25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Gubsu Harapkan Sinkronisasi KKN dengan Program Pemprovsu

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengharapkan ada sinkronisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di Sumut dengan program Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu). Sehingga para mahasiswa memahami permasalahan di daerah dan berpartisipasi dalam penyelesaiannya.

Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan simposium Asosiasi Badan Penyelengggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) Sumut di Hotel Kaliki, Gunungsitoli, Senin (28/11). Turut hadir dan mendampingi Gubernur pada kesempatan tersebut Bupati Nias Ya’atulo Gulo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Ilyas Sitorus. “Jadi nanti KKN mahasiswa ini saya cocokkan dengan program daerah, jadi (perguruan tinggi) dampingi mahasiswa itu KKN, sehingga mahasiswa bisa menyelesaikan permasalahan di daerah sesuai dengan keilmuannya,” ujar Edy.

Menurutnya, perguruan tinggi harus mendorong mahasiswa mengimplementasikan keilmuannya untuk masyarakat. Ia menyontohkan, pemenuhan stok pangan merupakan masalah yang bisa diselesaikan mahasiswa.

Apabila permasalahan stok pangan sudah terpenuhi seluruhnya, Pemprovsu hanya tinggal mendorong distribusi dan ekspor bahan pangan saja. “Sehingga pendapatan provinsi pun bertambah,” katanya.

Edy juga menyoroti adanya anggapan bahwa tujuan kuliah hanya sekadar formalitas mencari kerja semata. Menurutnya, dengan kuliah orang juga bisa mendapat ilmu pengetahuan yang luas. Dengan ilmu tersebut pula, cita-cita mencerdaskan bangsa dan menyejahterakan rakyat bisa cepat tercapai.

Tidak hanya itu, Edy juga mengharapkan ABP PTSI rutin atau senantiasa memberikan masukan kepada Pemprov Sumut. Menurutnya, masukan kepada Pemprov itu termasuk ke dalam rapor kinerjanya.

“Rapat seperti ini jangan dibikin per tahun, kalau perlu per tiga bulan, sehingga ada masukan-masukan kepada kami, apa yang bisa dikerjakan lebih dulu,” kata Edy.

Ketua Umum ABP PTSI Pusat Thomas Suyatno mengatakan, untuk mewujudkan cita-cita negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa haruslah dengan sinergi seluruh pihak. Namun menurutnya hal itu belum cukup. “Tidak ada opsi lain, kecuali kolaborasi dan koordinasi, itu kita sebut dengan penta helix, namun itu pun tidak cukup, begitu banyak dimensi yang harus kita satukan dalam rangka mewujudkan visi bangsa itu,” kata Thomas.

Sementara itu, Ketua Wilayah ABP PTSI Sumut Bahdin Nur Tanjung mengatakan, rapat tersebut akan menyusun program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi swasta.

“Agar perguruan tinggi swasta bisa sejajar dengan perguruan tinggi negeri bahkan bisa lebih baik dari perguruan tinggi negeri,” pungkas Bahdin. (rel/azw)

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengharapkan ada sinkronisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa di Sumut dengan program Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu). Sehingga para mahasiswa memahami permasalahan di daerah dan berpartisipasi dalam penyelesaiannya.

Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan simposium Asosiasi Badan Penyelengggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) Sumut di Hotel Kaliki, Gunungsitoli, Senin (28/11). Turut hadir dan mendampingi Gubernur pada kesempatan tersebut Bupati Nias Ya’atulo Gulo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Ilyas Sitorus. “Jadi nanti KKN mahasiswa ini saya cocokkan dengan program daerah, jadi (perguruan tinggi) dampingi mahasiswa itu KKN, sehingga mahasiswa bisa menyelesaikan permasalahan di daerah sesuai dengan keilmuannya,” ujar Edy.

Menurutnya, perguruan tinggi harus mendorong mahasiswa mengimplementasikan keilmuannya untuk masyarakat. Ia menyontohkan, pemenuhan stok pangan merupakan masalah yang bisa diselesaikan mahasiswa.

Apabila permasalahan stok pangan sudah terpenuhi seluruhnya, Pemprovsu hanya tinggal mendorong distribusi dan ekspor bahan pangan saja. “Sehingga pendapatan provinsi pun bertambah,” katanya.

Edy juga menyoroti adanya anggapan bahwa tujuan kuliah hanya sekadar formalitas mencari kerja semata. Menurutnya, dengan kuliah orang juga bisa mendapat ilmu pengetahuan yang luas. Dengan ilmu tersebut pula, cita-cita mencerdaskan bangsa dan menyejahterakan rakyat bisa cepat tercapai.

Tidak hanya itu, Edy juga mengharapkan ABP PTSI rutin atau senantiasa memberikan masukan kepada Pemprov Sumut. Menurutnya, masukan kepada Pemprov itu termasuk ke dalam rapor kinerjanya.

“Rapat seperti ini jangan dibikin per tahun, kalau perlu per tiga bulan, sehingga ada masukan-masukan kepada kami, apa yang bisa dikerjakan lebih dulu,” kata Edy.

Ketua Umum ABP PTSI Pusat Thomas Suyatno mengatakan, untuk mewujudkan cita-cita negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa haruslah dengan sinergi seluruh pihak. Namun menurutnya hal itu belum cukup. “Tidak ada opsi lain, kecuali kolaborasi dan koordinasi, itu kita sebut dengan penta helix, namun itu pun tidak cukup, begitu banyak dimensi yang harus kita satukan dalam rangka mewujudkan visi bangsa itu,” kata Thomas.

Sementara itu, Ketua Wilayah ABP PTSI Sumut Bahdin Nur Tanjung mengatakan, rapat tersebut akan menyusun program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi swasta.

“Agar perguruan tinggi swasta bisa sejajar dengan perguruan tinggi negeri bahkan bisa lebih baik dari perguruan tinggi negeri,” pungkas Bahdin. (rel/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/