26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dahlan Iskan Minta Krisis Listrik di Sumut Cepat Diatasi

MEDAN –Meneg BUMN Dahlan Iskan meminta agar Direksi PLN sungguh-sungguh dan dengan cepat mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara (Sumut).

Humas Kementerian BUMN, Faisal melalui sambungan selular, Kamis (29/8) mengatakan, krisis listrik di Sumut khususnya Kota Medan mendapat perhatian serius dari Meneg BUMN Dahlan Iskan.

Dan, untuk mengatasi krisis listrik berkepanjangan di Sumut, dalam waktu dekat PLN secara khusus akan menambah pasokan listrik di Medan dalam jumlah yang besar.

Menurut Dahlan lanjut Faisal, akhir September 2013 di Sumut sudah terpasang diesel dalam jumlah besar hingga 150 MW. Kemudian pada Oktober ditambah lagi diesel berkapasitas 150 MW. “Dengan demikian dalam dua bulan ke depan Sumut akan men dapat tambahan listrik berkapasitas 300 MW,” kata Faisal.

Dahlan juga telah meminta pihak PLN menempuh cara darurat meski dampaknya PLN harus menambah pengeluaran untuk pembelian BBM. Bisa saja langkah tersebut dinilai banyak pihak sebagai inefisiensi di PLN. Tapi mengingat penderitaan warga Medan sudah sangat berat akibat krisis listrik tersebut ungkap Faisal maka langkah tersebut harus dilakukan.

“Langkah darurat itu akan berakhir jika tiga pembangkit listrik besar yang sedang dibangun di Sumut masing-masing 2 x 200 MW di Pang kalansusu, 300 MW di Sarulla dan 180 MW di Asahan 3 plus 2 x 100 MW di Meulaboh sudah beroperasi. Meneg BUMN sungguh berharap, krisis listrik yang sudah menimbulkan penderitaan bagi warga Medan bisa cepat teratasi,” kata Faisal lagi.

Sementara itu, General Manager Sumut Dianyanto yang dikonfirmasi mengatakan, PT PLN Wilayah Sumut siap menjalankan instruksi Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang disampaikan kepada Direksi PLN. “Kita sedang menunggu perintah lanjutan maupun petunjuk dari Direksi PLN. Kita siap menjalankannya,” ujar Dianyanto.

Terkait Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalansus yang nantinya menghasilkan daya 2×220 MW, pembangunan PLTU unit ke-2 telah selesai masa konstruksi dan siap untuk dilakukan pengujian dan penyetelan agar dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan standarisasi dan spesifikasi. Untuk mencukupi kebutuhan pengujian dan penyetelan itu, jaringan transmisi 275 kV dari GITET Binjai sampai ke PLTU Pangkalansusu dengan panjang jaringan sekitar 70 km route sebanyak total 217 tower transmisi, sudah selesai dibangun. Selain untuk mensuplai daya pada saat pengujian dan penyetelan PLTU, nantinya jaringan ini juga merupakan sarana evakuasi energi dari PLTU Pangkalan Susu dengan kapasitas 2×220 MW ke GITET Binjai yang selanjutnya disalurkan kepada masyarakat Sumatera Utara melalui jaringan distribusi dan jaringan tegangan rendah ke rumah-rumah warga masyarakat.

Pembangunan GITET Binjai 275/150/20 kV dengan kapasitas sebesar 2×250 kVA, telah selesai pembangunannya sejak tahun 2011 yang lalu, namun jaringan transmisi 275 kV Binjai – Pangkalansusu sampai saat ini belum selesai dan sudah terlambat dari jadwal yang ditargetkan pada Maret 2013.

“Penyebab utama keterlambatan ini adalah masalah sosial. Yakni, besi-besi tower listrik kita di kawasan itu dicuri, kemudian warga meminta uang pengganti lahan yang dipakai sebagai tapak tower dengan harga tidak wajar, harganya empat kali lipat dari harga tanah di Kota Medan. Untuk itu besok (hari ini,Red) kita melakukan sosialisasi dengan warga setempat agar persoalan sosial yang menghambat proses pembangunan PLTU Pangkalansusu bisa cepat kelar,” ujar Manager Operasi Konstruksi Unit Induk Pembangunan II PLN Sumut Robert Aprianto Purba. (ila)

MEDAN –Meneg BUMN Dahlan Iskan meminta agar Direksi PLN sungguh-sungguh dan dengan cepat mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara (Sumut).

Humas Kementerian BUMN, Faisal melalui sambungan selular, Kamis (29/8) mengatakan, krisis listrik di Sumut khususnya Kota Medan mendapat perhatian serius dari Meneg BUMN Dahlan Iskan.

Dan, untuk mengatasi krisis listrik berkepanjangan di Sumut, dalam waktu dekat PLN secara khusus akan menambah pasokan listrik di Medan dalam jumlah yang besar.

Menurut Dahlan lanjut Faisal, akhir September 2013 di Sumut sudah terpasang diesel dalam jumlah besar hingga 150 MW. Kemudian pada Oktober ditambah lagi diesel berkapasitas 150 MW. “Dengan demikian dalam dua bulan ke depan Sumut akan men dapat tambahan listrik berkapasitas 300 MW,” kata Faisal.

Dahlan juga telah meminta pihak PLN menempuh cara darurat meski dampaknya PLN harus menambah pengeluaran untuk pembelian BBM. Bisa saja langkah tersebut dinilai banyak pihak sebagai inefisiensi di PLN. Tapi mengingat penderitaan warga Medan sudah sangat berat akibat krisis listrik tersebut ungkap Faisal maka langkah tersebut harus dilakukan.

“Langkah darurat itu akan berakhir jika tiga pembangkit listrik besar yang sedang dibangun di Sumut masing-masing 2 x 200 MW di Pang kalansusu, 300 MW di Sarulla dan 180 MW di Asahan 3 plus 2 x 100 MW di Meulaboh sudah beroperasi. Meneg BUMN sungguh berharap, krisis listrik yang sudah menimbulkan penderitaan bagi warga Medan bisa cepat teratasi,” kata Faisal lagi.

Sementara itu, General Manager Sumut Dianyanto yang dikonfirmasi mengatakan, PT PLN Wilayah Sumut siap menjalankan instruksi Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang disampaikan kepada Direksi PLN. “Kita sedang menunggu perintah lanjutan maupun petunjuk dari Direksi PLN. Kita siap menjalankannya,” ujar Dianyanto.

Terkait Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalansus yang nantinya menghasilkan daya 2×220 MW, pembangunan PLTU unit ke-2 telah selesai masa konstruksi dan siap untuk dilakukan pengujian dan penyetelan agar dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan standarisasi dan spesifikasi. Untuk mencukupi kebutuhan pengujian dan penyetelan itu, jaringan transmisi 275 kV dari GITET Binjai sampai ke PLTU Pangkalansusu dengan panjang jaringan sekitar 70 km route sebanyak total 217 tower transmisi, sudah selesai dibangun. Selain untuk mensuplai daya pada saat pengujian dan penyetelan PLTU, nantinya jaringan ini juga merupakan sarana evakuasi energi dari PLTU Pangkalan Susu dengan kapasitas 2×220 MW ke GITET Binjai yang selanjutnya disalurkan kepada masyarakat Sumatera Utara melalui jaringan distribusi dan jaringan tegangan rendah ke rumah-rumah warga masyarakat.

Pembangunan GITET Binjai 275/150/20 kV dengan kapasitas sebesar 2×250 kVA, telah selesai pembangunannya sejak tahun 2011 yang lalu, namun jaringan transmisi 275 kV Binjai – Pangkalansusu sampai saat ini belum selesai dan sudah terlambat dari jadwal yang ditargetkan pada Maret 2013.

“Penyebab utama keterlambatan ini adalah masalah sosial. Yakni, besi-besi tower listrik kita di kawasan itu dicuri, kemudian warga meminta uang pengganti lahan yang dipakai sebagai tapak tower dengan harga tidak wajar, harganya empat kali lipat dari harga tanah di Kota Medan. Untuk itu besok (hari ini,Red) kita melakukan sosialisasi dengan warga setempat agar persoalan sosial yang menghambat proses pembangunan PLTU Pangkalansusu bisa cepat kelar,” ujar Manager Operasi Konstruksi Unit Induk Pembangunan II PLN Sumut Robert Aprianto Purba. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/