27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Forkompinda Harus Jaga Kekondusifan

SOPIAN/SUMUT POS
BERSAMA: Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan ketika bersama Forkompinda dan tokoh agama Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menegaskan bahwa Forum pertemuan yang dilakukan antara Forkopimda dengan para tokoh masyarakat, agama, pemuda dan ormas bukan sekedar pemanis bibir saja, melainkan harus dilanjutkan dengan tindakan nyata dari semua elemen masyarakat dan pemerintah.

“Saya berharap forum pertemuan ini akan dapat menjaga kondusifitas di Kota Tebingtinggi dan bebas dari politis, sama sekali tidak ada muatan politik dari partai manapun,”hal itu ditegaskan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam forum pertemuan, Kamis (29/11) di Gedung Hj Sawiyah, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi.

Pertemuan itu dilakukan untuk memperoleh informasi terkait aksi turun ke jalan yang dilakukan salah satu ormas keagamaan terkait maraknya berbagai kegiatan maksiat, di antaranya judi togel, laga ayam, narkotika dan judi samkwan di kota Tebingtinggi.

Salah seorang peserta pertemuan yang juga Ketua Forum Pembela Islam (FPI) Muslim Istiqomah menyampaikan, kemaksiatan yang terjadi selama ini seakan terjadi pembiaran oleh aparat penegak hukum dan Pemko Tebingtinggi dan adanya oknum yang membacking kegiatan (maksiat) tersebut.

Menjawab hal tersebut, Forkopimda melalui Wali Kota, Kapolres, Kajari dan Kodim 0204-DS, menegaskan, bahwa apa yang diisukan tentang adanya pembagian jatah kepada Forkopimda tidak ada sama sekali. “Jika ada aparat yang membacking silahkan catat namanya dan sampaikan kepada kami, jika dia anggota TNI silahkan sampaikan kepada kami, kami pasti ambil tindakan tegas, tidak perlu takut,”tegas Kasdim 0204-DS Mayor Inf Muchsin.

Sementara itu Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi menyatakan, sebagai manusia biasa sudah pasti berdosa dan banyak kekurangannya, untuk itu dirinya menyampaikan permohonan maaf. Namun jika pihak kepolisian dikatakan melakukan pembiaran hal itu sama sekali tidak benar.

“Banyak kasus kejahatan dan kemaksiatan yang sudah ditangani polisi, dalam tahun 2018 ada 693 kasus kriminal yang terjadi dan 481 kasus sudah dituntaskan, dan ini semua fakta yang terjadi di lapangan,”jelas Kapolres AKBP Sunadi.

Diakhir pertemuan, Umar Zunaidi berharap pertemuan selanjutnya dilakukan setiap bulan sekali untuk saling bertukar informasi. “Dalam pertemuan itu akan dibahas tindak lanjut apa yang harus dilakukan, jika ada yang perlu segera diambil tindakan dan dilakukan secara bersama-sama seperti halnya kita menutup lokasi perjudian di kawasan Sungai Mati tahun 2016 lalu,”terang Umar Zunaidi.

Menurutnya kita semua bertanggung jawab atas kedamaian, ketentraman dan kodusifitas Kota Tebingtinggi. (ian/han)

SOPIAN/SUMUT POS
BERSAMA: Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan ketika bersama Forkompinda dan tokoh agama Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan menegaskan bahwa Forum pertemuan yang dilakukan antara Forkopimda dengan para tokoh masyarakat, agama, pemuda dan ormas bukan sekedar pemanis bibir saja, melainkan harus dilanjutkan dengan tindakan nyata dari semua elemen masyarakat dan pemerintah.

“Saya berharap forum pertemuan ini akan dapat menjaga kondusifitas di Kota Tebingtinggi dan bebas dari politis, sama sekali tidak ada muatan politik dari partai manapun,”hal itu ditegaskan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam forum pertemuan, Kamis (29/11) di Gedung Hj Sawiyah, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi.

Pertemuan itu dilakukan untuk memperoleh informasi terkait aksi turun ke jalan yang dilakukan salah satu ormas keagamaan terkait maraknya berbagai kegiatan maksiat, di antaranya judi togel, laga ayam, narkotika dan judi samkwan di kota Tebingtinggi.

Salah seorang peserta pertemuan yang juga Ketua Forum Pembela Islam (FPI) Muslim Istiqomah menyampaikan, kemaksiatan yang terjadi selama ini seakan terjadi pembiaran oleh aparat penegak hukum dan Pemko Tebingtinggi dan adanya oknum yang membacking kegiatan (maksiat) tersebut.

Menjawab hal tersebut, Forkopimda melalui Wali Kota, Kapolres, Kajari dan Kodim 0204-DS, menegaskan, bahwa apa yang diisukan tentang adanya pembagian jatah kepada Forkopimda tidak ada sama sekali. “Jika ada aparat yang membacking silahkan catat namanya dan sampaikan kepada kami, jika dia anggota TNI silahkan sampaikan kepada kami, kami pasti ambil tindakan tegas, tidak perlu takut,”tegas Kasdim 0204-DS Mayor Inf Muchsin.

Sementara itu Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi menyatakan, sebagai manusia biasa sudah pasti berdosa dan banyak kekurangannya, untuk itu dirinya menyampaikan permohonan maaf. Namun jika pihak kepolisian dikatakan melakukan pembiaran hal itu sama sekali tidak benar.

“Banyak kasus kejahatan dan kemaksiatan yang sudah ditangani polisi, dalam tahun 2018 ada 693 kasus kriminal yang terjadi dan 481 kasus sudah dituntaskan, dan ini semua fakta yang terjadi di lapangan,”jelas Kapolres AKBP Sunadi.

Diakhir pertemuan, Umar Zunaidi berharap pertemuan selanjutnya dilakukan setiap bulan sekali untuk saling bertukar informasi. “Dalam pertemuan itu akan dibahas tindak lanjut apa yang harus dilakukan, jika ada yang perlu segera diambil tindakan dan dilakukan secara bersama-sama seperti halnya kita menutup lokasi perjudian di kawasan Sungai Mati tahun 2016 lalu,”terang Umar Zunaidi.

Menurutnya kita semua bertanggung jawab atas kedamaian, ketentraman dan kodusifitas Kota Tebingtinggi. (ian/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/