KARO, SUMUTPOS.CO – Hujan yang mengguyur Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sabtu (27/4) hingga Minggu (28/4) dinihari menyebabkan jalur Jalan Lintas Provinsi di kawasan itu, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lutut kaki orang dewasa. Dampak banjir di Jalan Lintas Provinsi menyebabkan antrean kendaraan bermotor.
Pantauan di lokasi kejadian, satu alat berat berupa beko diturunkan ke lokasi untuk mengatasi banjir. Operator alat berat, tampak mengorek tanah di sisi jalan. Genangan air bertambah akibat saluran drainase di lingkungan warga tidak maksimal berfungsi.
Warga Desa Raya, meminta Pemerintah Kabupaten Karo untuk mengatasi banjir di kawasan mereka yang kerap terjadi saat hujan turun, secara permanen. “Jika hanya dirapikan saja atau diratakan tanahnya, sama saja, karena banjir di wilayah sini tetap akan terjadi,” kata Ferdinan Ginting didampingi Jul Sembiring.
Menurut keduanya, perlu dibangun drainase di sisi jalan tersebut, agar banjir tidak terjadi saat hujan turun. “Pembangunan drainase di sisi jalan yang paling utama, dan gorong-gorong. Itu solusi yang paling tepat menurut kami. Untuk Pemkab Karo janganlah berdiam diri saja, Pemkab Karo selaku tuan rumah apakah tidak merasa malu, jika wisatawan melintas serta petinggi dari luar kabupaten yang lewat saat banjir. Apakah mereka tidak menertawai jalur wilayah kita ini. Walau jalan lintas ini adalah wewenang penuh pihak dari Pemprovsu,” tegas Ferdinan.
Ditambahkannya, jika jalan terendam banjir, jarak tempuh menuju Kota Berastagi semakin lama. “Bisa menelan waktu 60 menit bahkan lebih. Begitu juga sebaliknya, saat banjir begini,” kara Ferdinan. (deo/han)
KARO, SUMUTPOS.CO – Hujan yang mengguyur Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sabtu (27/4) hingga Minggu (28/4) dinihari menyebabkan jalur Jalan Lintas Provinsi di kawasan itu, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lutut kaki orang dewasa. Dampak banjir di Jalan Lintas Provinsi menyebabkan antrean kendaraan bermotor.
Pantauan di lokasi kejadian, satu alat berat berupa beko diturunkan ke lokasi untuk mengatasi banjir. Operator alat berat, tampak mengorek tanah di sisi jalan. Genangan air bertambah akibat saluran drainase di lingkungan warga tidak maksimal berfungsi.
Warga Desa Raya, meminta Pemerintah Kabupaten Karo untuk mengatasi banjir di kawasan mereka yang kerap terjadi saat hujan turun, secara permanen. “Jika hanya dirapikan saja atau diratakan tanahnya, sama saja, karena banjir di wilayah sini tetap akan terjadi,” kata Ferdinan Ginting didampingi Jul Sembiring.
Menurut keduanya, perlu dibangun drainase di sisi jalan tersebut, agar banjir tidak terjadi saat hujan turun. “Pembangunan drainase di sisi jalan yang paling utama, dan gorong-gorong. Itu solusi yang paling tepat menurut kami. Untuk Pemkab Karo janganlah berdiam diri saja, Pemkab Karo selaku tuan rumah apakah tidak merasa malu, jika wisatawan melintas serta petinggi dari luar kabupaten yang lewat saat banjir. Apakah mereka tidak menertawai jalur wilayah kita ini. Walau jalan lintas ini adalah wewenang penuh pihak dari Pemprovsu,” tegas Ferdinan.
Ditambahkannya, jika jalan terendam banjir, jarak tempuh menuju Kota Berastagi semakin lama. “Bisa menelan waktu 60 menit bahkan lebih. Begitu juga sebaliknya, saat banjir begini,” kara Ferdinan. (deo/han)