementara pelayanan air minum untuk pasokan konsumen di Tebingtinggi, karena pengolahan air yang terletak di Jalan Kutilang, Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, tidak bisa beroperasi di karenakan mesin pengolahan air terendam banjir. Jika tetap beroperasi, akan menimbulkan kerusakan parah pada mesin.

Karena kondisi banjir semakin meluas, pihak Kepolisian Polres Tebingtinggi langsung menurunkan personel untuk melakukan pengawas di beberapa titik lokasi banjir terparah, mobil ambulance tetap di persiapakan, tenaga medis dari RS Bhayangkara bekerjasama dengan Dinas Kesehatan langsung mendirikan posko posko pengaduan masyarakat untuk melayani kesehatan.

Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi, AKP J Nainggolan menjelaskan, Kapolres Tebingtinggi AKBP James P Hutagaol langsung memimpin personelnya untuk memantau kondisi banjir. Kapolres meminta warga yang mengalami musibah banjir agar tetap bersabar menghadapi cobaan ini. Tak lupa, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam penangan Covid-19. Selalu menjaga kesehatan dan terus memantau kondisi banjir.

“Apabila kenaikan air semangkin tinggi, warga harus mengungsi diposisi tempat yang lebih tinggi, berikan informasi di titik titik posko pengungsian apabila melihat kejadian kejadian yang perlu diambil tindakan hukum seperti memanfaatkan moment banjir untuk melakukan pencurian,” bilangnya.

Mamin (56), ibu rumah tangga warga Jalan Semut, Kelurahan Bandar Utama, Kota Tebingtinggi menjelaskan, banjir mulai datang pada pagi dini hari. Tetapi puncaknya terjadi pada pukul 7.30 WIB dengan kedalaman air di rumahnya mencapai sekitar 1 meter lebih. Disebutnya, meski sudah 4 jam warga mengalami banjir, namun belum ada yang mendapat bantuan apapun dari Pemko Tebingtinggi.

Menurutnya, dengan kondisi banjir ini, warga sekitar berharap Pemko Tebingtinggi memberikan bantuan makanan dan minuman. “Belum ada bantuan pak, kami sangat berharaplah ada bantuan. Yang kami minta saat ini, kebutuhan makanan seperti nasi bungkus dan air minum kemesan. Sementara di dapur umum, belum ada akitvitas memasak oleh tim relawan,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus menjelaskan, pihaknya bersama kelurahan saat ini terus melakukan pendataan kepada warga terdampak banjir. Untuk bantuan, kata Wahid, sudah diberikan berupa sembako sepeti beras dan mie instan. “Korban banjir yang tercatat sampai siang ini mencapai 3.538 rumah dan 13.774 jiwa, tidak ada korban jiwa, kami berharap banjir akan segera surut bila wilayah hulu sungai tidak diguyur hujan lagi,” bilang Wahid.

Rincian data rumah warga yang terendam banjir kiriman Sungai Padang menurut data BPBD Kota Tebingtinggi, Kecamatan Rambutan sebanyak 586 rumah, Kecamatan Tebingtinggi Kota sebanyak 1.351 rumah, Kecamatan Padang Hilir sebanyak 120 rumah, Kecamatan Padang Hulu sebanyak 30 rumah, Kecamatan Bajenis sebanyak 1.451 rumah. Data ini dari 16 kelurahan yang ada di lima kecamatan dari 34 lingkungan yang ada di Pemko Tebingtinggi.

Dampak Luapan Sungai Padang

  • Kecamatan Rambutan sebanyak 586 rumah
  • Kecamatan Tebingtinggi Kota sebanyak 1.351 rumah
  • Kecamatan Padang Hilir sebanyak 120 rumah
  • Kecamatan Padang Hulu sebanyak 30 rumah
  • Kecamatan Bajenis sebanyak 1.451 rumah. (ian)

TEBIGNTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari belakangan ini, menyebabkan Sungai Padang meluap. Akibatnya, sebanyak 3.538 rumah yang dihuni 13.774 jiwa di 34 lingkungan, 16 kelurahan di 5 kecamatan yang ada di Kota Tebingtinggi terendam banjir, Jumat (27/11) dini hari.

Banjir yang merendam rumah warga kali ini dengan kedalaman 1,5 meter sampai dengan 40 centimeter. Banjir terparah terjadi di wilayah Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi dan Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi.

Belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian dikarenakan banjir tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Selain merendam rumah warga, banjir merendam sejumlah tempat pelayanan masyarakat seperti Kantor Lurah Bulian, Pasar Impres, Pasar Induk AMD Kecamatan Bajenis, dan sekolah, seperti SMK Dipanegara di Jalan KF Tandean, SMP Negeri 6 dan SMA Negeri 4 di Kelurahan Kelurahan Pabatu, Kecamatan Padang Hulu, dan beberapa sekolah lagi seperti MTS Negeri Jalan AMD Tebingtinggi serta sekolah dasar.

Bukan fasilitas umum dan sekolah, pihak Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Bulian juga menghentikan sementara pelayanan air minum untuk pasokan konsumen di Tebingtinggi, karena pengolahan air yang terletak di Jalan Kutilang, Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, tidak bisa beroperasi di karenakan mesin pengolahan air terendam banjir. Jika tetap beroperasi, akan menimbulkan kerusakan parah pada mesin.

Karena kondisi banjir semakin meluas, pihak Kepolisian Polres Tebingtinggi langsung menurunkan personel untuk melakukan pengawas di beberapa titik lokasi banjir terparah, mobil ambulance tetap di persiapakan, tenaga medis dari RS Bhayangkara bekerjasama dengan Dinas Kesehatan langsung mendirikan posko posko pengaduan masyarakat untuk melayani kesehatan.

Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi, AKP J Nainggolan menjelaskan, Kapolres Tebingtinggi AKBP James P Hutagaol langsung memimpin personelnya untuk memantau kondisi banjir. Kapolres meminta warga yang mengalami musibah banjir agar tetap bersabar menghadapi cobaan ini. Tak lupa, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam penangan Covid-19. Selalu menjaga kesehatan dan terus memantau kondisi banjir.

“Apabila kenaikan air semangkin tinggi, warga harus mengungsi diposisi tempat yang lebih tinggi, berikan informasi di titik titik posko pengungsian apabila melihat kejadian kejadian yang perlu diambil tindakan hukum seperti memanfaatkan moment banjir untuk melakukan pencurian,” bilangnya.

Mamin (56), ibu rumah tangga warga Jalan Semut, Kelurahan Bandar Utama, Kota Tebingtinggi menjelaskan, banjir mulai datang pada pagi dini hari. Tetapi puncaknya terjadi pada pukul 7.30 WIB dengan kedalaman air di rumahnya mencapai sekitar 1 meter lebih. Disebutnya, meski sudah 4 jam warga mengalami banjir, namun belum ada yang mendapat bantuan apapun dari Pemko Tebingtinggi.

Menurutnya, dengan kondisi banjir ini, warga sekitar berharap Pemko Tebingtinggi memberikan bantuan makanan dan minuman. “Belum ada bantuan pak, kami sangat berharaplah ada bantuan. Yang kami minta saat ini, kebutuhan makanan seperti nasi bungkus dan air minum kemesan. Sementara di dapur umum, belum ada akitvitas memasak oleh tim relawan,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus menjelaskan, pihaknya bersama kelurahan saat ini terus melakukan pendataan kepada warga terdampak banjir. Untuk bantuan, kata Wahid, sudah diberikan berupa sembako sepeti beras dan mie instan. “Korban banjir yang tercatat sampai siang ini mencapai 3.538 rumah dan 13.774 jiwa, tidak ada korban jiwa, kami berharap banjir akan segera surut bila wilayah hulu sungai tidak diguyur hujan lagi,” bilang Wahid.

Rincian data rumah warga yang terendam banjir kiriman Sungai Padang menurut data BPBD Kota Tebingtinggi, Kecamatan Rambutan sebanyak 586 rumah, Kecamatan Tebingtinggi Kota sebanyak 1.351 rumah, Kecamatan Padang Hilir sebanyak 120 rumah, Kecamatan Padang Hulu sebanyak 30 rumah, Kecamatan Bajenis sebanyak 1.451 rumah. Data ini dari 16 kelurahan yang ada di lima kecamatan dari 34 lingkungan yang ada di Pemko Tebingtinggi.

Dampak Luapan Sungai Padang

  • Kecamatan Rambutan sebanyak 586 rumah
  • Kecamatan Tebingtinggi Kota sebanyak 1.351 rumah
  • Kecamatan Padang Hilir sebanyak 120 rumah
  • Kecamatan Padang Hulu sebanyak 30 rumah
  • Kecamatan Bajenis sebanyak 1.451 rumah. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/