30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kondisi Semakin Mengkhawatirkan, Jembatan Gantung Limausundai Butuh Perbaikan

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kondisi Jembatan Gantung Limausundai, agaknya butuh perhatian dan perbaikan dari Pemko Binjai. Akses alternatif yang menghubungkan Kelurahan Limausundai, Binjai Barat, dengan Kelurahan Pekanbinjai ini, merupakan bangunan bersejarah.

MENGKHAWATIRKAN: Kondisi Jembatan Gantung Limausundai terlihat mengkhawatrikan beberapa bulan terakhir.

Adapun panjang jembatan ini lebih dari 70 meter, dan telah menjadi satu ikon Kota Binjai. Namun belakangan, kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Pantauan wartawan, kondisi kabel bajanya semakin menua. Bahkan, mulai lapuk karena korosi. Beberapa baut dan paku serta baja penahan jembatan, pun sudah terlepas dari konstruksi bangunan. Keadaan ini tentu saja membuat Jembatan Gantung Limausundai relatif berbahaya untuk dilalui warga. Bahkan rawan roboh secara tiba-tiba. Sebab, daya tahan jembatan yang semakin rendah, dikhawatirkan tidak akan mampu menahan beban yang besar.

Karena itu, Pemko Binjai diminta untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap konstruksi Jembatan Gantung Limausundai. Terlebih, jembatan yang didirikan dalam bentuk bangunan permanen pada 1971 silam ini, merupakan satu landmark kebanggaan masyarakat Kota Binjai.

Jembatan ini dulunya menjadi akses penting dalam mendukung aktivitas perniagaan dari dan menuju Pasar Tavip. Pramita Grup Medan, pun dikabarkan mau memperbaiki Jembatan Gantung Limausundai ini, tapi belum terealisasi.

Kepala Lingkungan 4, Kelurahan Limausundai, Amri Adi Harahap menilai, rusaknya konstruksi jembatan gantung ini, sudah terjadi sejak setahun belakangan. Namun, kondisinya semakin parah sejak sebulan terakhir. Ini terjadi akibat terlepas beberapa baja penahan dan bantalan kayu di sisi kiri dan tengah jembatan.

“Sebenarnya kami masih tunggu perbaikannya. Sebab laporannya kami sampaikan ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Binjai,” tuturnya, didampingi 2 tokoh masyarakat setempat, Aminullah dan Guntur.

Sebagai langkah pencegahan, dia mengaku, upaya yang dilakukan hanya berupa penyampaian imbauan secara lisan, agar warga dan pengendara sepeda motor lebih berhati-hati saat melintasi Jembatan Gantung Limausundai.

“Kalau kira-kira kondisi kerusakan jembatan semakin parah, ya terpaksa nanti kami tutup sementara, untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Amri.

Menanggapi hal ini, Plt Sekretaris Dinas PUPR Kota Binjai, Zulfan menjelaskan, pihaknya sudah turun ke lokasi. Dia mengaku, ada pihak yang mau membantu perbaikan jembatan itu. “Hanya saja, jaminan konstruksi yang ditawarkan masih diragukan, karena tak ada analisis labnya,” bebernya, Kamis (28/10).

Dia juga menyebutkan, ada beberapa mur dan ringnya terlepas. “Bu Ridho (Kabid Cipta Karya) lagi di sana. Nanti akan disampaikan bagaimana perkembangannya setelah dicek. Apa yang mau diperbaiki. Penanganannya juga dilihat nanti, akan tender atau swakelola,” pungkas Zulfan. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kondisi Jembatan Gantung Limausundai, agaknya butuh perhatian dan perbaikan dari Pemko Binjai. Akses alternatif yang menghubungkan Kelurahan Limausundai, Binjai Barat, dengan Kelurahan Pekanbinjai ini, merupakan bangunan bersejarah.

MENGKHAWATIRKAN: Kondisi Jembatan Gantung Limausundai terlihat mengkhawatrikan beberapa bulan terakhir.

Adapun panjang jembatan ini lebih dari 70 meter, dan telah menjadi satu ikon Kota Binjai. Namun belakangan, kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Pantauan wartawan, kondisi kabel bajanya semakin menua. Bahkan, mulai lapuk karena korosi. Beberapa baut dan paku serta baja penahan jembatan, pun sudah terlepas dari konstruksi bangunan. Keadaan ini tentu saja membuat Jembatan Gantung Limausundai relatif berbahaya untuk dilalui warga. Bahkan rawan roboh secara tiba-tiba. Sebab, daya tahan jembatan yang semakin rendah, dikhawatirkan tidak akan mampu menahan beban yang besar.

Karena itu, Pemko Binjai diminta untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap konstruksi Jembatan Gantung Limausundai. Terlebih, jembatan yang didirikan dalam bentuk bangunan permanen pada 1971 silam ini, merupakan satu landmark kebanggaan masyarakat Kota Binjai.

Jembatan ini dulunya menjadi akses penting dalam mendukung aktivitas perniagaan dari dan menuju Pasar Tavip. Pramita Grup Medan, pun dikabarkan mau memperbaiki Jembatan Gantung Limausundai ini, tapi belum terealisasi.

Kepala Lingkungan 4, Kelurahan Limausundai, Amri Adi Harahap menilai, rusaknya konstruksi jembatan gantung ini, sudah terjadi sejak setahun belakangan. Namun, kondisinya semakin parah sejak sebulan terakhir. Ini terjadi akibat terlepas beberapa baja penahan dan bantalan kayu di sisi kiri dan tengah jembatan.

“Sebenarnya kami masih tunggu perbaikannya. Sebab laporannya kami sampaikan ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Binjai,” tuturnya, didampingi 2 tokoh masyarakat setempat, Aminullah dan Guntur.

Sebagai langkah pencegahan, dia mengaku, upaya yang dilakukan hanya berupa penyampaian imbauan secara lisan, agar warga dan pengendara sepeda motor lebih berhati-hati saat melintasi Jembatan Gantung Limausundai.

“Kalau kira-kira kondisi kerusakan jembatan semakin parah, ya terpaksa nanti kami tutup sementara, untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Amri.

Menanggapi hal ini, Plt Sekretaris Dinas PUPR Kota Binjai, Zulfan menjelaskan, pihaknya sudah turun ke lokasi. Dia mengaku, ada pihak yang mau membantu perbaikan jembatan itu. “Hanya saja, jaminan konstruksi yang ditawarkan masih diragukan, karena tak ada analisis labnya,” bebernya, Kamis (28/10).

Dia juga menyebutkan, ada beberapa mur dan ringnya terlepas. “Bu Ridho (Kabid Cipta Karya) lagi di sana. Nanti akan disampaikan bagaimana perkembangannya setelah dicek. Apa yang mau diperbaiki. Penanganannya juga dilihat nanti, akan tender atau swakelola,” pungkas Zulfan. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/