Site icon SumutPos

Kasipidum Kejari Stabat Diperiksa Kejatisu

Azhariah alias Aha , istri Brigadir Fauzan (pakai jilbab), mengadu ke .
Azhariah alias Aha , istri Brigadir Fauzan (pakai jilbab), mengadu ke .

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian Brigadir Iqbal Fauzan (30) di lokasi dugem menyeret-nyeret nama Kasipidum Kejari Stabat. Sabtu (27/9) pagi, Akhmad EP Hasibuan SH menjalani pemeriksaan di Kejatisu. Dalam pengakuannya, dirinya hanya merupakan undangan dari party yang digelar oknum personel Polres Langkat itu.

Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejatisu, Chandra Purnama, saat ditanyai mengatakan kalau Kasipidum Kejari Stabat, Akhmad EP Hasibuan SH, telah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan atas kejadian yang menewaskan Brigadir Iqbal Fauzan yang sempat diisukan tewas over dosis.

“Kasipidum tadi pagi udah datang, dipanggil untuk diperiksa terkait kejadian tersebut. Alasan pemanggilan untuk mengetahui seputar kronologis kejadian,” jelasnya, kemarin.

Saat ditanyai mengenai kronologis kejadian tersebut, dirinya mengatakan kalau pada saat itu Kasipidum Kejari Stabat yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pidsus Kejari Tanjung Balai ini diajak oleh korban untuk karaoke dan bertemu di lokasi.

“Karena polisinya ini pengawal tahanan di Kejari Stabat, jadi diajaknya lah Kasipidum untuk refreshing karaoke gitu lah,” jelasnya.

Lanjutnya saat Kasipidum sampai di lokasi, korban sudah berada di lokasi terlebih dahulu. Dan tak lama tiba-tiba korban muntah-muntah di kamar mandi dan meminta bantuan kepada sekuriti karaoke dan dibawa ke rumah sakit.

“Jadi saat Kasipidum sampai di lokasi, polisinya itu sudah berada di dalam. Nggak lama tiba-tiba muntah-muntah polisinya ini di kamar mandi, nggak tau lah dimana polisinya ini makan obatnya itu. Terus dipanggil sekuriti untuk membantu membawa polisinya ini ke rumah sakit,” terangnya.

Dan sesampainya di RSU Materna korban sudah meninggal, dan kemudian Kasipidum menghubungi Kasidatun Kejari Stabat, Dani, untuk datang menemaninya di rumah sakit.

“Jadi Kasidatunnya itu, Dani, tidak berada di lokasi, tetapi datang ke rumah sakit menemani Kasipidum setelah ditelepon, dan bergerak ke rumah sakit untuk menemaninya bertemu dengan keluarga korban yang datang saat itu,” terangnya.

Dan saat ditanyai apakah Kasipidum tersebut akan dikenakan sanksi atas kejadian tersebut, dirinya mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan dan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

“Untuk sanksi atau hukuman, belum bisa dipastikan karena tadi masih dilakukan pemeriksaan kronologisnya. Dan nanti pun akan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyingkronkan cerita kejadiannya,” ujarnya.

Kemudian saat ditanyai soal Kasipidum yang akan di tes urinenya, dirinya mengatakan kalau akan dicek urinenya.

“Untuk tes urinenya, Kasipidumnya bersedia dan siap, tetapi tadi masih sebatas pemeriksaan kronologisnya dan mungkin kelanjutan pemeriksaannya nanti akan dilakukan tes urine,” ungkapnya.

Sementara itu, saat wartawan mendatangi RSU Materna untuk mengetahui penyebab kematian korban, Sondang petugas bagian dari Rekam Medik, mengatakan kalau rekam medik ataupun hasil pemeriksaan kesehatan korban hanya bisa diketahui oleh keluarga korban.

“Kalau untuk rekam medik pasien, kita tidak bisa memberitahukannya karena memang harus keluarga lah yang bisa tau,” jelas wanita berambut pendek ini.

Lanjutnya dirinya pun mengatakan kalau untuk mengetahui hasil pemeriksaan korban, harus membawa surat kuasa dari keluarga korban.

“Kita nggak bisa berikan sembarangan, nanti kalau keluarga korban komplain, siapa yang mau bertanggung jawab. Kalau pun mau lihat rekam mediknya, paling tidak harus ada surat kuasa dari keluarga pasien,” terangnya.

Saat ditanyai dimana dokter Hensen, yang menerima korban pada saat kejadian, untuk dilakukan konfirmasi, dirinya mengatakan kalau dokter tersebut tidak ada jam visit hari ini.

“Kalau nomor telepon dokter itu memang nggak bisa diberikan sembarangan, kalau mau jumpa sama dokternya, nanti hari Senin aja langsung kemari. Dan kalau pada saat dibawa kemari, pasiennya udah meninggal, hanya itu saja yang bisa kami bantu,” terangnya sambil berlalu meninggalkan wartawan. (bay/bd)

Exit mobile version