MEDAN, SUMUTPOS.CO – Grab Indonesia dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sumatera Utara menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), sekaligus membuat gerakan Fight Againts Stunting atau #F4ST.
Gerakan ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran publik dan kepedulian terhadap masalah stunting. Grab dan TP-PKK Provsu juga bertekad, akan menuntaskan masalah stunting yang ada di Sumut. MoU dilakukan langsung antara Ketua TP-PKK Provsu, Nawal Lubis dengan Vice President Grab Indonesia, Pandu Budiarso di Gubernuran Jalan Sudirman Medan, Sabtu (27/4).
Pandu Budiarso mengatakan, pihaknya ke depan siap menyosialisasikan serta memberikan edukasi bagaimana dampak stunting serta pencegahan terhadap stunting. “Kami hadir di sini, karena Grab peduli dengan Sumut. Perusahaan start up yang pertama mencapai valuasi di atas Rp 148 triluin hingga akhir tahun lalu,” katanya. “Kami berkewajiban memberikan kontribusi pada Indonesia, karena Grab sudah hadir di 225 kota dan kabupaten di Indonesia. Khusus untuk Sumut, kami menunjuk tim yang merupakan andalan kami. Untuk berikan kontribusi melalui banyak hal, termasuk kesehatan,” sambungnya.
Dikatakannya, gerakan ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mencegah stunting dengan cara-cara baru yang kreatif. Hal itu dilakukan melalui video yang akan ditampilkan dalam fitur tambahan dari aplikasi. Sehingga, anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai emosi, sosial, dan kemampuan fisik yang siap belajar dan mampu berinovasi dan bersaing di tingkat global.
“Kami ingin program pencegahan stunting ini menjadi pionir. Tantangan kami memberikan penyebaran kepentingan pendapatan, kami juga berfokus memberikan kontribusi dari sisi lain. Kami percaya, kami bisa melibatkan generasi muda, jadi progam kami lebih cepat mengena pada generasi muda,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provsu, Nawal Lubis mengatakan, Fight Against Stunting adalah gerakan yang meningkatkan kesadaran publik dan kepedulian terhadap masalah stunting.
“Kenali, tujuannya agar publik mengetahui itu stunting. Pahami, agar masyarakat mengetahui apa pengaruhnya dan penyebab stunting,” ujar istri Gubsu Edy Rahmayadi ini. “Cegah, mulai menjalani hidup yang sehat, lakukan hal-hal positif yang menjauhkan ibu dan bayi dari bahaya stunting. Serta terakhir, Obati, tingkatkan asupan gizi, energi, protein, stimulasi dan terapkan hidup sehat pada anak-anak,” sambung Nawal.
Menurutnya, Fight Against Stunting adalah wujud dari program TP-PKK pada poin kesehatan dan menjadi program prioritas pemerintah pusat dan khususnya Sumut.
“Melalui program Fight Against Stunting, diharapkan angka anak dengan kekurangan asupan gizi sejak dalam kandungan akan berkurang,” katanya.
Meskipun sejak 2013 sampai 2018 angka stunting di Sumut semakin menurun, namun Nawal menargetkan akan terus menurunkan angka stunting di Sumut bersama Grab. “Masalah stunting menjadi masalah bersama. Di Sumut angka stunting memang menurun sejak 2013, tapi kesadaran masyarakat untuk memerhatikan kesehatan bayi dan ibu, harus ditingkatkan,” pungkasnya. (prn/han)