29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PDT 2012 Rugikan Pedagang di Pantaibebas

Acara Semrawut, Pengunjung Sepi

PARAPAT- Pentas dan teratak yang digunakan pada pembukaan Pesta Danau Toba (PDT) 2012 di Pantaibebas Parapat disinyalir telah merugikan para pedagang. Pasalnya pentas dan teratak yang menutup akses jalan keluar masuk menuju ke warung para pedagang tertutup, sehingga pengunjung kesulitan lewat untuk ke warung pedagang.

“Jika Pemkab Simalungun kasihan dan perhatian sama masyarakatnya, harusnya pentas dan teratak yang dipakai pada acara pembukaan PDT 2012, posisinya jangan menutup akses jalan menuju warung dan setelah selesai dipakai pentas dan teratak harusnya segera dibongkar, pasalnya keberadaannya jelas mengganggu dan merugikan, serta meresahkan kami untuk mencari makan,” keluh Boru Simbolon yang mengaku sudah puluhan tahun berjualan di Pantaibebas Parapat kepada Metro Siantar (Grup Sumut Pos), Sabtu (29/12).

Ditambahkannya, selain merugikan pedagang, pentas dan teratak PDT 2012 ini juga telah meresahkan warga, khususnya pengunjung yang berkunjung dan ingin nyeberang menggunakan jasa kapal yang menyandar di Pantaibebas Parapat ini,” jelasnya.

Penjaga pentas dan teratak kepada wartawan teratak di Pantaibebas Parapat itu belum tahu kapan dibongkar. Pasalnya masih digunakan untuk kegiatan lomba. “Jika hari ini, Minggu (30/12) kegiatan selesai, pentas dan teratak akan segera kita bongkar Bang,” ucap saat ditemui wartawan di Pantaibebas Parapat. Menurutnya, yang pasti, pentas dan teratak itu paling lama dibongkar pada tanggal 31 Desember 2012 nanti Bang.

Pada hari kedua Pesta Danau Toba (PDT) 2012, tampak terlihat sunyi dan minim pengunjung (Tamu Wisata). “Lebih banyak spanduk sponsor terpasang di pinggir jalan ketimbang pengunjung yang datang ke Kota Pariwisata Parapat ini,” ungkap salah satu panitia lokal yang tak mau menyebutkan namanya kepada wartawan, Sabtu (29/12)

Katanya, di hari kedua PDT 2012 ini, pihak kita (panitia loka) akan mengadakan segala kegiatan perlombaan, yang terdiri dari, lomba marhonang/marukkor (menyelam tahan lama), margalah (cakbur), marjalangkat (egrang), renang santai, perlombaan solu.

“Dimana, selain diramaikan spanduk sponsor, PDT 2012 hanya diramaikan oleh para peserta lomba, pihak keamanan dari Kepolisian Polres Simalungun, kita lihat sendirilah Lae kondisinya, bisa bermain bola di tengah jalan ini,” ungkapnya.

Kembali diakuinya, bahwa PDT 2012 ini kurang semarak dan minim pengunjung, padatnya kamar hotel di Parapat, bukan karena PDT 2012 ini, melainkan karena kunjungan tamu yang hendak berlibur Tahun Baru an di kota wisata ini.  “Dimana dihari pertama Jumat (28/12) kemarin, pada pembukaan PDT 2012 hanya diramaikan oleh para pejabat dan setelah ditinggal para pejabat, Parapat yang merupakan lokasi PDT 2012 langsung tampak sunyi,” jelasnya.
Kata dia lagi, bahwa pelaksanaan PDT 2012 itu dipaksakan, dimana panitia PDT hanya bertujuan untuk mengeluarkan (mencairkan) dana anggarannya aja dan panitia umum PDT dan  panitia lokal tidak pernah kordinasi. “Dampaknya kami panitia lokal yang kena imbas dari kesemrawutan acara PDT 2012 ini lae,” ungkapnya.

“Nanti aja kita lihat dan dengar laporan pertanggungjawaban panitia PDT 2012 di bawah naungan Pemkab Simalungun, dari dana sebesar Rp3 miliar berapa besar biaya yang dihabiskan untuk kegiatan PDT 2012,” tandasnya.

Pantauan wartawan di sekitar lokasi kegiatan PDT 2012, memang tampak lebih banyak sepanduk yang terpasang di sekeliling jalan umum sekitar Parapat dan PDT 2012 ini hanya dihadiri oleh peserta lomba, panitia, dan petugas keamanan dari Kepolisian Polres Simalungun. (th/smg)

Acara Semrawut, Pengunjung Sepi

PARAPAT- Pentas dan teratak yang digunakan pada pembukaan Pesta Danau Toba (PDT) 2012 di Pantaibebas Parapat disinyalir telah merugikan para pedagang. Pasalnya pentas dan teratak yang menutup akses jalan keluar masuk menuju ke warung para pedagang tertutup, sehingga pengunjung kesulitan lewat untuk ke warung pedagang.

“Jika Pemkab Simalungun kasihan dan perhatian sama masyarakatnya, harusnya pentas dan teratak yang dipakai pada acara pembukaan PDT 2012, posisinya jangan menutup akses jalan menuju warung dan setelah selesai dipakai pentas dan teratak harusnya segera dibongkar, pasalnya keberadaannya jelas mengganggu dan merugikan, serta meresahkan kami untuk mencari makan,” keluh Boru Simbolon yang mengaku sudah puluhan tahun berjualan di Pantaibebas Parapat kepada Metro Siantar (Grup Sumut Pos), Sabtu (29/12).

Ditambahkannya, selain merugikan pedagang, pentas dan teratak PDT 2012 ini juga telah meresahkan warga, khususnya pengunjung yang berkunjung dan ingin nyeberang menggunakan jasa kapal yang menyandar di Pantaibebas Parapat ini,” jelasnya.

Penjaga pentas dan teratak kepada wartawan teratak di Pantaibebas Parapat itu belum tahu kapan dibongkar. Pasalnya masih digunakan untuk kegiatan lomba. “Jika hari ini, Minggu (30/12) kegiatan selesai, pentas dan teratak akan segera kita bongkar Bang,” ucap saat ditemui wartawan di Pantaibebas Parapat. Menurutnya, yang pasti, pentas dan teratak itu paling lama dibongkar pada tanggal 31 Desember 2012 nanti Bang.

Pada hari kedua Pesta Danau Toba (PDT) 2012, tampak terlihat sunyi dan minim pengunjung (Tamu Wisata). “Lebih banyak spanduk sponsor terpasang di pinggir jalan ketimbang pengunjung yang datang ke Kota Pariwisata Parapat ini,” ungkap salah satu panitia lokal yang tak mau menyebutkan namanya kepada wartawan, Sabtu (29/12)

Katanya, di hari kedua PDT 2012 ini, pihak kita (panitia loka) akan mengadakan segala kegiatan perlombaan, yang terdiri dari, lomba marhonang/marukkor (menyelam tahan lama), margalah (cakbur), marjalangkat (egrang), renang santai, perlombaan solu.

“Dimana, selain diramaikan spanduk sponsor, PDT 2012 hanya diramaikan oleh para peserta lomba, pihak keamanan dari Kepolisian Polres Simalungun, kita lihat sendirilah Lae kondisinya, bisa bermain bola di tengah jalan ini,” ungkapnya.

Kembali diakuinya, bahwa PDT 2012 ini kurang semarak dan minim pengunjung, padatnya kamar hotel di Parapat, bukan karena PDT 2012 ini, melainkan karena kunjungan tamu yang hendak berlibur Tahun Baru an di kota wisata ini.  “Dimana dihari pertama Jumat (28/12) kemarin, pada pembukaan PDT 2012 hanya diramaikan oleh para pejabat dan setelah ditinggal para pejabat, Parapat yang merupakan lokasi PDT 2012 langsung tampak sunyi,” jelasnya.
Kata dia lagi, bahwa pelaksanaan PDT 2012 itu dipaksakan, dimana panitia PDT hanya bertujuan untuk mengeluarkan (mencairkan) dana anggarannya aja dan panitia umum PDT dan  panitia lokal tidak pernah kordinasi. “Dampaknya kami panitia lokal yang kena imbas dari kesemrawutan acara PDT 2012 ini lae,” ungkapnya.

“Nanti aja kita lihat dan dengar laporan pertanggungjawaban panitia PDT 2012 di bawah naungan Pemkab Simalungun, dari dana sebesar Rp3 miliar berapa besar biaya yang dihabiskan untuk kegiatan PDT 2012,” tandasnya.

Pantauan wartawan di sekitar lokasi kegiatan PDT 2012, memang tampak lebih banyak sepanduk yang terpasang di sekeliling jalan umum sekitar Parapat dan PDT 2012 ini hanya dihadiri oleh peserta lomba, panitia, dan petugas keamanan dari Kepolisian Polres Simalungun. (th/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/