30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ketua Konvensi Tolak Coret Dahlan Iskan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Panitia Konvensi Capres Partai Demokrat Maftuh Basyuni tidak akan mencoret Dahlan Iskan sebagai peserta konvensi Demokrat.

“Saya yang memegang keputusan dan tidak ada yang dicoret,” ungkap Maftuh, Kamis (9/1).

WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.
WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.

Maftuh membenarkan adanya laporan dari suatu kelompok terhadap Dahlan. Laporan kelompok itulah yang membuat Dahlan
ingin namanya dicoret dari konvensi. “Saya lupa nama kelompoknya apa, suratnya ada di kantor,” kata dia. Maftuh memastikan bahwa laporan ini tidak akan mempengaruhi jalannya konvensi.

Sekretaris Konvensi Suaedy Marasabesy mengakui ada upaya menjegal Dahlan Iskan di konvensi. Bahkan, Suaedy melihat sasarannya lebih luas lagi, yaitu Partai Demokrat.

“Tidak hanya Pak Dahlan. Kami juga bisa berasumsi ini bagian dari upaya mendelegitimasi konvensi. Karena setelah kami telusuri yang bersangkutan (pelapor) adalah caleg dari partai lain,” kata Suaedy di Sekretariat Konvensi, Jalan Pati Unun No 75, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.

Suaedy menolak menyebutkan asal partai dari pengadu Dahlan. Dia mempersilakan wartawan menelusurinya sendiri. “Yang saya dengar begitu ya. Walaupun kami terus melakukan klarifikasi,” ujarnya.

Suaedy menilai tidak fair apabila seorang advokat yang menjadi caleg tetap terlibat dalam kegiatan kepengacaraan. Namun yang terjadi, aktivis Jaringan Advokat Publik (JAP) Rahmat Harahap masih menggunakan atribut advokasi. “Ini sedang kami telusuri benar atau tidak,” katanya.

Terlepas dari itu, lanjut Suaedy, Komite Konvensi tetap berinisiatif mengklarifikasi ke Mabes Polri terkait laporan itu. Sejauh ini, status hukum Dahlan masih sebagai pihak yang dilaporkan.

“Prinsipnya, tindakan kami harus didasari alasan hukum yang cukup. Siapapun yang datang melapor harus menunjukkan bukti-bukti,” ucapnya.

Suaedy menambahkan, komite mengapresiasi sikap Dahlan yang segera memberikan respons dan meminta dirinya dicoret. Namun, dia menegaskan keputusan Komite Konvensi tidak boleh didasarkan pada anggapan tetapi bukti hukum.

“Pak Dahlan tetap kami pertahankan. Nanti kita lihat perkembangannya. Jadi diperlukan kepastian hukum,” tutupnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Political Communication Institute, Heri Budianto mengatakan serangan ke Dahlan Iskan berdimensi ganda dari aspek politik. Di satu sisi bisa merugikan tapi di sisi lain akan mendatangkan simpati dari rakyat.

“Bisa menuai simpati publik. Seperti pada pengambilalihan tanggung jawab ketika elpiji 12 kilogram dinaikkan,” kata Heri saat dikontak Rabu (8/1).

Hanya saja, Staf Pengajar Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta itu mengingatkan agar Dahlan Iskan tak boleh terus menerus memperlihatkan sikap pasrah. Alasannya, dengan banyaknya beban yang harus ditanggung dan serangan yang diterima itu bisa merugikan. “Politik dengan memikul banyak beban itu juga tidak baik,” katanya.

Heri sendiri mengaku laporan Jaringan Advokat Publik (JAP) mengenai dugaan korupsi dan penyalahgunaan anggaran yang dilakukan Dahlan Iskan saat masih menjadi Direktur Utama PT PLN sarat dengan kepentingan politik. Kata dia, ada yang tidak nyaman dengan kehadiran Dahlan sebagai pesaing.

“Aroma politiknya sangat kental. Bersaing secara sehatlah agar dalam konvensi bisa melahirkan capres yang berkualitas,” pungkas Heri.

Pada Rabu (6/1), Dahlan menyatakan siap dicoret kepesertaannya di konvensi terkait adanya laporan JAP bahwa dia diduga menyalahgunakan uang negara sebesar Rp37,6 triliun di PT PLN ketika menjabat sebagai direktur utama pada 2009-2010. Pernyataan ini tertuang dalam sebuah surat yang disampaikan pada komite konvensi, dan ditembuskan ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam surat tertanggal 8 Januari 2014 itu, Dahlan menuliskan pernyataannya disampaikan untuk menjawab tuduhan JAP.

Dahlanis Yakin Dahlan Tetap Terbaik

Di sisi lain, Dahlan Iskan tampaknya tidak kehilangan dukungan dari seluruh masyarakat. Dukungan ini disampaikan oleh pendukungnya (Dahlanis) yang ada di Sumatera Utara. Mereka meyakini bahwa sosok Menteri BUMN itu tetap menjadi contoh ideal seorang tokoh nasional yang memiliki karakter kebangsaan dan pekerja keras.

Deklarator Forum Dahlan Iskan (ForDIS) Gandi Parapat mengatakan bahwa pihaknya tetap meyakini sosok Dahlan Iskan sebagai contoh untuk dapat ditiru oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. “Yang pertama, ForDIS ini bukan (hanya) menginginkan agar Dahlan Iskan jadi Presiden. Tetapi bagaimana mewujudkan cita-cita bangsa yang kami lihat ada di dalam diri pribadi seorang Dahlan Iskan. Contohnya adalah beliau pekerja keras dan bagaimana menghilangkan kesengsaraan. Itu yang dilakukannya dan itu tergambar ke seluruh rakyat Indonesia, saat ini. Buktinya dia tidak segan-segan melakukan pekerjaan untuk kepentingan bangsa dan negara,” katanya, kemarin.

Pribadi yang bersahaja ini lanjut Gandi, tentunya akan menimbulkan polemik terutama di kalangan elit lain yang memiliki kepentingan tertentu, mengingat tahun ini adalah masa penentuan Kepemimpinan bangsa lima tahun kedepan.

“Gambaran pribadinya ini sangat perlu ditiru oleh semua warga negara RI. Sebagai lembaga monitoring, kita sudah prediksi hal ini, bahwasannya dia akan dihajar. Itu juga sudah pernah kita sampaikan dengan bahasa ‘bapak nanti akan dihajar oleh sang guru’. Jadi kita tidak heran lagi dengan kondisi ini. Kita sudah menyiapkan mental menghadapinya. Dan dia tidak membantah hal tersebut,” ujar Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia Sumatera Utara (PMPHI SU) itu.

Tetapi dirinya mengakui dukungan untuk Dahlan Iskan menjadi Presiden tetap penting. Sebab menurutnya karakter untuk menjadi pemimpin di Republik Indonesia ada pada diri menteri BUMN tersebut. “Memang kami mendukungnya untuk jadi presiden karena karakter Dahlan Iskan menjadi idaman bagi ForDIS,” tambahnya.

Gandi berpandapat berita miring tersebut merupakan skenario dari aktor tertentu yang tidak setuju dengan keikutsertaan Dahlan Iskan dalam Konvensi Calon Presiden. “ Kita sepakat jika Dahlan Iskan mundur dari konvensi, jika memang terlalu banyak intrik yang tidak baik, sebab menurut saya dirinya masih diterima oleh pihak lain, tidak hanya Demokrat,” tegasnya.

Dihubungi terpisah, Koordinator Dahlanis Medan Ardi Ansari menganggap bahwa apa yang menimpa Dahlan Iskan tersebut merupakan sebuah fitnah untuk menjatuhkan mental pendukung Dahlan Iskan. Lebih ekstrem lagi, pihaknya juga akan memilih Golput jika Dahlan Iskan dijatuhkan.

“Sepengetahuan kita itu semua fitnah, tidak benar. Jadi sikap kita tegas tetap mendukung ‘abah’. Kalau dia mundur, pastinya kita Golput Bang. Kita melihat bukan semata-mata karena Dahlan Iskannya saja, tetapi melihat prinsipnya untuk membangun Indonesia. Beliau juga bukan tokoh yang tergila-gila dengan jabatan,” katanya.

Ardi menegaskan komitmennya meskipun Dahlan Iskan tidak menjadi presiden, pihaknya akan terus berkarya dan Demi Indonesia tetap ada. Baginya sikap ideal seorang pemimpin dapat dilihat dari tidak terganggunya Dahlan Iskan dengan isu-isu yang menimpa. (bbs/mag-2/val/rbb)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Panitia Konvensi Capres Partai Demokrat Maftuh Basyuni tidak akan mencoret Dahlan Iskan sebagai peserta konvensi Demokrat.

“Saya yang memegang keputusan dan tidak ada yang dicoret,” ungkap Maftuh, Kamis (9/1).

WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.
WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.

Maftuh membenarkan adanya laporan dari suatu kelompok terhadap Dahlan. Laporan kelompok itulah yang membuat Dahlan
ingin namanya dicoret dari konvensi. “Saya lupa nama kelompoknya apa, suratnya ada di kantor,” kata dia. Maftuh memastikan bahwa laporan ini tidak akan mempengaruhi jalannya konvensi.

Sekretaris Konvensi Suaedy Marasabesy mengakui ada upaya menjegal Dahlan Iskan di konvensi. Bahkan, Suaedy melihat sasarannya lebih luas lagi, yaitu Partai Demokrat.

“Tidak hanya Pak Dahlan. Kami juga bisa berasumsi ini bagian dari upaya mendelegitimasi konvensi. Karena setelah kami telusuri yang bersangkutan (pelapor) adalah caleg dari partai lain,” kata Suaedy di Sekretariat Konvensi, Jalan Pati Unun No 75, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.

Suaedy menolak menyebutkan asal partai dari pengadu Dahlan. Dia mempersilakan wartawan menelusurinya sendiri. “Yang saya dengar begitu ya. Walaupun kami terus melakukan klarifikasi,” ujarnya.

Suaedy menilai tidak fair apabila seorang advokat yang menjadi caleg tetap terlibat dalam kegiatan kepengacaraan. Namun yang terjadi, aktivis Jaringan Advokat Publik (JAP) Rahmat Harahap masih menggunakan atribut advokasi. “Ini sedang kami telusuri benar atau tidak,” katanya.

Terlepas dari itu, lanjut Suaedy, Komite Konvensi tetap berinisiatif mengklarifikasi ke Mabes Polri terkait laporan itu. Sejauh ini, status hukum Dahlan masih sebagai pihak yang dilaporkan.

“Prinsipnya, tindakan kami harus didasari alasan hukum yang cukup. Siapapun yang datang melapor harus menunjukkan bukti-bukti,” ucapnya.

Suaedy menambahkan, komite mengapresiasi sikap Dahlan yang segera memberikan respons dan meminta dirinya dicoret. Namun, dia menegaskan keputusan Komite Konvensi tidak boleh didasarkan pada anggapan tetapi bukti hukum.

“Pak Dahlan tetap kami pertahankan. Nanti kita lihat perkembangannya. Jadi diperlukan kepastian hukum,” tutupnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Political Communication Institute, Heri Budianto mengatakan serangan ke Dahlan Iskan berdimensi ganda dari aspek politik. Di satu sisi bisa merugikan tapi di sisi lain akan mendatangkan simpati dari rakyat.

“Bisa menuai simpati publik. Seperti pada pengambilalihan tanggung jawab ketika elpiji 12 kilogram dinaikkan,” kata Heri saat dikontak Rabu (8/1).

Hanya saja, Staf Pengajar Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta itu mengingatkan agar Dahlan Iskan tak boleh terus menerus memperlihatkan sikap pasrah. Alasannya, dengan banyaknya beban yang harus ditanggung dan serangan yang diterima itu bisa merugikan. “Politik dengan memikul banyak beban itu juga tidak baik,” katanya.

Heri sendiri mengaku laporan Jaringan Advokat Publik (JAP) mengenai dugaan korupsi dan penyalahgunaan anggaran yang dilakukan Dahlan Iskan saat masih menjadi Direktur Utama PT PLN sarat dengan kepentingan politik. Kata dia, ada yang tidak nyaman dengan kehadiran Dahlan sebagai pesaing.

“Aroma politiknya sangat kental. Bersaing secara sehatlah agar dalam konvensi bisa melahirkan capres yang berkualitas,” pungkas Heri.

Pada Rabu (6/1), Dahlan menyatakan siap dicoret kepesertaannya di konvensi terkait adanya laporan JAP bahwa dia diduga menyalahgunakan uang negara sebesar Rp37,6 triliun di PT PLN ketika menjabat sebagai direktur utama pada 2009-2010. Pernyataan ini tertuang dalam sebuah surat yang disampaikan pada komite konvensi, dan ditembuskan ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam surat tertanggal 8 Januari 2014 itu, Dahlan menuliskan pernyataannya disampaikan untuk menjawab tuduhan JAP.

Dahlanis Yakin Dahlan Tetap Terbaik

Di sisi lain, Dahlan Iskan tampaknya tidak kehilangan dukungan dari seluruh masyarakat. Dukungan ini disampaikan oleh pendukungnya (Dahlanis) yang ada di Sumatera Utara. Mereka meyakini bahwa sosok Menteri BUMN itu tetap menjadi contoh ideal seorang tokoh nasional yang memiliki karakter kebangsaan dan pekerja keras.

Deklarator Forum Dahlan Iskan (ForDIS) Gandi Parapat mengatakan bahwa pihaknya tetap meyakini sosok Dahlan Iskan sebagai contoh untuk dapat ditiru oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. “Yang pertama, ForDIS ini bukan (hanya) menginginkan agar Dahlan Iskan jadi Presiden. Tetapi bagaimana mewujudkan cita-cita bangsa yang kami lihat ada di dalam diri pribadi seorang Dahlan Iskan. Contohnya adalah beliau pekerja keras dan bagaimana menghilangkan kesengsaraan. Itu yang dilakukannya dan itu tergambar ke seluruh rakyat Indonesia, saat ini. Buktinya dia tidak segan-segan melakukan pekerjaan untuk kepentingan bangsa dan negara,” katanya, kemarin.

Pribadi yang bersahaja ini lanjut Gandi, tentunya akan menimbulkan polemik terutama di kalangan elit lain yang memiliki kepentingan tertentu, mengingat tahun ini adalah masa penentuan Kepemimpinan bangsa lima tahun kedepan.

“Gambaran pribadinya ini sangat perlu ditiru oleh semua warga negara RI. Sebagai lembaga monitoring, kita sudah prediksi hal ini, bahwasannya dia akan dihajar. Itu juga sudah pernah kita sampaikan dengan bahasa ‘bapak nanti akan dihajar oleh sang guru’. Jadi kita tidak heran lagi dengan kondisi ini. Kita sudah menyiapkan mental menghadapinya. Dan dia tidak membantah hal tersebut,” ujar Kordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia Sumatera Utara (PMPHI SU) itu.

Tetapi dirinya mengakui dukungan untuk Dahlan Iskan menjadi Presiden tetap penting. Sebab menurutnya karakter untuk menjadi pemimpin di Republik Indonesia ada pada diri menteri BUMN tersebut. “Memang kami mendukungnya untuk jadi presiden karena karakter Dahlan Iskan menjadi idaman bagi ForDIS,” tambahnya.

Gandi berpandapat berita miring tersebut merupakan skenario dari aktor tertentu yang tidak setuju dengan keikutsertaan Dahlan Iskan dalam Konvensi Calon Presiden. “ Kita sepakat jika Dahlan Iskan mundur dari konvensi, jika memang terlalu banyak intrik yang tidak baik, sebab menurut saya dirinya masih diterima oleh pihak lain, tidak hanya Demokrat,” tegasnya.

Dihubungi terpisah, Koordinator Dahlanis Medan Ardi Ansari menganggap bahwa apa yang menimpa Dahlan Iskan tersebut merupakan sebuah fitnah untuk menjatuhkan mental pendukung Dahlan Iskan. Lebih ekstrem lagi, pihaknya juga akan memilih Golput jika Dahlan Iskan dijatuhkan.

“Sepengetahuan kita itu semua fitnah, tidak benar. Jadi sikap kita tegas tetap mendukung ‘abah’. Kalau dia mundur, pastinya kita Golput Bang. Kita melihat bukan semata-mata karena Dahlan Iskannya saja, tetapi melihat prinsipnya untuk membangun Indonesia. Beliau juga bukan tokoh yang tergila-gila dengan jabatan,” katanya.

Ardi menegaskan komitmennya meskipun Dahlan Iskan tidak menjadi presiden, pihaknya akan terus berkarya dan Demi Indonesia tetap ada. Baginya sikap ideal seorang pemimpin dapat dilihat dari tidak terganggunya Dahlan Iskan dengan isu-isu yang menimpa. (bbs/mag-2/val/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/