JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai impor daging yang dilakukan Bulog bisa lebih efektif jika dilakukan dengan menggunakan pesawat carter, dibanding dengan pesawat komersial biasa.
Pasalnya bila melalui pesawat komersial biasa, daging sapi beku yang didatangkan dari Australia harus diangkut lebih dari satu pesawat. “Sebenarnya kalau bisa carter sih mending carter saja,” ucap Dahlan di Gedung Menko, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (17/7).
Meski begitu, bekas dirut PLN ini mengakui untuk menggunakan pesawat carter saat masih terkendala, mengingat biaya pengiriman yang tidak sedikit. “Idealnya carter, tapi kan harganya tidak bisa lebih murah dari sekarang,” papar dia.
Sebelumnya, Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak mungkin melakukan pengiriman menggunakan pesawat carteran. Selain biayanya lebih mahal, dikhawatirkan biaya itu akan dibebankan pada konsumen. “Saat ini dikirim pakai reguler, tidak mungkin (menggunakan pesawat) carter, karena biayanya mahal. Kita kan mau jual daging sapi lebih murah, kalau harganya nanti mahal sama saja dong,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Perum Bulog mengirim daging sapi impor dari Australia ke Indonesia menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Qantas. Setiap harinya ada 12 ton daging yang diangkut melalui tiga penerbangan komersial yaitu dua penerbangan Garuda dan satu Qantas. Masing-masing penerbangan mengangkut 4 ton daging. (chi/jpnn)
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai impor daging yang dilakukan Bulog bisa lebih efektif jika dilakukan dengan menggunakan pesawat carter, dibanding dengan pesawat komersial biasa.
Pasalnya bila melalui pesawat komersial biasa, daging sapi beku yang didatangkan dari Australia harus diangkut lebih dari satu pesawat. “Sebenarnya kalau bisa carter sih mending carter saja,” ucap Dahlan di Gedung Menko, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (17/7).
Meski begitu, bekas dirut PLN ini mengakui untuk menggunakan pesawat carter saat masih terkendala, mengingat biaya pengiriman yang tidak sedikit. “Idealnya carter, tapi kan harganya tidak bisa lebih murah dari sekarang,” papar dia.
Sebelumnya, Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak mungkin melakukan pengiriman menggunakan pesawat carteran. Selain biayanya lebih mahal, dikhawatirkan biaya itu akan dibebankan pada konsumen. “Saat ini dikirim pakai reguler, tidak mungkin (menggunakan pesawat) carter, karena biayanya mahal. Kita kan mau jual daging sapi lebih murah, kalau harganya nanti mahal sama saja dong,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Perum Bulog mengirim daging sapi impor dari Australia ke Indonesia menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Qantas. Setiap harinya ada 12 ton daging yang diangkut melalui tiga penerbangan komersial yaitu dua penerbangan Garuda dan satu Qantas. Masing-masing penerbangan mengangkut 4 ton daging. (chi/jpnn)