26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Momen Lebaran Dahlan di Kampung Halaman

Menteri BUMN Dahlan Iskan menggelar open house di kampung kelahirannya, Kamis (8/8). Momen silaturahim dengan kerabat dan warga sekitar sangat berkesan bagi Dahlan. Selain menikmati lebaran ala kampung, menteri kelahiran Dusun Kebondalem, Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan tersebut juga memanfaatkan kesempatan untuk bernostalgia di tanah kelahirannya.

‘’Itu kamar saya,’’ tunjuk Dahlan saat berkeliling setelah Salat Id di Pondok Pesantren Sabbilil Muttaqien (PSM) Takeran, Magetan, tempat masa kecilnya dulu saat menimba ilmu agama.

Dahlan Iskan menuturkan, Lebaran kali ini sangat berkesan lantaran dia dapat melepas kangen dengan kerabatnya. Di pondok itu, ingatan masa kecilnya kembali terulang. Dulu, selama di pondok, Dahlan Iskan tak hanya belajar ilmu agama, namun juga belajar mandiri. ‘’Tiap hari kerjaan saya ngepel pendopo seluas ini,’’ ujarnya.

Seusai Slat Id, Dahlan Iskan didampingi sang istri Nafsiah Basri, kedua anak, menantu dan cucu-cucunya berziarah ke makam sang ayah, Mochamad Iskan yang letaknya juga di halaman belakang pondok tersebut. ‘’Kemarin waktu puasa, saya juga sempatkan ziarah ke makam ibu,’’ ujarnya.

Selepas itu, Dahlan Iskan langsung menuju pendapa PSM untuk sungkeman. Yang menarik, Dahlan meunjukkan tradisi sungkeman yang mungkin berbeda dengan keluarga lain. Jika biasanya, para istri sungkem pada suami untuk bermaafan. Hal sebaliknya malah dilakukan keluarga Dahlan Iskan. Secara bergantian, para suami ganti sungkem kepada para istri. ‘’Suami juga punya salah dan dosa pada istri. Setiap tahun tradisinya (sungkeman, Red) seperti ini,’’ jelasnya.

Setelah sungkeman anggota kelurga, Dahlan Iskan bersilaturahim dengan kerabat dan warga sekitar yang hadir di Ponpes Takeran. Kehadiran Menteri BUMN di Takeran disambut antusias warga. Mereka rela melewati antrean panjang untuk berjabat tangan dengan Menteri BUMN. Dahlan Iskan pun tampak gayeng mengobrol dengan beberapa orang yang datang pagi itu.

Dia sangat senang, lantaran Lebaran kali ini dapat bertemu dengan beberapa kerabat di masa kecilnya dulu. Setiap Lebaran pasti menjadi momen paling spesial bagi Dahlan Iskan. Seperti tahun lalu, Dahlan Iskan menghabiskan hari Lebaran di Baghdad, ziarah ke makam Syeh Abdul Qadir Jaelani. ‘’Kalau Lebaran sekarang, ziarah ke makam orang paling spesial dalam hidup saya. Ibu dan Bapak,’’ tutur suami Nafsiah Basri itu.

Setelah open house di Ponpes PSM, mantan Dirut PLN itu langsung bertolak ke tanah kelahirannya di Dusun Kebondalem, Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Rombongan keluarga Dahlan Iskan menuju dusun berjarak 6 kilometer dari PSM tersebut. Sesampainya di sana, Dahlan Iskan langsung disambut ramah beberapa tetangga yang hampir semuanya masih kerabat. ‘’Wah, semuanya kumpul,’’ ucapnya semringah.

Mereka langsung berkumpul, bercengkerama dan foto bareng di musala kecil dekat rumah masa kecil Dahlan Iskan. Musala itu tak lain adalah tempat dimana Dahlan belajar mengaji bersama sang ayah. Kemudian, rombongan menuju ke rumah masa kecil Dahlan. Dia juga sempat menunjukkan bekas kamar mandi dan sumur yang hingga kini masih asli bentuknya. Sumur itulah tempat dimana Dahlan kecil membantu sang Ayah mengisi bak mandi dengan menimba sumur. ‘’Ya ini tempat saya mandi dulu,’’ kenangnya.

Salah seorang kerabat Dahlan Iskan, Imro’ah, sangat senang paklik-nya menyempatkan waktu untuk mengunjungi kampung halaman. Dulu, kata Imro’ah, ayahnya yang bernama Komar adalah teman main masa kecil Dahlan Iskan. Imro’ah tak menyangka jika pakliknya sekarang menjadi seorang menteri. ‘’Tapi meski sudah jadi menteri tetap nggak lupa sama kita. Dulu paklik berangkat dari orang kecil, sampai sekarang masih ingat dengan kita orang kecil,’’ ujar Imro’ah.

Nudiya, kerabat Dahlan Iskan yang lain, tak kalah senang bertemu Dahlan Iskan. Sehari sebelum Lebaran, dirinya ditelepon langsung oleh mantan CEO Jawa Pos itu. Dia diminta membuatkan botok sembuk’an dan sayur lodeh untuk dijadikannya menu buka puasa di PSM. Memang, setiap kali Dahlan Iskan pulang ke kampung halaman, dia tak pernah lupa untuk mencicipi makanan favoritnya itu. ‘’Waktu itu paklik baru sampai bandara Adi Sumarmo, Solo. Langsung saya belanja untuk masak botok sembuk’an pesenan paklik,’’ tuturnya.

Momen Lebaran kali ini memang dirasakan sangat spesial bagi Dahlan Iskan dan seluruh warga Kebondalem. Karena itu, kesempatan yang singkat itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk saling berbagi kebahagiaan. Sore harinya, Dahlan Iskan dan keluarga langsung betolak ke bandara Adi Sumarmo Solo untuk terbang kembali ke Jakarta. (jppn)

Menteri BUMN Dahlan Iskan menggelar open house di kampung kelahirannya, Kamis (8/8). Momen silaturahim dengan kerabat dan warga sekitar sangat berkesan bagi Dahlan. Selain menikmati lebaran ala kampung, menteri kelahiran Dusun Kebondalem, Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan tersebut juga memanfaatkan kesempatan untuk bernostalgia di tanah kelahirannya.

‘’Itu kamar saya,’’ tunjuk Dahlan saat berkeliling setelah Salat Id di Pondok Pesantren Sabbilil Muttaqien (PSM) Takeran, Magetan, tempat masa kecilnya dulu saat menimba ilmu agama.

Dahlan Iskan menuturkan, Lebaran kali ini sangat berkesan lantaran dia dapat melepas kangen dengan kerabatnya. Di pondok itu, ingatan masa kecilnya kembali terulang. Dulu, selama di pondok, Dahlan Iskan tak hanya belajar ilmu agama, namun juga belajar mandiri. ‘’Tiap hari kerjaan saya ngepel pendopo seluas ini,’’ ujarnya.

Seusai Slat Id, Dahlan Iskan didampingi sang istri Nafsiah Basri, kedua anak, menantu dan cucu-cucunya berziarah ke makam sang ayah, Mochamad Iskan yang letaknya juga di halaman belakang pondok tersebut. ‘’Kemarin waktu puasa, saya juga sempatkan ziarah ke makam ibu,’’ ujarnya.

Selepas itu, Dahlan Iskan langsung menuju pendapa PSM untuk sungkeman. Yang menarik, Dahlan meunjukkan tradisi sungkeman yang mungkin berbeda dengan keluarga lain. Jika biasanya, para istri sungkem pada suami untuk bermaafan. Hal sebaliknya malah dilakukan keluarga Dahlan Iskan. Secara bergantian, para suami ganti sungkem kepada para istri. ‘’Suami juga punya salah dan dosa pada istri. Setiap tahun tradisinya (sungkeman, Red) seperti ini,’’ jelasnya.

Setelah sungkeman anggota kelurga, Dahlan Iskan bersilaturahim dengan kerabat dan warga sekitar yang hadir di Ponpes Takeran. Kehadiran Menteri BUMN di Takeran disambut antusias warga. Mereka rela melewati antrean panjang untuk berjabat tangan dengan Menteri BUMN. Dahlan Iskan pun tampak gayeng mengobrol dengan beberapa orang yang datang pagi itu.

Dia sangat senang, lantaran Lebaran kali ini dapat bertemu dengan beberapa kerabat di masa kecilnya dulu. Setiap Lebaran pasti menjadi momen paling spesial bagi Dahlan Iskan. Seperti tahun lalu, Dahlan Iskan menghabiskan hari Lebaran di Baghdad, ziarah ke makam Syeh Abdul Qadir Jaelani. ‘’Kalau Lebaran sekarang, ziarah ke makam orang paling spesial dalam hidup saya. Ibu dan Bapak,’’ tutur suami Nafsiah Basri itu.

Setelah open house di Ponpes PSM, mantan Dirut PLN itu langsung bertolak ke tanah kelahirannya di Dusun Kebondalem, Desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Rombongan keluarga Dahlan Iskan menuju dusun berjarak 6 kilometer dari PSM tersebut. Sesampainya di sana, Dahlan Iskan langsung disambut ramah beberapa tetangga yang hampir semuanya masih kerabat. ‘’Wah, semuanya kumpul,’’ ucapnya semringah.

Mereka langsung berkumpul, bercengkerama dan foto bareng di musala kecil dekat rumah masa kecil Dahlan Iskan. Musala itu tak lain adalah tempat dimana Dahlan belajar mengaji bersama sang ayah. Kemudian, rombongan menuju ke rumah masa kecil Dahlan. Dia juga sempat menunjukkan bekas kamar mandi dan sumur yang hingga kini masih asli bentuknya. Sumur itulah tempat dimana Dahlan kecil membantu sang Ayah mengisi bak mandi dengan menimba sumur. ‘’Ya ini tempat saya mandi dulu,’’ kenangnya.

Salah seorang kerabat Dahlan Iskan, Imro’ah, sangat senang paklik-nya menyempatkan waktu untuk mengunjungi kampung halaman. Dulu, kata Imro’ah, ayahnya yang bernama Komar adalah teman main masa kecil Dahlan Iskan. Imro’ah tak menyangka jika pakliknya sekarang menjadi seorang menteri. ‘’Tapi meski sudah jadi menteri tetap nggak lupa sama kita. Dulu paklik berangkat dari orang kecil, sampai sekarang masih ingat dengan kita orang kecil,’’ ujar Imro’ah.

Nudiya, kerabat Dahlan Iskan yang lain, tak kalah senang bertemu Dahlan Iskan. Sehari sebelum Lebaran, dirinya ditelepon langsung oleh mantan CEO Jawa Pos itu. Dia diminta membuatkan botok sembuk’an dan sayur lodeh untuk dijadikannya menu buka puasa di PSM. Memang, setiap kali Dahlan Iskan pulang ke kampung halaman, dia tak pernah lupa untuk mencicipi makanan favoritnya itu. ‘’Waktu itu paklik baru sampai bandara Adi Sumarmo, Solo. Langsung saya belanja untuk masak botok sembuk’an pesenan paklik,’’ tuturnya.

Momen Lebaran kali ini memang dirasakan sangat spesial bagi Dahlan Iskan dan seluruh warga Kebondalem. Karena itu, kesempatan yang singkat itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk saling berbagi kebahagiaan. Sore harinya, Dahlan Iskan dan keluarga langsung betolak ke bandara Adi Sumarmo Solo untuk terbang kembali ke Jakarta. (jppn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/