LONDON, SUMUTPOS.CO- Industri makanan dan kesehatan telah menaruh perhatian besar pada kedelai sebagai jenis kacang yang memiliki banyak manfaat. Kedelai mengandung omega 3, vitamin B, serta sert antioksidan.
Bagi wanita, kedelai sering digunakan sebagai terapi untuk mengurangi gejala menopause. Kedelai juga disebut-sebut bisa mencegah munculnya penyakit jantung dan kanker.
“Namun ada juga efek negatif dari kedelai yang kontroversial. Sel manusia, termasuk sel-sel kanker, memiliki reseptor protein yang sangat khusus tentang molekul yang mengikat mereka,” kata Chairman of the Department of Urology and Chief of Robotic Surgery di Lenox Hill Hospital, New York City, Dr. David B, seperti dilansir laman Fox News, Minggu (29/3).
Kedelai dapat melakukan keduanya. Karena estrogen manusia dan kedelai yang diturunkan phytoestrogen sangat mirip, sel-sel manusia tidak bisa membedakan antara keduanya.
Beberapa percaya bahwa fitoestrogen kedelai dapat menyebabkan pertumbuhan kanker payudara karena kesamaannya dengan estrogen manusia. Di sisi lain, beberapa percaya bahwa kedelai dapat mencegah kanker payudara dengan mengambil tempat estrogen manusia dalam reseptor protein.
Kontroversi kedelai dimulai dengan dua jenis: difermentasi dan tidak difermentasi. Fermentasi kedelai yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara dikonsumsi dalam jumlah kecil. Fermentasi kedelai merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin K2.
Ketika dikombinasikan dengan vitamin D, K2 bisa membantu mencegah penyakit jantung, demensia, osteoporosis dan beberapa jenis kanker. Hal ini berbeda dari jenis kedelai yang dikonsumsi oleh orang Amerika yang tidak difermentasi dan diproses.
Sembilan puluh persen dari kedelai yang ditanam di Amerika Serikat secara genetik dimodifikasi. Kedelai yang difermentasi mengandung sejumlah tinggi anti nutrisi yang memblokir tubuh anda dari menyerap nutrisi.
Tips untuk mengonsumsi kedelai:
1. Hindari produk kedelai olahan seperti es krim kedelai, tuna kaleng, keripik kedelai, susu kedelai, burger kedelai, susu formula kedelai, kacang kedelai dan beberapa tahu.
2. Hindari suplemen kedelai yang terbuat dari isoflavon.
3. Makan produk kedelai hanya fermentasi seperti miso, tempe, natto, dan beberapa saus kedelai.
4. Mengonsumsi tidak lebih dari satu porsi kedelai setiap hari (30 mg). (fny/jpnn)