26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Galian tak Ditimbun, Warga Blokir Jalan ke Kualanamu

Angkasa Pura II Jamin Pembangunan Bandara Jalan Terus

Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Kualanamu, ternyata masih terus terkendala oleh masih berlangsungnya pemblokiran jalan, yang merupakan akses masuk material bangunan ke bandara pengganti Bandara Polonia Medan tersebut.

Berbagai kendala di proyek pembangunan Bandara Kualanamu bukan tidak mungkin membuat molor target penyelesaian bandara yang diproyeksikan tuntas akhir 2012. Namun hal itu dibantah Kepala Seksi (Kasi) Hukum, Humas dan Umum Project Implementation Unit (PIU) Bandara Kualanamu PT Angkasa Pura (AP) II, Wisnu Budi Setianto, yang dikonfirmasi wartawan via seluler, Senin (27/8).

Menurutnya, meski ada pemblokiran tapi tidak sepenuhnya menghambat pembangunan. Itu karena selama ini, masih ada stok bahan material di dalam areal proyek.  Hanya saja, sambungnya, jika tidak secepatnya dituntaskan bukan tidak mungkin akan menjadi kendala dan melampaui target waktu yang ditetapkan.

“Masih berlangsung (pemblokiran, Red). Masih ada stok, jadi tidak begitu terkendala. Kalau berlarut-larut, baru akan jadi kendala,” ungkap Wisnu.
Dijelaskannya, pemblokiran yang terjadi di Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin hingga ke Pintu I Bandara Kualanamu, dan wilayah Desa Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, yang disebabkan banyaknya galian untuk penanaman kabel ke dalam tanah dan lobang-lobang yang tidak ditutup kembali oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menurutnya, sudah berlangsung selama dua bulan.
Persisnya, kata Wisnu, di jalan antara Kecamatan Beringin dan Pantai Labu sepanjang 9 kilometer (km), sebagai satu-satunya akses masuk bahan material bangunan.

Diketahuinya, sebab dilakukannya pemblokiran oleh masyarakat setempat itu merupakan bentuk protes atas jalan di daerah tersebut yang rusak karena proyek PLN tersebut.

Akan tetapi, terkait kerusakan jalan yang terjadi karena pembangunan Bandara Kualanamu merupakan hal yang wajar dan menjadi resiko pekerjaan pembangunan proyek nasional.

Hanya saja yang disayangkannya, kerusakan jalan tidak sepenuhnya karena proyek mereka, tapi ada juga pengerjaan penanaman kabel oleh PT PLN. Diharapkan Wisnu, persoalan itu bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan pihak terkait. Karena menurutnya, mereka tidak punya kewenangan untuk menyelesaikan apa yang menjadi protes warga. “Secara tidak langsung perlu bantuan peda. Kami kan nggak bisa lakukan upaya paksa,” ujarnya.
Pembangunan bagian dalam Bandara Kualanamu, sejauh ini masih 85 persen dan belum mengalami perubahan.  Sedangkan untuk landasan pacu baru selesai 1.000 meter dari rencana 3.750 meter. Dan Itu semua, menurutnya, masih sesuai jadwal dan akan selesai akhir 2012.

Untuk percepatan pembangunan bandara secara keseluruhan, dikatakannya, menjadi kewenangan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). Atas dasar itu, dirinya mengaku tidak bisa memberikan paparan kemajuan pembangunan bandara secara keseluruhan. Sebelumnya, Plt Gubsu, Gatot Pujo Nugroho, mengaku belum mengetahui persis persoalan pemblokiran jalan masuk material bangunan ke Bandara Kualanamu. Namun hal itu akan dicari tahu secepatnya mengingat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut sudah merencanakan akan meninjau lokasi proyek, 29 Agustus nanti. (ari)

Angkasa Pura II Jamin Pembangunan Bandara Jalan Terus

Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Kualanamu, ternyata masih terus terkendala oleh masih berlangsungnya pemblokiran jalan, yang merupakan akses masuk material bangunan ke bandara pengganti Bandara Polonia Medan tersebut.

Berbagai kendala di proyek pembangunan Bandara Kualanamu bukan tidak mungkin membuat molor target penyelesaian bandara yang diproyeksikan tuntas akhir 2012. Namun hal itu dibantah Kepala Seksi (Kasi) Hukum, Humas dan Umum Project Implementation Unit (PIU) Bandara Kualanamu PT Angkasa Pura (AP) II, Wisnu Budi Setianto, yang dikonfirmasi wartawan via seluler, Senin (27/8).

Menurutnya, meski ada pemblokiran tapi tidak sepenuhnya menghambat pembangunan. Itu karena selama ini, masih ada stok bahan material di dalam areal proyek.  Hanya saja, sambungnya, jika tidak secepatnya dituntaskan bukan tidak mungkin akan menjadi kendala dan melampaui target waktu yang ditetapkan.

“Masih berlangsung (pemblokiran, Red). Masih ada stok, jadi tidak begitu terkendala. Kalau berlarut-larut, baru akan jadi kendala,” ungkap Wisnu.
Dijelaskannya, pemblokiran yang terjadi di Desa Sidodadi, Kecamatan Beringin hingga ke Pintu I Bandara Kualanamu, dan wilayah Desa Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, yang disebabkan banyaknya galian untuk penanaman kabel ke dalam tanah dan lobang-lobang yang tidak ditutup kembali oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menurutnya, sudah berlangsung selama dua bulan.
Persisnya, kata Wisnu, di jalan antara Kecamatan Beringin dan Pantai Labu sepanjang 9 kilometer (km), sebagai satu-satunya akses masuk bahan material bangunan.

Diketahuinya, sebab dilakukannya pemblokiran oleh masyarakat setempat itu merupakan bentuk protes atas jalan di daerah tersebut yang rusak karena proyek PLN tersebut.

Akan tetapi, terkait kerusakan jalan yang terjadi karena pembangunan Bandara Kualanamu merupakan hal yang wajar dan menjadi resiko pekerjaan pembangunan proyek nasional.

Hanya saja yang disayangkannya, kerusakan jalan tidak sepenuhnya karena proyek mereka, tapi ada juga pengerjaan penanaman kabel oleh PT PLN. Diharapkan Wisnu, persoalan itu bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan pihak terkait. Karena menurutnya, mereka tidak punya kewenangan untuk menyelesaikan apa yang menjadi protes warga. “Secara tidak langsung perlu bantuan peda. Kami kan nggak bisa lakukan upaya paksa,” ujarnya.
Pembangunan bagian dalam Bandara Kualanamu, sejauh ini masih 85 persen dan belum mengalami perubahan.  Sedangkan untuk landasan pacu baru selesai 1.000 meter dari rencana 3.750 meter. Dan Itu semua, menurutnya, masih sesuai jadwal dan akan selesai akhir 2012.

Untuk percepatan pembangunan bandara secara keseluruhan, dikatakannya, menjadi kewenangan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). Atas dasar itu, dirinya mengaku tidak bisa memberikan paparan kemajuan pembangunan bandara secara keseluruhan. Sebelumnya, Plt Gubsu, Gatot Pujo Nugroho, mengaku belum mengetahui persis persoalan pemblokiran jalan masuk material bangunan ke Bandara Kualanamu. Namun hal itu akan dicari tahu secepatnya mengingat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sumut sudah merencanakan akan meninjau lokasi proyek, 29 Agustus nanti. (ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/