25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dugaan Penganiayaan Pelajar SD hingga Meninggal Dunia, Kepala Sekolah: Tanya Pengacara

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala Sekolah Dasar Negeri 023971, Africa Hutagalung memilih bungkam saat dikonfirmasi wartawan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan murid hingga mengakibatkan nyawa anak berinisial MIA (11) meninggal dunia. “Nanti ya, nanti ya,” ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (22/6) lalu.

Dia beralasan sedang banyak kegiatan. Saat ditanya sedang di mana agar didatangi, Afrida menolaknya.

Konfirmasi yang dilakukan wartawan awalnya bertanya mengenai dugaan penganiayaan tersebut, apakah terjadi di sekolah atau luar. Namun, Afrida tidak memberikan jawaban.

Bahkan, dia juga buru-buru mengakhiri sambungan telepon. “Nanti saja ya, nanti saya hubungi bapak,” ujar Afrida.

Hingga Minggu (26/6), Afrida mengingkari janjinya untuk menghubungi wartawan. Dihubungi kembali pada Selasa (28/6) siang, sang Kasek juga ogah berkomentar. “Harusnya kalau mau konfirmasi, datang lah ke sekolah,” ujar dia dari seberang telepon.

Meski demikian, Afrida juga memilih mengunci mulutnya untuk dikonfirmasi wartawan. “Nanti ya, saya tanya dulu kepada pengacara saja. Boleh atau tidak saya memberikan keterangan,” pungkasnya.

Dalam perkara ini, Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulai Penyidikan kepada kejaksaan negeri setempat. SPDP dimaksud terkait perkara dugaan penganiayaan anak yang korban masih berstatus pelajar sekolah dasar berinisial MIA (11). “Ya, kami sudah kirim SPDP karena sudah melakukan ekshumasi. Tidak ada kendala, penyidikan tetap berjalan,” jelas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP M Rian Permana, Senin (27/6).

Sejauh ini, kata dia, penyidik masih menunggu hasil ekshumasi dan autopsi dari laboratorium forensik. Sembari menunggu hasil ini, penyidik juga telah mengambil keterangan saksi-saksi.

“Perkara anak ini harus ekstra hati-hati. Kami enggak mungkin beberkan terduganya ini, terduganya itu, tidak bisa, karena menyangkut anak dan mereka dilindungi,” beber Kasat. (ted/ram)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala Sekolah Dasar Negeri 023971, Africa Hutagalung memilih bungkam saat dikonfirmasi wartawan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan murid hingga mengakibatkan nyawa anak berinisial MIA (11) meninggal dunia. “Nanti ya, nanti ya,” ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (22/6) lalu.

Dia beralasan sedang banyak kegiatan. Saat ditanya sedang di mana agar didatangi, Afrida menolaknya.

Konfirmasi yang dilakukan wartawan awalnya bertanya mengenai dugaan penganiayaan tersebut, apakah terjadi di sekolah atau luar. Namun, Afrida tidak memberikan jawaban.

Bahkan, dia juga buru-buru mengakhiri sambungan telepon. “Nanti saja ya, nanti saya hubungi bapak,” ujar Afrida.

Hingga Minggu (26/6), Afrida mengingkari janjinya untuk menghubungi wartawan. Dihubungi kembali pada Selasa (28/6) siang, sang Kasek juga ogah berkomentar. “Harusnya kalau mau konfirmasi, datang lah ke sekolah,” ujar dia dari seberang telepon.

Meski demikian, Afrida juga memilih mengunci mulutnya untuk dikonfirmasi wartawan. “Nanti ya, saya tanya dulu kepada pengacara saja. Boleh atau tidak saya memberikan keterangan,” pungkasnya.

Dalam perkara ini, Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai telah mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulai Penyidikan kepada kejaksaan negeri setempat. SPDP dimaksud terkait perkara dugaan penganiayaan anak yang korban masih berstatus pelajar sekolah dasar berinisial MIA (11). “Ya, kami sudah kirim SPDP karena sudah melakukan ekshumasi. Tidak ada kendala, penyidikan tetap berjalan,” jelas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP M Rian Permana, Senin (27/6).

Sejauh ini, kata dia, penyidik masih menunggu hasil ekshumasi dan autopsi dari laboratorium forensik. Sembari menunggu hasil ini, penyidik juga telah mengambil keterangan saksi-saksi.

“Perkara anak ini harus ekstra hati-hati. Kami enggak mungkin beberkan terduganya ini, terduganya itu, tidak bisa, karena menyangkut anak dan mereka dilindungi,” beber Kasat. (ted/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/