26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kecamatan Kerajaan Budidayakan Kakao

PAKPAK BHARAT- Untuk meningkatkan keahlian masyarakat dalam bidang pertanian, Tim Pengelola Kegiatan (TPK) berdayakan masyarakat melalui pelatihan pembuatan kompos organik dan budidaya tanaman kakao. Pelatihan yang dipusatkan di Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan, Pakpak Bharat, dilatih 2 orang tenaga terampil dan berpengalaman.

Ketua TPK Desa Sukaramai, Pendra Wiliamsyah Tinendung, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan program PNPM-LMP (Lingkungan Masyarakat Perdesaan) di Kecamatan Kerajaan. “Karena banyaknya peminat latihan ini, sesuai kemampuan anggaran, kami hanya sanggup menampung sebanyak 20 orang,” kata pria lajang itu, kemarin (28/11).
Pelatihan pembuatan kompos orga-nik tersebut dilaksanakan selama 3 hari. Setelah peserta memahami materi, mereka langsung mempraktekkan teori kemudian dibimbing membibitkan biji kakao. “Kita gunakan biji kakao unggul bersertifikasi, agar kualitasnya terjamin,” tegas Pendra.

Menurut Pendra, dana yang dikucurkan pada program itu sebanyak Rp36 jutaan, yang meliputi bantuan bibit kakao 23.000 butir.

Setelah biji itu disemaikan hingga layak tanam, bibit tersebut akan disalurkan kepada masyarakat Desa Sukaramai secara cuma-cuma. “Kita prioritas yang punya lahan,” imbuhnya. (mag-14)

PAKPAK BHARAT- Untuk meningkatkan keahlian masyarakat dalam bidang pertanian, Tim Pengelola Kegiatan (TPK) berdayakan masyarakat melalui pelatihan pembuatan kompos organik dan budidaya tanaman kakao. Pelatihan yang dipusatkan di Desa Sukaramai Kecamatan Kerajaan, Pakpak Bharat, dilatih 2 orang tenaga terampil dan berpengalaman.

Ketua TPK Desa Sukaramai, Pendra Wiliamsyah Tinendung, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan program PNPM-LMP (Lingkungan Masyarakat Perdesaan) di Kecamatan Kerajaan. “Karena banyaknya peminat latihan ini, sesuai kemampuan anggaran, kami hanya sanggup menampung sebanyak 20 orang,” kata pria lajang itu, kemarin (28/11).
Pelatihan pembuatan kompos orga-nik tersebut dilaksanakan selama 3 hari. Setelah peserta memahami materi, mereka langsung mempraktekkan teori kemudian dibimbing membibitkan biji kakao. “Kita gunakan biji kakao unggul bersertifikasi, agar kualitasnya terjamin,” tegas Pendra.

Menurut Pendra, dana yang dikucurkan pada program itu sebanyak Rp36 jutaan, yang meliputi bantuan bibit kakao 23.000 butir.

Setelah biji itu disemaikan hingga layak tanam, bibit tersebut akan disalurkan kepada masyarakat Desa Sukaramai secara cuma-cuma. “Kita prioritas yang punya lahan,” imbuhnya. (mag-14)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/