25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Puluhan Petani Tuntut Pengembalian Lahan

TEBINGTINGGI-Puluhan petani yang mengatasnamakan kelompok tani Sarmidi Cs melakukan aksi unjuk rasa ke kantor perkebunan PT Gotong Royong Kebun Mandaris A di Desa Mandaris, Kecamatan Tebingsyahbandar, Kabupaten Sergai, Selasa siang (28/5).
Di depan kantor perkebunan itu, massa poktan (kelompok tani) yang semula datang dengan mengendarai sepeda motor dan becak bermotor ini berorasi sambil membentang spanduk. Mereka menuntut agar 35 hektare perkebunan sawit yang ‘dirampas’ perusahaan swasta dari tangan para petani itu segera dikembalikan kepada mereka. Karena menurut mereka, dari awal lahan itu sudah puluhan tahun lamanya telah mereka produksi.

“Kembalikan 35 hektare lahan sawit milik kami, itu punya kami yang telah kalian rampas, puluhan lamanya kami telah merawat dan memberi pupuknya, tapi kalian pula yang malah menikmatinya”, teriak Muliono selaku orator dalam aksi unras poktan itu.
Menurut Mulyono, sejak kasus sengketa perkebunan itu mulai bergulir, hasÍl mediasi tahun 2012 bersama pihak perkebunan dan Wakil Bupati Serdang Bedagai, sudah ada kesepakatan kalau 35 hektare lahan itu diserahakan kepada kelompok tani.

“Pas mediasi bersama dengan Pak Soekirman (Wakil Bupati), 35 hektare lahan tersebut harus diserahkan kepada kami paling lama akhir tahun 2012 lalu, tapi buktinya sampai sekarang pihak perkebunan masih menguasainya”, tandas Mulyono.(awi/smg)
Usai melakukan orasi sekitar setengah jam, perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diterima pihak perkebunan, namun dalam pertemuan itu diketahui belum ada kata sepakat. Karena tak ada keputusan, para pengunjuk rasa yang awalnya dikawal oleh puluhan petugas Polri dan petugas koramil TNI AD itu pun membubarkan diri dengan tertib.

TEBINGTINGGI-Puluhan petani yang mengatasnamakan kelompok tani Sarmidi Cs melakukan aksi unjuk rasa ke kantor perkebunan PT Gotong Royong Kebun Mandaris A di Desa Mandaris, Kecamatan Tebingsyahbandar, Kabupaten Sergai, Selasa siang (28/5).
Di depan kantor perkebunan itu, massa poktan (kelompok tani) yang semula datang dengan mengendarai sepeda motor dan becak bermotor ini berorasi sambil membentang spanduk. Mereka menuntut agar 35 hektare perkebunan sawit yang ‘dirampas’ perusahaan swasta dari tangan para petani itu segera dikembalikan kepada mereka. Karena menurut mereka, dari awal lahan itu sudah puluhan tahun lamanya telah mereka produksi.

“Kembalikan 35 hektare lahan sawit milik kami, itu punya kami yang telah kalian rampas, puluhan lamanya kami telah merawat dan memberi pupuknya, tapi kalian pula yang malah menikmatinya”, teriak Muliono selaku orator dalam aksi unras poktan itu.
Menurut Mulyono, sejak kasus sengketa perkebunan itu mulai bergulir, hasÍl mediasi tahun 2012 bersama pihak perkebunan dan Wakil Bupati Serdang Bedagai, sudah ada kesepakatan kalau 35 hektare lahan itu diserahakan kepada kelompok tani.

“Pas mediasi bersama dengan Pak Soekirman (Wakil Bupati), 35 hektare lahan tersebut harus diserahkan kepada kami paling lama akhir tahun 2012 lalu, tapi buktinya sampai sekarang pihak perkebunan masih menguasainya”, tandas Mulyono.(awi/smg)
Usai melakukan orasi sekitar setengah jam, perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diterima pihak perkebunan, namun dalam pertemuan itu diketahui belum ada kata sepakat. Karena tak ada keputusan, para pengunjuk rasa yang awalnya dikawal oleh puluhan petugas Polri dan petugas koramil TNI AD itu pun membubarkan diri dengan tertib.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/