26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tiga Hari Karantina 68 Orang, Langkat Gelontorkan Rp6,9 M Cegah Covid-19

SIAGA: Petugas sedang memeriksa dan melayani orang-orang yang di karantina di Gedung PKK Langkat ambulance stanbay dan dokter serta petugas medis siaga 24 jam.
SIAGA: Petugas sedang memeriksa dan melayani orang-orang yang di karantina di Gedung PKK Langkat ambulance stanbay dan dokter serta petugas medis siaga 24 jam.

Sebanyak 68 warga Langkat telah dikarantinakan di Gedung PKK Langkat Stabat, Jumlah ini terus melonjak pesat hanya dalam waktu 3 hari. Sebelumnya tim Satgas Gugus Percepatan Pencegahan Covid-19 Langkat, hanya mengkarantina 2 orang warga Secanggang yang pulang dari luar kota, di gedung PKK

“Sebanyak 68 orang warga yang dikarantina selama 14 hari ke depan, adalah mereka yang baru kembali dari luar kota dan luar negeri. Kemungkinannya, jumlah ini akan terus bertambah dalam waktu dekat,” kata Jubir Satgas Covid-19 dr M Arifin Sinaga, kepada Sumut Pos di Posko Informasi Dinkes Langkat Selasa (31/3)

dr Arifin menganjurkan bagi warga yang nantinya pulang dari luar kota dan negeri, untuk karantina di rumah dengan melaksanakan ketentuan berlaku. seperti, warga tersebut langsung melakukan pemeriksaan di Puskesmas setempat. Setelah diperiksa oleh dokter, warga tersebut dinyatakan OTG atau orang tanpa gejala. Selanjutnya harus mengkarantinakan diri dirumah selama 14 hari, tanpa boleh keluar rumah.

Selama karantina di rumah, akan terus dipantau oleh petugas.dan jika menemukan gejala, akan langsung bisa dievakuasi untuk isolasi, “Sembari menegaskan, warga yang dikarantina semuanya OTG yakni orang sehat. Mereka mendapatkan fasilitas dari Pemkab Langkat, berupa makan dan minum 3 kali sehari, tempat tidur, kamar mandi serta perlengkapannya, TV dan wi-fi.” imbuhnya

dr Arifin juga menegaskan untuk petugas karantina di lokasi karantina berjumlah 20 orang, terdiri dari 11 orang tenaga kesehatan, 3 orang petugas BPBD, 1 orang petugas Tagana dan 5 orang polisi. Mereka berjaga selama 24 jam menggunakan sip secara bergiliran, dengan dua dokter yang selalu standbay,

Pada masa karantina, tambah dr. Arifin, warga juga diajak senam pagi sebagai upaya menjaga stamina tubuh, sebab dengan fisik yang selalu bugar akan membuat tubuh semakin sehat dan tidak rentan sakit.

“Sembari mengabarkan, kini jumlah warga ODP untuk Langkat sebanyak 17 orang, dan selesai pemantauan 7 orang. “Jadi sebelumnya, total ODP berjumlah 24 orang,” sebut dr Arifin.

Untuk percepatan pencegahan Covid-19 atau virus corona Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat menggelontorkan anggaran Rp6,9 miliar.

“Dana tersebut diambil Rp1,3 miliar dari dana tak terduga (DTT) dan Rp5,6 miliar dari anggaran Dinas Kesehatan serta rasionalisasi anggaran.” kata dr Arifin.

Dikatakannya penggunaan dana tersebut antara lain untuk pembelian disinfektan 120 liter, teremoskener 13 buah, APD 40 set serta perlengkapan fasilitas untuk warga karantina.

Jubir juga mengatakan dana Rp6,9 miliar tersebut, saat ini belum bisa digunakan seluruhnya, untuk yang sudah bisa digunakan baru DTT saja, senilai Rp1,3 miliar.

“Dana Rp5,6 miliar dari anggaran Dinkes dan rasionalisasi anggaran, belum bisa dipakai. Sebab saat ini masih dalam penggodokan perubahan anggaran, agar bisa digunakan,”ungkapnya.

dr Arifin juga menegaskan, untuk 15 APD yang diberikan kepada 5 rumah sakit rujukan sementara, benar bantuan dari BNPB.

Bantuan itu, jauh hari sebelumnya memang telah dimohonkan oleh Dinkes Langkat yang ditujukan kepada Kementerian Kesehatan RI. (yas/azw)

SIAGA: Petugas sedang memeriksa dan melayani orang-orang yang di karantina di Gedung PKK Langkat ambulance stanbay dan dokter serta petugas medis siaga 24 jam.
SIAGA: Petugas sedang memeriksa dan melayani orang-orang yang di karantina di Gedung PKK Langkat ambulance stanbay dan dokter serta petugas medis siaga 24 jam.

Sebanyak 68 warga Langkat telah dikarantinakan di Gedung PKK Langkat Stabat, Jumlah ini terus melonjak pesat hanya dalam waktu 3 hari. Sebelumnya tim Satgas Gugus Percepatan Pencegahan Covid-19 Langkat, hanya mengkarantina 2 orang warga Secanggang yang pulang dari luar kota, di gedung PKK

“Sebanyak 68 orang warga yang dikarantina selama 14 hari ke depan, adalah mereka yang baru kembali dari luar kota dan luar negeri. Kemungkinannya, jumlah ini akan terus bertambah dalam waktu dekat,” kata Jubir Satgas Covid-19 dr M Arifin Sinaga, kepada Sumut Pos di Posko Informasi Dinkes Langkat Selasa (31/3)

dr Arifin menganjurkan bagi warga yang nantinya pulang dari luar kota dan negeri, untuk karantina di rumah dengan melaksanakan ketentuan berlaku. seperti, warga tersebut langsung melakukan pemeriksaan di Puskesmas setempat. Setelah diperiksa oleh dokter, warga tersebut dinyatakan OTG atau orang tanpa gejala. Selanjutnya harus mengkarantinakan diri dirumah selama 14 hari, tanpa boleh keluar rumah.

Selama karantina di rumah, akan terus dipantau oleh petugas.dan jika menemukan gejala, akan langsung bisa dievakuasi untuk isolasi, “Sembari menegaskan, warga yang dikarantina semuanya OTG yakni orang sehat. Mereka mendapatkan fasilitas dari Pemkab Langkat, berupa makan dan minum 3 kali sehari, tempat tidur, kamar mandi serta perlengkapannya, TV dan wi-fi.” imbuhnya

dr Arifin juga menegaskan untuk petugas karantina di lokasi karantina berjumlah 20 orang, terdiri dari 11 orang tenaga kesehatan, 3 orang petugas BPBD, 1 orang petugas Tagana dan 5 orang polisi. Mereka berjaga selama 24 jam menggunakan sip secara bergiliran, dengan dua dokter yang selalu standbay,

Pada masa karantina, tambah dr. Arifin, warga juga diajak senam pagi sebagai upaya menjaga stamina tubuh, sebab dengan fisik yang selalu bugar akan membuat tubuh semakin sehat dan tidak rentan sakit.

“Sembari mengabarkan, kini jumlah warga ODP untuk Langkat sebanyak 17 orang, dan selesai pemantauan 7 orang. “Jadi sebelumnya, total ODP berjumlah 24 orang,” sebut dr Arifin.

Untuk percepatan pencegahan Covid-19 atau virus corona Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat menggelontorkan anggaran Rp6,9 miliar.

“Dana tersebut diambil Rp1,3 miliar dari dana tak terduga (DTT) dan Rp5,6 miliar dari anggaran Dinas Kesehatan serta rasionalisasi anggaran.” kata dr Arifin.

Dikatakannya penggunaan dana tersebut antara lain untuk pembelian disinfektan 120 liter, teremoskener 13 buah, APD 40 set serta perlengkapan fasilitas untuk warga karantina.

Jubir juga mengatakan dana Rp6,9 miliar tersebut, saat ini belum bisa digunakan seluruhnya, untuk yang sudah bisa digunakan baru DTT saja, senilai Rp1,3 miliar.

“Dana Rp5,6 miliar dari anggaran Dinkes dan rasionalisasi anggaran, belum bisa dipakai. Sebab saat ini masih dalam penggodokan perubahan anggaran, agar bisa digunakan,”ungkapnya.

dr Arifin juga menegaskan, untuk 15 APD yang diberikan kepada 5 rumah sakit rujukan sementara, benar bantuan dari BNPB.

Bantuan itu, jauh hari sebelumnya memang telah dimohonkan oleh Dinkes Langkat yang ditujukan kepada Kementerian Kesehatan RI. (yas/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/